Chapter 22

677 77 0
                                    

Sebelah barat Kota kuoh.
Hutan yang jarang di masuki, sebuah Retakan dimensi muncul di sana.
Retakan itu memuntahkan seseorang sebelum menghilang.

"Ughh!"

Dia mengerang kesakitan sekujur tubuhnya penuh luka.
Dia berusaha mati Matian untuk tetap sadar.  karena menggunakan skill berpindah Dimensi secara paksa tubuh tidak kuat menerima beban.

"S-sialan!"

Penglihatannya semakin pudar dan akhirnya pingsan.
Seseorang datang, Armor hitam menutupi seluruh tubuh dan Surai merah dari ujung helm sampai kaki.
Di pinggangnya sebuah pedang besar tersimpan.

"GRANODE!!"

Igris menerima sinyal dari bawahannya yang dia sebar di sekitar kota.
Jika itu tidak penting Igris akan mengabaikannya dan fokus untuk menjaga Katrina.
Namun bawahannya bilang dia harus datang.

Tidak ada pilihan dia memerintahkan Bawahan lain untuk menjaga Katrina sebentar.

Setelah itu dia pergi ke tempat dimana sinyal di bunyikan.
Dia sangat terkejut melihat orang yang tergeletak di tanah.

"GRANODE!! Bangun sial lukanya terlalu parah!"

dia berteriak dengan panik, berusaha memberikan pertolongan pertama.

"Healer cepat kemari?!"

Seorang berjubah hitam datang dari balik bayangan.
Dia mulai mengobati Granode seperti yang di perintahkan.
Lukanya mulai menutup namun dia masih belum bangun.

"Apa yang akan kita lakukan?"

Healer itu bertanya dia tidak bisa membawa Granode ke rumah tanpa ijin tuannya.

"Aku tahu itu!"

Igris berpikir sejenak dan ide terlintas di pikirannya.
Ada gereja tak terpakai di dekat mereka berada.
Igris membawa Granode ke sana dengan cepat.

==========

Asborn duduk di kursinya.
Dia menatap ke luar jendela melihat semua orang bersenang senang.

Semua orang yang ada di kelas memandangnya. Mata mereka menunjukkan tatapan terkejut.
Asborn sedikit berubah yang mengejutkan semua orang.
Rambut hitam dan mata berwarna ungu menghipnotis perempuan yang melihatnya. Idaman para perempuan.

"Hei menurut mu Asborn sedikit berbeda?"

"Kurasa benar dia jadi lebih tampan"

"Apa mungkin dia operasi plastik?"

"Itu tidak mungkin lihat lah lebih cermat itu natural"

Asborn mengabaikan bisikan para perempuan. Dia sedikit terganggu namun berusaha untuk tetap bodo amat.

Bell masuk berbunyi

Semua Murid masuk ke ruangan mereka masing masing.
Asborn melihat ke samping hanya menemukan Issei yang sedikit tertekan.

'tidak biasanya dia seperti ini'

Dimana wajah bodoh dan selalu membicarakan hal mesum itu.

"Hei kau tidak apa apa?"

Issei tidak menjawab matanya mungkin fokus ke depan namun pikirannya berkata lain.
Asborn sedikit sakit hati saat dia di campakkan.
Tapi tidak ada yang bisa dia lakukan Asborn fokus ke depan mendengar kan guru yang menjelaskan materi.

Waktu berlalu sangat cepat

Asborn berjalan di koridor menuju ruang OSIS.
Dia berhenti di pintu OSIS dan mengetuk pelan.

Tok
Tok
Tok

Suara langkah kaki terdengar dari dalam.
Saji membuka pintu dan menyambut kedatangan Asborn.

"Silahkan masuk, Ketua sudah menunggumu"

Asborn masuk seperti yang di perintahkan dia duduk di kursi depan Ketua OSIS.

"Aku melihat pertarungan mu dengan Riser dan aku sangat terpukau bertapa kutanya kami jadi aku ing-"

"Aku menolak"

"Aku belum menyelesaikan perkatanku"

"Baiklah lanjutkan"

"Jika kamu menjadi salah satu keluarga ku kamu akan mendapat kekayaan dan kekuatan yang lebih besar"

"Aku menolak, kau orang ke dua yang berkata seperti itu"

"Eh siapa yang pertama"

"Rias"

"Jika tidak ada yang kamu katakan lagi aku akan pergi"

Asborn bangkit dari kursinya dan berjalan keluar.
Dia berjalan ke sekolah tempat Katrina berada. Untungnya dia ada ekskul jadi dia tidak menunggu lama.

"Kamu sudah menunggu lama?"

Asborn tersenyum kepadanya dan mengelus kepalanya yang halus. Katrina senang saat dia melakukan hal itu.

"Tidak aku baru saja keluar"

Mereka berjalan pulang berdua. Katrina menggandeng tangannya untuk lebih dekat. Ini juga dilakukan agar si jalang itu tahu tempatnya dan tidak dekat dekat dengannya.

"Tuan~"

Igris memanggil melalui bayangan.

"Ada apa?"

Igris berpikir sejenak sebelum melanjutkan.

"Jika di perbolehkan, saya ingin membawa seseorang ke rumah"

"Siapa dia?"

"Salah satu prajurit monarch dragon yang selamat"

Asborn sedikit berpikir.

"Kau mendapat ijinku"

Igris senang mendengarnya dia memberitahu Granode atas berita itu.
Granode juga senang mendengarnya.
Mereka berdua pergi ke rumah dengan cepat.

(Kemungkinan gw 2 hari gak bakal update)

Sovereign Of Death Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang