Chapter 28

574 58 2
                                    

Kantin itu sangat ramai.
Banyak anak menghabiskan waktu istirahat mereka di sini.
Beberapa berpacaran dan membuat yang lain iri.
Mereka mengumpat kepada mereka yang memiliki pacar.

Kantin yang tadinya ramai menjadi sunyi.
Pandangan mereka tertuju di pintu masuk kantin.
Dua orang masuk dengan tenang tanpa memperdulikan tatapan orang sekitar.

"..kenapa mereka menatap kita?"

"Biarkan saja... lebih baik pesan makan dna cari tempat duduk"

Alicce hanya mengangguk patuh.
Banyak tatapan iri di mata mereka semua.
Terutama laki laki yang memandang Alicce dengan tatapan mesum.
Manusia benar benar tidak bisa menahan nafsu dunia mereka.

Tidak lama setelahnya mereka memesan Ramen dan duduk di sudut.

Uap panas mengepul dari mangkok.
Berbagai toping tersaji di atasnya.
Harganya sangat mahal itu hanya untuk membeli dua porsi menghabiskan 3000 Yen.

What the fuck itu perampokan.

Walau itu tidak seberapa dengan keuangannya yang sekarang namun tetap saja tidak masuk akal.

"Ahh.. yasudah lah"

Mereka makan dengan tenang sampai Issei datang.
Di belakangnya saji dan koneko mengikuti dari belakang.

Hanya melihat dari wajahnya itu sudah bisa di tebak.

"Asborn..tolong aku-tidak tolong kami!"

Dia hanya datang saat ada maunya saja.
Aku tidak suka itu.
Di tambah dia datang di waktu yang tidak tepat.

"Kenapa?"

"Begini.."

Issei mulai menjelaskan bagaimana mereka terlibat dengan perebutan pedang suci yang di curi dan Kiba bersama utusan gereja menghilang.
Mereka sudah mencari namun tidak ada hasil sama sekali.

Asborn yang mendengar hanya mengangguk.
Sekarang masalah utamanya Ramen miliknya menjadi dingin.
Nafsu makan hilang seketika.

'huh..apa boleh buat!"

Asborn mengangguk tidak peduli ini bukan urusannya.

Issei dan saji memperhatikan Seseorang di sisi Asborn.
Mereka terpana walau sudah melihatnya di kelas 2-A.
Terutama di Buah dadanya yang besar walau tak sebesar Rias maupun akeno.

"Argghh-Sa-sakit koneko"

Koneko dengan keras memukul perut mereka berdua.

"Yah aku akan membantu kalian nanti, sekarang pergilah"

=======

Bell berbunyi yang artinya waktu untuk pulang datang.
Asborn berjalan keluar dari kelas dan bertemu Alicce di sana.

Dia tersenyum padanya.
Tanpa mengatakan sepatah kata mereka berjalan bersama keluar sekolah.

"Jadi bagaimana kau akan membantu mereka atau tidak?"

"..."

Asborn tidak menjawab
Mana mengalir dari tubuhnya dan terus meluas hingga menutupi seluruh kota.
Sekarang tidak ada yang bisa lolos dari pengawasan nya.

Alicce tanpa di beri tahu juga paham apa maksud dari tindakan itu.

Tidak lama kemudian mereka akhirnya sampai di rumah.
Crimson dengan lihai membuka gerbang dan memberi hormat.

"Selamat datang Raja"

Mereka berdua melewati tanpa mengatakan sepatah katapun.

Sore hari

Sovereign Of Death Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang