Chapter 21

698 75 1
                                    

Di halaman belakang rumah, Asborn berdiri di sana.
Uap hitam keluar dari tubuhnya. Walau ini tengah malam tapi uap hitam itu sangat pekat bahkan kegelapan malam tidak bisa menyembunyikannya.

Uap itu berkumpul dia satu titik.
Uap terus berkumpul sampai membentuk tubuh hitam.

"Sedikit lagi!"

Semakin lama uap menyerupai dirinya.
Tubuh seseorang anak berusia 1u tahun dengan rambut hitam dan mata ungu cerah.

Asborn menatap tubuh yang baru saja dia buat. Tidak mudah untuk membuat sebuah wadah fisik.

Tangannya menyentuh dada tubuh tersebut dan Asborn terpecah menjadi partikel hitam dan masuk ke dalamnya.

"Tidak buruk ini terasa sama saat aku masih dalam wujud Roh"

"Selamat atas kesuksesan mu!"

Alicce bertepuk tangan sebagai rasa suka cita.
Senyumnya tidak hilang dari wajah cantiknya dan Asborn tersenyum juga akan hal itu.

"Terima kasih"

Bayangan hitam menyebar dari kaki Asborn.
Alicce memiringkan kepalanya bingung tentang apa yang di lakukan Asborn.

Seringai kecil terlihat dari wajah Asborn, Alicce yang melihat hal itu juga melakukan hal yang sama.
Dia tahu maksud dari temannya ini.

Mereka berdua berpindah tempat di atas laut.
Asborn memindahkan mereka di samudera Atlantik.
Tempat yang cocok untuk menguji dirinya.

"Aku butuh sedikit peregangan, Kau paham maksudku kan?"

"Hahaha tentu saja aku juga sama"

Mereka saling memandang sebentar.
Kegilaan terlihat dari seringai mereka berdua.
Asborn menghilang dalam sekejap dan kepalan tangan dia arahkan ke wajah Alicce.

Kilatan saling bertabrakan di Samudera Atlantik.
Mengguncang seluruh lautan dan badai menambah kengerian itu.

==============

"Hoamm~"

Aku melihat ke jam weker itu menunjukan pukul 05:45. Masih sangat pagi,aku melihat ke samping namun tidak ada Asborn di sana.

"Aku yakin tidur dengannya tadi malam"

Entah kenapa ini menjadi kebiasaan ku tidur di kamarnya.
Saat berada di sampingnya aku merasa aman dan nyaman.

Aku beranjak dari tempat tidur dan berjalan ke bawah menuju dapur.

Lampu dapur menyala, suara terdengar dari sana.

"Apa itu dia?"

Aku mengintip dari pintu namun yang kulihat adalah Asborn yang tertawa bersama Alicce sialan itu.

"********"

"********"

Aku tidak mengerti apa yang mereka bicarakan. Bahasa mereka sangat berbeda dengan Jepang maupun bahasa Inggris.
Melihatnya begitu akrab dengan Asborn membuat ku semakin membencinya.

======

Asborn melihat ke arah pintu dan menemukan Katrina yang mengintip dari sana.
Matanya menunjukkan permusuhan yang sangat besar kepada Alicce.
Dia tidak mengerti kenapa.

"Kenapa kamu hanya berdiri di sana kemari lah"

Katrina terkejut dengan panggilan Asborn.
Dia terlalu fokus ke pada Alicce.
Katrina melangkah ke dapur, duduk di samping Asborn.
Alicce tersenyum kepadanya namun itu membuat dia semakin tidak senang.

"Apa yang kalian lakukan di sini?"

"Tidak ada, hanya mengobrol dan sedikit peregangan"

"Oh~"

Dia tidak bertanya lebih lanjut.
Ini sudah jam enam lebih jika mereka tidak segera mandi mereka akan terlambat.

Katrina dan Asborn buru buru  masuk ke kamar mereka masing masing.
Alicce tersenyum melihat interaksi mereka berdua.

"Apa enaknya hidup seperti itu di kejar waktu setiap hari"

Lima berkas menit kemudian

Mereka turun ke bawah dan mulai berangkat ke sekolah.

"Jangan melakukan hal yang aneh saat aku tidak ada Alicce"

Asborn memperingatkan.

"Kamu tidak perlu khawatir aku tidak akan melakukan hal yang aneh"

Dia melambai kepada mereka berdua yang pergi.

=======

"Hai Asborn!"

Seseorang tiba tiba menepuk bahunya.
Dia melihat kesamping hanya untuk menemukan pria muda dengan rambut pirang pendek dan bermata abu abu.
Dia sedikit lebih pendek dari Asborn.

"apa kita pernah bertemu?"

Asborn bingung dia tidak ingat pernah bertemu dengannya.

"Eh?! Kau tidak mengenalku? Aku ini Anggota OSIS namaku Ghensirou saji"

"Ahh"

"Ketua ingin bertemu denganmu sepulang sekolah apa kamu bisa?"

"Tentu"

Setelah pertemuan kecil itu Asborn melanjutkan untuk masuk ke kelasnya.

Sovereign Of Death Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang