Ruang tamu
Seorang gadis duduk dengan santai menonton TV. Iya seharusnya begitu sampai Alicce datang dan duduk di sampingnya.
Sudah 3 jam berlalu sejak Asborn pergi. Katrina ingin yang di sampingnya itu Asborn bukan Alicce.
"Hei... Itu punya ku!"
Alicce dengan sengaja mengambil kue terakhir milik Katrina.
Rasa manis menyebar di mulutnya dan karena dia memakan Satu potong kue sekaligus pipinya menggembung layaknya ikan buntal."~mhmm~ ini sangat enak"
"Kauu?!"
Katrina mengambil bantal kecil yang ada di sampingnya dan melemparkannya ke arah Alicce. Namun dengan mudah di hindari nya.
Katrina semakin marah dan dia melemparkan segala sesuatu di sekitarnya."Hahaha~"
Alicce menertawakan apa yang dia lakukan karena semua itu sia sia dia tidak akan bisa mengenainya.
"Kamu benar benar membuatku marah?!"
Partikel cahaya mulai berkumpul di tangannya sampai membuat sebuah busur emas.
Alicce mengerutkan dahinya. Ini sudah terlalu berlebihan.
Dalam sekejap Alicce berada di depan Katrina yang terkejut.Tangan putih menyentuh dahi Katrina yang membuatnya terjatuh ke belakang.
"Aduuhh"
Alicce menghela nafas lega jika tadi di lanjutkan seluruh rumah akan hancur.
Dia membayangkan bagaimana reaksi Asborn saat melihatnya."Hampir saja~ Kau tahu apa yang kamu lakukan?!"
"Apa?!"
"Kamu hampir saja menghancurkan seisi rumah?!"
Alicce berteriak dan Katrina tidak mundur karenanya.
"Memangnya salah siapa ini semua karena mu jika saja kamu tidak ada di sini aku mungkin sudah bersenang-senang dengan dia kau tahu?!"
Mereka saling memelotot dan percikan api terlihat di antara mata mereka.
Granode di sisi lain hanya diam tidak mau ikut campur urusan mereka.
Karena di sini dia tidak melakukan apa pun Alicce memintanya untuk menjadi pembantu.Seekor naga kuno menjadi pembantu itu sebuah penghinaan, tapi ini perintah langsung dari Monarch dragon, King of destruction, raja di antara raja. Dengan berat hati dia menerimanya.
Ketika mereka bertengkar sebuah bayangan merambat dari lantai menampakan Asborn dengan dua orang di belakangnya.
Granode berlutut untuk kehadiran Sang Monarch. Dia berdiri kembali, terkejut dengan dua orang di belakangnya.
"Chimaera! Crimson!"
Mereka berdua tersenyum dan melambai kearah Granode.
"Ternyata kmu sudah sampai disini"
"Yah itu juga Karena bantuan igris dia membantuku saat aku pingsan"
Granode menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.
Asborn berjalan ke Alicce yang sedang bertengkar.
Dia mencubit pipi Alicce yang membuatnya tersadar."Aduuh apa yang kamu lakukan?!"
"Tidak ada, aku sudah membawa orang yang kamu minta"
Asborn berkata dengan tenang, menunjuk kearah mereka berdua Chimaera dan Crimson.
""Kami berlutut di hadapan Monarch yang agung""
Alicce mengangguk senang.
Sekarang tidak ada yang perlu di khawatirkan."Kalian sudah melakukan yang terbaik"
"Ya tuan"
Melakukan semua hal dalam satu hari membuatnya ingin segera tidur.
Membenamkan tubuhnya di atas kasur tidak ada kenikmatan selain tidur.Pagi hari
Matahari bersinar terang cahaya masuk melalui gorden dan menerpa wajah Asborn.
Dia bangun namun tangannya seperti tertahan sesuatu.
Mana mengalir keluar dari tubuhnya menerbangkan selimut tebal ke udara."...?"
Di kedua sisinya Katrina dan Alicce tidur nyenyak. Menggunakan kedua tangannya sebagai bantal.
Menghela nafas berat dia melingkarkan pergelangan tangannya dan menutup hidung mereka berdua.Mereka berdua menggeliat akibatnya dan terbangun.
"Ehh..apa yang?"
"Hmmmhh~"
"Kalian sudah bangun?, Bagus sekarang menyingkirlah aku ingin mandi"
Asborn meninggalkan mereka berdua yang masih setengah bangun.
Gemericik air dari kamar mandi membuat keduanya tersadar.Di meja makan
Makanan tersaji di sana. Bau daging dan sup ikan memenuhi ruangan.
Chimaera di tugaskan sebagai juru masak dan Crimson sebagai penjaga rumah.
Mereka berdua dengan senang hati setuju."Selamat pagi Tuan
"Pagi"
Asborn duduk di sana teh hangat di siapkan dengan cepat.
Aroma daun menggelitik hidung Asborn."Hmm.. ini enak"
Dia tidak berbohong ini sangat enak berbeda dengan buatan Katrina.
Tidak terlalu manis ini sangat pas.Tidak lama setelah itu Katrina dan Alicce juga berada di sana.
"Kalian sangat lama aku sudah lapar kau tahu"
"Si Red ini terlalu lama menggunakan Bra kamu tahu"
"Jangan salah aku punyaku sudah terlalu kecil"
Setiap hari mereka selalu bertengkar tidak pernah akur.
Jam menunjukkan pukul 06:30.
(Abis lawan Riser terus lawan siapa lagi si anjir lupa gw)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sovereign Of Death
AkcjaAsborn yang sudah tidak memiliki tujuan bingung harus bagaimana. Bellion salah satu pelayan paling setia datang dan mengusulkan untuk pergi dari perang tanpa akhir dan hidup sesukanya tanpa ada yang mengganggu.