Chapter 13

921 85 5
                                    

Dentang

Pedang di tangkis Katrina memutar tubuhnya untuk menghindari pedang yang datang.
Dia melompat mundur keringat bisa di lihat di pipinya.

Dia memperbaiki postur tubuhnya, merindukan sedikit tubuhnya dengan satu kaki di belakang dan tangan yang memegang pedang mundur kebelakang.
Mana di pusatkan ke seluruh kakinya untuk menambah kecepatan.

Asborn bisa melihat aliran mana di pusatkan di kakinya.
Dalam satu henatkan kaki Katrina tiba dalam sekejap.
Pedang putih menusuk ke arah dada namun dengan mudah di tangkis oleh pedang hitam milik Asborn.

Dia menghilang dari hadapan Asborn.
Belakang, depan, atas semua serangan bisa di tangkis dengan mudah.

Dia melompat ke atas dan busur muncul di tangannya menembakan puluhan anak panah dalam waktu yang singkat.
Asborn menghindari setiap anak panah yang datang.

"Akurasi mu mulai membaik"

Asborn terkejut seberapa cepat dia belajar dulu akurasi miliknya bisa dibilang buruk.
Hanya sebuah kebetulan dia mengenai tepat di kepala.

Katrina juga tahu hal itu jadi dia diam diam berlatih sendirian.

Setiap panah mengarah ke organ vital namun Asborn menangkis setiap serangan yang datang.

Sekali lagi panah ditarik kencang melesat dengan kecepatan tinggi tepat ketika panah itu akan mendekat Katrian berpindah tempat dan pedang putih mengarah ke kepala.

"..?!"

Trik yang di gunakan Katrina gagal dia bisa menghentikan pedangnya yang masuk dengan tangan kosong.

Pedang itu di tarik menyebabkan Katrina mendekat ke Asborn.
Tendangan keras mengarah ke perutnya menyebabkan dia terlempar ke belakang dalam garis lurus menghancurkan setiap pohon yang ada.

"Kuahk?!"

"Serangan mu sudah bagus namun pertahanan mu kurang"

Darah keluar dari sudut bibirnya dan dia berusaha untuk berdiri.

Satu hentakan dalam sekejap dia menghapus jarak di antara mereka.
Adu pedang di mulai setiap pedang mereka berbenturan percikan api bisa terlihat.

"Hiiiyyyahhh!"

Katrina menambah kecepatan pedangnya, Asborn juga melakukan hal yang sama.

"(Rulers authority)"

Sebuah tangan tak terlihat mencengkram Katrina dengan kuat.
Dia meronta ronta untuk melepaskan diri namun sia sia.
Sekali lagi Asborn melemparkan Katrina, lemparannya sangat kuat itu merusak hampir setengah hutan yang dia ciptakan dalam Domain miliknya.

"Sialan aku terlalu berlebihan!"

Asborn berlari ke arah Katrina dan menyembuhkannya.
Dia memeluk erat tubuhnya yang hangat dan kecil.

"Maafkan aku Katrina aku terlalu berlebihan"

"Tidak itu bukan salahmu hanya aku yang terlalu lemah"

Dia membalas memeluk dan mengatakan bahwa dia baik baik saja setelah di sembuhkan.
Tapi tetap saja Asborn masih khawatir.

Mereka berdua keluar dari domain dan mandi untuk menyegarkan diri.
Walaupun ini masih malam hari namun sangat segar setelah berlatih di tambah dengan air hangat.

Jam weker di setel pada pukul 07.00 Asborn mulai tertidur tapi Katrina datang ke kamar nya membuat nya terbangun.

"Apa aku bisa tidur di sampingmu?"

"Tentu saja"

Dia menaiki ranjang dan tidur di sampingnya.
Tiba tiba Katrina memeluk dari belakang itu membuat Asborn bingung tidak biasanya dia seperti ini.

"Ada apa?"

"Kamu bilang akan pergi seminggu kan! apa boleh aku ikut?"

Tadi pagi ketika dia mengatakan akan pergi untuk Latihan selama seminggu Katrina merasa aneh.
Dadanya terasa sesak dia mengikuti setiap langkah dia.
Itu membingungkan Asborn awalnya.
Namun dia mengatakan bahwa setelah urusan itu selesai mereka akan pergi berlibur berdua.

==============

"Kau perlu bantuan Issei?"

Asborn mengulurkan tangannya untuk membantu. Issei dengan suka hati menerima tapi tangannya memegang udara kosong. Issei baru sadar bahwa dia di bodohi.
Asborn berjalan ke depan meninggalkan Issei sendirian di belakang.

Tidak lama mereka sampai di atas bukit.
Sebuah vila terlihat di atas, halaman luas cukup untuk berlatuh dan itu jauh dari pemukiman membaut tempat yang cocok sebagai latihan.

"Oke semua sudah berkumpul sekarang berbaris cepat!"

Asborn berteriak keras menyuruh mereka untuk berkumpul.
Issei baru sampai dia terlihat kelelahan dan hampir pingsan.
Tapi Asborn memaksanya untuk berkumpul.
Istirahat bisa di lakukan nanti sekarang mereka harus serius jika tidak ingin kalah.
Walau mereka menerima bantuan dari Asborn tapi dia tidak ingin yang lain hanya bermalas-malasan.

Awalnya mereka menolak Asborn sebagai pemimpin namun dia menunjukkan sedikit kemampuan yang dia punya.
Anggota yang lain setuju tapi Issei dan rias tentu menolak.

"Tunjukan padaku semua kemampuan mu jika kamu menang akan ku biarkan kau menjadi pemimpin"

Mereka berdua bersiap siap dan tidak lama setelah nya Asborn menang telak.

"Aku pasti curang!"

Rias berteriak marah dia percaya bahwa dia kalah dalam satu serangan.

"Aku tidak curang hanya kau yang terlalu lemah!"

"Kamu benar ben-"

"Apa yang dia katakan benar ketua"

"Akeno"

Tidak ada pilihan lain jadi mereka memiliki pemimpin sementara.



Sovereign Of Death Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang