Chapter 26

593 62 1
                                    

Bayangan hitam merambat dari sela sela lantai.
Dan Asborn keluar dari sana.

"Kau dari mana saja?"

Seorang gadis berambut merah dengan mata emas miliknya melirik Asborn dari bawah sampai atas.

"E-eh kau apa yang terjadi?"

Asborn memandang bingung. Alicce merubah penampilannya dari yang sebelumnya.
Wajah dan tubuhnya berubah menjadi lebih muda.

Alicce yang di tatap tersenyum kecil. Dia berdiri dari tempat duduknya dan berjalan mendekat.
Lengan rampingnya melingkar di leher Asborn.
Tubuh mereka sangat dekat dia bisa merasakan dada empuk menyentuh tubuhnya.

"...?"

"~Hei apa kamu mau melakukan itu~"

Dia membisikkan sesuatu di telinga Asborn. Bau parfum menyengat hidung Asborn.
Ini adalah salah satu kelemahan Asborn dia tidak bisa berpikir jernih saat bau bunga terlalu kuat.
Alicce yang bersamanya dalam waktu yang sangat lama tentu tahu hal itu.

Nafasnya tak beraturan, keringat keluar dari dahinya.

'a-apa yang terjadi padaku,pusing bahkan untuk berpikir saja tidak bisa'

Setiap kata yang di ucapkan Alicce bagaikan lagu tidur.
Dia mulai terhuyung huyung.

Brukk

Asborn jatuh di atas Alicce.
Wajahnya memerah saat dia bertatapan dengannya.
Ini bukan rasa suka atau apapun hanya pusing dan tidak bisa berpikir jernih.

Tangan kanan Alicce memegang kepala Asborn.
Dia mendekatkan wajahnya dengan Dirinya.

"Ayo nah begitu kemarilah kau bisa melakukan apapun~"

'aku tidak mengerti'

Dia mencoba melepaskan dari dirinya namun entah bagaimana kekuatannya terasa tersedot.
Bibir mereka saling berdekatan dan..

Bruakk

Tendangan kuat menerbangkan Asborn membuatnya terjebak di antara dinding yang hancur.

"Ini sudah lebih dari 10 detik!"

"Oh kau sangat mengganggu Katrina kita baru saja akan mulai"

Katrina dengan wajah yang memerah karena marah menendang Asborn dengan sekuat tenaga.
Itu tidak akan melukainya.
Asborn keluar dari dinding dan berjalan ke arah mereka.

"Apa yang kau lakukan katrina kenapa kamu menendangku?"

Dia bertanya bingung benar benar tidak mengerti.

"Jalang ini benar benar membuatku jengkel!"

Pertanyaan Asborn tidak di jawab Katrina.
Dia mulai mendekat ke arah Alicce dan mulai bertengkar.
Asborn menghela nafas dan berjalan ke atas meninggal kan mereka berdua.

"Kau tahu apa yang terjadi jika aku tidak menghentikannya?!"

"~oh tentu tahu itu akan sangat menarik jika kau tidak mengganggu"

"Aku tidak akan melepaskan dia darimu paham!"

Di wajahnya senyum kecil terlihat.
Katrina merasakan firasat yang buruk tentang itu.
Dia melangkah mundur.

"Kamu tahu aku akan ikut masuk sekolah besok dan kami akan bersama sepanjang waktu di rumah sekolah dan kau apa yang bisa kamu lakukan?"

Dia mulai tertawa gembira.
Sangat menyenangkan bisa membuat orang lain senang.
Katrina memandang dirinya seperti monster yang haus darah.

Air mata terbentuk di matanya dan dia mulai menangis.
Katrina berlari ke atas dan masuk ke kamar.
Mengunci pintunya dengan rapat.

"Ggrrrr jalang itu?!-paman?!"

Katrina berteriak keras.
Igris yang di panggil keluar dari kegelapan.

"[Ada perlu apa]"

"Aku butuh kekuatan lebih besar ayo kita berlatih lagi"

Igris bingung dengan tingkah Katrina.
Dia sudah meningkatkan latihannya dan dia masih ingin lagi.
Semangat yang bagus.

"[Kau yakin?]"

"Tentu"

Igris bisa merasakan darinya dia mengangguk dan membuka gate.
Ini terhubung ke Shadow realm.
Tempat yang cocok bagi Katrina berlatih
Waktu berjalan lebih cepat di sini.

Di kamar Asborn

Wajahnya tertutup bantal dan dia mengutuk apa yang terjadi.
Tadi benar benar gawat.
Jika saja Katrina tidak datang dia tidak bisa membayangkan apa yang terjadi selanjutnya.

"Aroma bunga itu sangat berbahaya"

Ini sudah kesekian kalinya dia terjebak olehnya.
Bau bunga yang menyengat membuat pikirannya kabur.

Ring ring ring

Bunyi telepon membangunkan Asborn dari lamunannya.
Dia mengangkat telepon.

"Siapa?"

"Ah ini aku, ada sesuatu yang ingin ku sampaikan"

"Apa itu?"

"Ada salah satu bawahan ku yang sedikit susah di atur dan dia akan mengacau di kota mu jadi aku ingin kau setidaknya menghentikan dirinya!"

"Kenapa harus aku.."

"Aku sudah mengirimkan salah satu orang untuk mengurus, tapi dia akan sedikit terlambat jadi jika kamu tidak keberata-"

"Ya ya ya aku akan mengurusnya"

Asborn menutup telepon dan tidur.
Besok akan menjadi hari yang panjang untuk dirinya.

Pada saat itu pintu terbuka.
Sesuatu masuk dari sana dan dia mulai merangkak ke tempat tidur.
Asborn bisa merasakan siapa itu dan hanya membiarkannya.
Toh itu tidak akan mengganggunya.

Sovereign Of Death Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang