Sovereign Of Death

Chapter 30

"Ayo Bellion anda pasti bisa!"

"Lux jangan menyerah!"

"Woahhh?!"

Teriakan dari Shadow army semakin keras.
Mereka terbagi menjadi dua kubu, kubu Bellion dan kubu Lux.
Bellion yang merupakan tangan kanan Asborn dan Lux yang merupakan tangan kanan [The brightest fragment of brilliant light].

Lux mengambil langkah pertama.
Dia berlari Dengan sangat cepat yang bahkan mata manusia tidak bisa melihat gerakannya.
Tapi Bellion bisa melihat itu.

"Atas!"

Kilat menyambar dari atas dan Bellion menangkis itu dengan pukulannya.

"Kughh?!"

Bellion terdorong.
Tombak itu mulai menusuk ke dalam kepalan tangannya.
Dan Lux menambah kekuatan di ujung tombak.
Ledakan besar terus terjadi di sana.
Arena hancur lebur akibat dari ledakan itu.
Setiap ledakan, ujung tombak akan menusuk lebih dalam.

"Mengesalkan?!"

"Tchh?!"

Lux sudah hampir mencapai batasnya dan Bellion juga sama.
Tangannya mati rasa dia tidak bisa melakukan apapun selain bertahan.

Lux mengepalkan tangan kirinya yang bebas.
Mana terpusat ke tangan kiri.
Bellion tidak menyerah dia memutar tubuhnya membuat tombak menancap ke tanah dan Lux kehilangan keseimbangan.

"Ap-"

Bellion menggunakan tangan kirinya yang terluka dan memusatkan seluruh kekuatannya dan memukul Lux.
Dia mempertaruhkan segalanya di pukulan ini.

"Matilah?!"

Lux yang tidak sempat bereaksi di usir pergi.
Pukulan Bellion sangat kuat yang membuat Lux terlempar keluar.
Dia menghancurkan seluruh kota dalam garis lurus.
Dan berhenti di batu besar.
Dia kehilangan kesadaran dan jatuh pingsan.

Tidak ada yang bisa berkata kata.
Semuanya diam.
Kekuatan yang mampu menghancurkan bumi dalam sekali serang.

Wasit yang kembali sadar mulai mengumumkan.

"Pe-pemenangny adalah Bellion!"

Sorak sorak dari kubu Bellion berteriak senang.
Bellion terhuyung huyung dan jatuh.
Ini ke dua kalinya melihat Bellion seperti ini.
Yang pertama tentu saja ketika Rajanya menghentikan pemberontakan dari Rulers.

Luka luka yang mereka berdua alami mulai pulih.

Di celah dimensi Ribuan naga kuno berteriak antusias.
Layar besar mengambang di celah dimensi.
Dari sana mereka melihat pertarungan antara Bellion dan Lux.
Di antara mereka ada yang iri.

Naga purba paling besar dari mereka yang ada.
Publi itu namanya.
Pemimpin dari naga kuno saat ini.
Dia merupakan ciptaan Asborn langsung dan merupakan naga terkuat yang pernah ada.
Dia di ciptakan saat Bellion dan igris mencari dunia yang cocok dengan Asborn, tuannya.
Bahkan melebihi naga terkuat milik Monarch Dragon, Granode.

Dia juga ingin ikut menantang Bellion dan mendapatkan gelar Grand Marshal.

"Tchh sialan!"

Dia menggeram marah.
Jika saja Raja tidak menyuruhnya untuk berjaga di sini mungkin sekarang dia bisa mendapatkan gelar itu.
Membayangkan saja sudah sangat hebat.

Naga kuno lain memandangnya aneh.
Dia tipikal yang sulit di ajak bermain tapi ingin ikut bermain.
Membuatnya terkucilkan dan menjadi penyendiri.
Seorang pemimpin yang tidak kompeten.

"Dia kenapa?"

"Tidak tahu biarkan saja"

"Jangan mendekatinya dia akan langsung menyerang mu jika mendekat"