Chapter 27

586 72 5
                                    

Pada jam 7 pagi saat matahari terbit dari timur. Seorang gadis menunggu di pintu gerbang. Rambut merah miliknya bersinar saat terkena cahaya matahari pagi.
Aku berjalan ke arahnya dan dia tersenyum padaku.

"Kamu sangat lama"

"Haha maaf"

Aku tersenyum kecil sebagai tanggapan.
Dia mengibaskan rambutnya dan berjalan pergi.

Hari ini entah kenapa Katrina tidak ingin berangkat sekolah. Dia bilang sedang tidak enak badan, aku tidak bertanya lebih lanjut dan membiarkannya saja.

Alicce berhenti berjalan dan berbalik.

"Apa yang kamu lakukan...ayo cepat"

"Ahh..iya"

Aku baru sadar dia sudah beberapa meter di depanku.
Aku sedikit mempercepat langkah ku dan berjalan di sampingnya.
Pagi hari banyak orang orang berlalu lalang dengan urusan mereka masing masing.
Sejujurnya Asborn sedikit khawatir Alicce sangat jarang keluar melihat dunia ini.

Dan untuk mengantisipasi sesuatu yang tidak di inginkan dia sudah di beri peringatan untuk tidak mengacau.

"Kau masih ingat kata kataku kemarin kan"

"Tentu aku tidak akan mengacau tenang saja"

Walau dia mengatakan itu, Asborn masih khawatir.
Diam diam dia menaruh satu shadow army untuk mengawasi. Alicce tentu tahu itu tapi dia mengabaikannya.

Tidak lama kemudian mereka sampai di Akademi kuoh.
Tempat di mana Alicce akan belajar sekarang.

Siswa dan siswi berhenti ketika mereka melihat Asborn.
Terutama laki laki yang fokus kepada orang di sebelah Asborn.

"Apa dia murid baru aku tidak pernah melihatnya"

"Sial idola kita sudah di rebut"

"Lihat rambutnya itu hampir sama seperti milik Rias"

"Oh..kau benar"

Asborn dan Alicce mengabaikan kerumunan orang itu dan masuk kedalam gedung sekolah.
Sama seperti yang terjadi di luar sekolah di dalam juga ricuh.
Banyak pertanyaan dari mereka semua.

"Kita sangat terkenal ya~"

"Kau benar"

Asborn memperhatikan Alicce dari tadi.
Dia sangat gelisah, pegangan tangannya semakin kuat saat murid semakin banyak.
Ini salah satu sifat naga miliknya yang rakus.
Di rumah hanya ada Katrina itu tidak masalah jika hanya satu namun beda lagi jika di tempat umum.

Dia masih belum berubah.

"Huh..huh..~"

Ketika mereka terus berjalan di koridor nafasnya semakin tidak beraturan.
Wajahnya memerah, Asborn memperhatikan itu sangat lucu.
Menghindari sesuatu yang tidak di inginkan.
Jadi dia mengambil sapu tangan dan memberikannya kepada Alicce.

"Ini tutupi hidung dengan itu mungkin ini tidak akan meredam semuanya namun lebih baik dari pada tidak sama sekali"

Alicce ragu ragu untuk mengambilnya namun semakin lama rasa itu semakin kuat.
Terpaksa dia mengambil sapu tangan itu dan menempatkannya di hidungnya.

"...Terima kasih~"

Dia berkata sangat pelan tapi telinga Asborn sangat tajam dia bisa mendengar apa yang Alicce katakan.

"Sama sama"

Mereka terus berjalan dan akhirnya sampai di depan pintu.
Di atas pintu tertulis Ruang guru.
Asborn mengetuk dan membuka pintu itu.
Mereka berjalan kearah meja seorang guru di sudut ruangan.

Guru itu melihat kedatangan mereka berdua.
Dia sedikit saat bertemu mata Asborn.

"Kau sudah menyelesaikan apa yang aku minta?"

"Ya Raja semua sudah saya urus"

Leomord dia shadow army yang Asborn tempat kan di sini. Dapat merubah wujudnya menjadi seperti manusia.
Asborn mengangguk puas.

"Anda akan di tempatkan di kelas 2-A sebagai murid pindahan, saya harap anda tidak memakan semua orang itu akan sangat berbahaya"

Alicce mengerenyit dengan kata kata Leomord. Dia sedikit tertawa dan membimbing Alicce ke kelasnya sementara Asborn berjalan menuju kelasnya sendiri.

Bel berbunyi siswa masuk ke kelas mereka masing masing.
Asborn duduk di belakang mendengar kan guru berbicara.
Ini sangat menarik bagaimana makhluk lemah bisa membuat kemajuan seperti ini.

"Woahhh"

Teriakan dari kelas sebelah terdengar mengagetkan siswa di kelas ini.

"Apa yang terjadi?"

"Tidak tahu tapi aku dengar ada murid baru dan katanya dia sangat cantik"

"Benarkah itu setelah ini kita harus melihatnya"

Guru yang kelasnya menjadi berisik menghela nafas.
Dia berjalan ke meja dan mengambil penggaris.

Brakkk

Suara benda di pukul mengagetkan seluruh kelas kecuali Asborn.
Semua murid menjadi diam tak bersuara, guru itu mengangguk puas dan mulai menerangkan kembali.

'menyeramkan!'

'Aku hampir terkena serangan jantung sialan'

Banyak rasa tidak puas mereka ungkapkan.

Kelas terus berlanjut hingga bel istirahat berbunyi.
Murid laki laki berlari keluar.
Mereka sangat bersemangat melihat murid baru itu.

Di kelas 2-A di sana seorang gadis di kelilingi banyak orang.
Wajahnya tertutup tangan dan tubuhnya sedikit bergetar.

"Kenapa kamu menutup mukamu?"

"Kulitmu terlihat bagus kamu pakai perawatan seperti apa?"

Ini seperti surga baginya, dimana mangsa sudah berdiri di depannya dan tidak akan lari.
Tapi dia juga harus menahan godaan itu jika ingin hidup seperti manusia.
Alicce ingin segera pergi namun kerumunan itu seperti tidak membiarkan dirinya untuk pergi dan menutup setiap celah.

"Bisa geser sebentar"

Pada saat itu kerumunan terbelah dan di sana Asborn berjalan di tengah tengah.

Alicce melihat itu seperti seorang pangeran yang menyelamatkan putri kerajaan dari monster.
Alicce benar benar terbantu.

"Mau ikut ke kantin?"

"..i-iya"

Asborn mengulurkan tangannya dan Alicce menerima tanpa ragu.
Mereka berjalan meninggalkan kelas.
Banyak siswa siswi kecewa dan kelas terdengar berisik.

Sovereign Of Death Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang