chapter 3

1.6K 139 7
                                    

Ctik

Dengan satu hentikan jari tombak cahaya menghilang dengan seketika seolah itu hanyalah sebuah kebohongan.
Azazil yang melihatnya terpana 'bagaimana bisa' matanya menunjukkan kekaguman
Kekuatan yang mahadahsyat.

"Sudah kubilang ini domainku tidak ada yang bisa kau lakukan"

"Aku tahu itu"

Asborn memandang nya sejenak dan ide terlintas di kepalanya.
Dari pada membunuhnya lebih baik aku gunakan dia untuk hidup di dunia ini.

"Kematian terlalu awal bagimu, dari pada mati lebih baik kau bantu aku bagaimana?"

"Bagaimana jika aku menolak?"

"Aku yakin kau tidak akan menolak"

"..!"

Tiba tiba rantai muncul dari dalam kegelapan dan dengan cepat melilit tubuh azazil.
Azazil panik dia mencoba melepaskan dir dengan seluruh tenaganya namun sia sia.
Setiap dia mengerahkan mana rantai tersebut akan menyerapnya dan itu terjadi terus menerus hingga mananya habis.

"Hah hah rantai apa ini?"

"Rantai surga sekali terikat akan sulit untuk melepasnya semakin kau mencoba bergerak rantai tersebut akan menyerap manamu jadi percuma saja usaha mu tak akan berhasil"

Tidak berhenti di situ Asborn terus menyiksa azazil dan itu terjadi terus menerus membuatnya semakin gila.
Azazil sudah mencapai batas.
Jadi dia menerima usualan Asborn untuk membantunya.

"Bagus. Beri aku rumah dan bantu aku untuk masuk sekolah"

Untuk sejenak azazil membatu. Dia tidak menyangka keinginannya hanya hal sepele.
Jika dia tahu dia akan menerima tanpa harus menerima siksan ini.

"Apa hanya itu?"

Azazil masih tidak yakin jadi dia bertanya lagi.
Sepertinya keberuntungan berpihak padanya.

"Tentu saja dengan uang aku butuh untuk hidup di dunia ini kau tahu"

"Tentu aku akan mengirimkan uang untukmu"

Dengan itu kesepakatan berhasil, Asborn mendapat apa yang dia butuhkan dan azazil terbebas dari siksaan.

==========

10 hari berlalu, tidak ada yang spesial dalam rentan waktu tersebut.

Rumah sudah dia dapatkan pekerjaan juga walau Asborn belum masuk kerja.
Itu karena dia harus mengurus dokumen tentang identitas Asborn membuatnya prosesnya semakin panjang.

Kota kuoh tempat Asborn tinggal.

Rumah yang di beri sangat nyaman dan mewah.
Dia tinggal di perumahan mewah, rumah 3 lantai dan kolam renang di halaman belakang.

Ting Ting

Suara bel berbunyi, Asborn turun untuk melihat siapa itu.
Membuka pintu dan yang datang seorang anak muda seumuran dengan Asborn walau umur aslinya sudah mencapai ribuan tahun tapi bukan itu masalahnya sekarang.

"Ya ada yang bisa juga bantu?"

"Aku Vali membawa pesan dari azazil"

Dia menyerahkan sebuah koper.
Sepertinya semua sudah siap sekarang kehidupan sekolah Yangs selalu Asborn tunggu tunggu datang.
Asborn masuk kedalam rumah meninggalkan Vali yang masih diluar.

'setidaknya ucapkan terima kasih gitu'

Tapi apa yang bisa dia lakukan,azazil memintanya untuk tidak macam macam dengannya atau kau menyesal.
Vali hanya bisa menuruti karena dia tidak pernah melihat azazil seserius itu.
Lain kali Vali ingin bertarung dengannya jika bertemu lagi.
Jadi dia membuat lingkaran sihir dan menghilang.

"Oke apa yang kita dapatkan disini"

Membuka koper dan yang ada di dalam kartu ATM, seragam sekolah dan beberapa dokumen.
Secarik kertas terlihat di antara dokumen dan apa yang tertulis di sana.

[Kurasa semua kebutuhanmu sudah aku beri dan aku akan mengirimkan uang setiap bulan dan dokumen itu harus kau berikan kepada ketua OSIS di Akademi kuoh
Jika kamu bingung aku juga sudah memberi peta tempat sekolah berada

                                 
                                      Dari azazil, gubernur jenderal Grigory]

Yah kurasa memang begitu sekarang.
Asborn memanggil igris.

"Di sebelah barat ada gudang kosong mana tak beraturan terkumpul di sana kau cari tahu jika itu berbahaya bagi manusia hancurkan saja"

"Sesuai perintah anda raja"

Igris menghilang dari tempat.
Asborn memandang keluar ada sesuatu yang tidak asing datang itu kuat.
Namun masih terlalu lama untuk sampai kemari.

Sovereign Of Death Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang