Chapter 37

463 42 18
                                    

"kami berterimakasih padamu Alicce tapi ingat itu tidak merubah pikiran ku tentang asal usul kalian!"

"Huh..terserah padamu"

Melihat semua hal yang terjadi, sepertinya masalah di dunia ini lebih rumit dari yang ku duga.

"Masalah sudah selesai kami akan pergi, oh dan kami akan pindah besok"

Mengucapkan selamat tinggal pada semua orang aku memegang tangan Alicce dan berpindah tempat.

Di halaman rumah bayangan naik ke atas dan dua orang keluar dari sana.
Ini masih waktunya untuk makan malam dan Katrina pasti sudah menunggu.

Kami jarang berbicara karena urusan masing masing dan itu membuat ku merasa jauh darinya.
Walaupun hanya terjadi beberapa hari tapi bagiku itu lama.

"Selamat datang tuan, makanan sudah siap dan nona Katrina sudah menunggu"

"Kerja bagus Granode"

Granode menundukan kepalanya.
Alicce masuk ke kamarnya.
Gaun yang ku belikan rusak, itu sedikit membuat ku terluka.
Baru kemarin aku membelinya dan itu sudah rusak.

Setelah melepas sepatu ku, aku berjalan ke dapur dan duduk di samping Katrina.
Dia pasti menunggu lama.
Aku menepuk kepalanya, itu setidaknya membuatnya lebih baik.

"Maaf membuat mu menunggu lama"

"Seharusnya aku ikut, kalau saja kami tidak berlatih"

"Haha ya besok juga kita akan pindah!"

Kata kata itu membuat Katrina diam, matanya memandang ku seolah tidak percaya.
Ya tempat ini nyaman tapi ada beberapa hal yang membuat ku merasa harus pindah.

"Kamu pasti bercanda?"

"Tidak.."

Katrina diam.
Dia berdiri dari tempat duduknya dan berjalan ke atas.
Kenapa apa dia tidak setuju atau marah karena tidak berbicara dengannya.

Alicce memandang ku dan aku hanya menggelengkan kepala.

"Yeahh?!"

Dari bawah aku bisa mendengar teriakan Katrina.
Masalah selsai, dia tidak keberatan dan aku juga bisa terhindar dari pajak karena pajak akan di tanggung Maou.

Makanan akan tidak enak jika dibiarkan terlalu lama.

=======

Gates muncul di antara pecahan planet yang hancur.
Bebatuan bertebaran dengan kecepatan tinggi. Dari balik Gates, seekor naga besar keluar dari sana.

Matanya menatap daerah sekitar.

Tidak ada tempat yang selamat di dunia ini, semua hancur tidak ada sisa.

Karena itu hawa dingin menusuk tapi dia yang seorang shadow soldier tingkat tinggi tidak terpengaruh dari suhu yang ekstrim.

"Di mana tempat yang kamu bicarakan?"

Seekor naga yang lebih kecil keluar.

"Ikuti aku"

Mereka berdua melesat cepat, menghindari setiap batu yang mencoba menabrak mereka.
Publi yang mengikuti dari belakang tetap diam.
Dia memandang daerah sekitar dan merasa takjub.

Jika saja dia terlahir lebih awal mungkin saja akan menyaksikan pertarungan sengit itu.

Tapi dia juga sangat berterimakasih telah di buat oleh tangan raja.

"Hei naga kuno seberapa kuat Rulers itu?"

Naga itu menengok kebelakang.

"Yah aku tidak tahu, aku hanya melawan pasukannya saja!"

Publi mencibir jawaban naga kuno.

"Tch mati oleh pasukannya saja, lemah"

Naga kuno yang mendengarnya merasa marah.
Kalau bukan karena dia pemimpinnya mungkin mereka sudah berdebat sekarang.

"Haa..."

Ketika mereka terus melesat cepat untuk beberapa jam kemudian akhirnya sampai di tempat yang di maksud.

Arus energi aneh mengalir deras dari ujung yang tidak di ketahui.
Publi mendekati arus itu dan mana mengalir sangat deras.
Setiap kali bebatuan mengenainya mereka akan menghilang.

Publi menyarankan untuk tidak mendekat dan memberi tahu raja tentang ini.

Naga kuno setuju dengan itu, mereka tidak bisa mengambil resiko.

=========

Sore hari

"Kamu Asborn sudah siap?"

"Dimana tempatnya?"

"Ikuti aku"

Kelas sudah berakhir dan karena itu Sona datang menyampaikan untuk bersiap siap.
Asborn sudah memberitahu Crimson untuk berberes rumah.
Seharusnya barang barang sudah di kemas.

Sona datang sendiri karena yang lain ada pekerjaan yang harus mereka lakukan.

Alicce juga pulang lebih awal untuk mengemasi barangnya.






Sovereign Of Death Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang