Chapter 16

817 85 4
                                    

Sialan, jika telat sedikit saja semua usahaku akan sia sia.
Rias terkejut melihat Asborn yang tiba tiba ada di depannya.

"Sudah kubilang untuk diam dan menonton!, Apa kau tuli?!"

Asborn menciptakan sebuah piringan dan meletakkan Rias di atasnya.
Piringan hitam legam itu melesat hinggamenjauh dari lokasi.

Asborn menatap ke arah Riser.

"Jadi kau rajanya?"

"Yah siapa lagi kalau bukan aku Riser phenex yang agung!"

Dia berkata dengan sombong.
Asborn menghilang dalam sekejap yang mengejutkan Riser.

Namun bukan waktunya untuk terkejut.
Asborn muncul di belakangnya dan memukul leher Riser menyebabkan nya jatuh dengan kecepatan tinggi.

"Sia sia saja aku akan selalu meregenerasi tubuhku jika terluka tidak ada gunanya menyerang!"

Riser membentuk panah api dan menembakan rentetan panah api itu ke Asborn.
Panah api mengenai tubuh Asborn namun itu tidak dapat menembus kulitnya.

"Apa?!"

"Kau membanggakan dirimu dan hanya segini kemampuan mu?, Menyedihkan"

Riser marah dia terbang tinggi ke atas.
Mengangkat kedua tangannya tinggi tinggi sebuah bola api raksasa tercipta.

"Matilah !"

Asborn melihat serangan itu dan membiarkan serangan itu mengenai dirinya.

Ba-dumm

Ledakan besar tercipta darinya.
Namun Asborn berjalan keluar tanpa terluka sama sekali.
Api ini tidak panas sama sekali.

"Sudah selesai?"

"Ak-!"

Sebelum dia bisa menyelesaikan ucapannya pedang hitam milik Asborn sudah membelah Riser tanpa dia sadari.

Tapi tubuhnya mulai beregenerasi lagi.
Tidak peduli seberapa besar kerusakan nya tubuhnya akan selalu beregenerasi.
Lawan yang rumit.

Namun..

Asborn menyambar dengan kecepatan yang luar biasa.
Dia mencekik Riser dan mengangkatnya tinggi-tinggi.

Riser meronta ronta namun sia sia.
Cengkraman Asborn terlalu kuat.

Asborn memusatkan mana ke dalam mata, dia bisa melihat aliran sihir dari dalam Riser layaknya X-ray.

Cengkraman tangan Asborn mematahkan leher Riser.
Setiap kali dia beregenerasi Asborn akan mematahkan leher nya kembali.

"Kuah-"

Riser kesakitan namun Asborn tidak menghiraukannya.
Dia berfokus ke dalam diri Riser.
Setiap kali dia mengalami kerusakan mana dari dalam perut Riser akan naik dan meregenerasi sel yang rusak.

"Ketemu"

Tangan kiri Asborn menusuk ke dalam perut, itu tembus sampai punggung.

"Gulh!"

Riser memuntahkan seteguk dara dari mulutnya.

Di tangan kiri Asborn yang berlumuran darah sebuah batu kecil dia genggam.
Asborn menatap ke arah Riser yang terbaring lemah.
Lukanya tidak beregenerasi lagi.

"Kau terlalu sombong hingga tidak menyadari kelemahan mu sendiri"

Asborn berkata dengan tenang.
Rasa sakit luar biasa menyebar ke seluruh tubuh.
Manusia normal akan mati jika menerima luka separah itu.
Seperti yang di duga dari iblis.

"Kuhk tol-"

Tidak bisa menahan rasa sakit, dia terkapar dan pingsan.
Asborn menatap batu kecil itu dan menelannya.
Tubuhnya bereaksi dengan batu untuk beberapa saat.

"Riser phenex tersingkir, Rias gremory memenangkan pertandingan!"

==========

Semua orang bersuka cita atas kemenangan mereka.
Sekarang pertunangan Rias dan Riser di batalkan.

Sebuah lingkaran sihir tercipta di Ruang klub penelitian ilmu gaib.
Rias tahu siapa itu.

"Selamat atas kemenangan Rias"

"Ka-kakak!"

Semua orang terkejut dan mereka berlutut kecuali Asborn.
Asborn mengeluarkan bidak kuda dari tubuhnya dan memberikan itu kepada Rias.
Dia terkejut bagaimana bisa dia mengeluarkan bidak dari tubuhnya.

"Eh ba-bagaimana bisa!"

Seharusnya setelah bidak di keluarkan dia akan tewas.
Tapi Asborn bukan orang sembarangan.

Dia berjalan ke arah Maou Sirzechs.

"Sekarang imbalannya?"

"Ah tentu, aku sudah mengirimkan nya ke dalam rekening mu"

Asborn tersenyum dan pergi meninggalkan yang lain.
Semua orang terbelalak, tidak ada yang bisa berkata kata.

(Sorry kalau ceritanya lebih pendek)

Sovereign Of Death Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang