Bab 6

3.7K 505 35
                                    

~Pack Orion~

Jaehyun masih tidak mempercayai pendengarannya, ia mencoba menepis pemikirannya. Ia merasa itu terlalu nyata untuk menjadi halusinasi, tidak mungkin setelah sekian lama ia dapat mendengar kembali telepati itu. Ia mencoba melakukan telepati kembali.

"Mate..... Mate.... Mate.... Kau mendengarku" Jaehyun terus berusaha melakukan mind link kepada Renjun. Sampai akhirnya ia putus asa... Renjun tidak membalas mind link yang ia lakukan. Ia merasa terhempas dengan kuat setelah harapannya dilambungkan tinggi.

"Ggggrrrr.... Sialan.... Ternyata aku berhalusinasi" Jaehyun mengacak-ngacak rambutnya. Ia memilih mempercayai itu sebagai halusinasi, paginya kembali mencekam.

Johnny membuka pintu kamar Jaehyun, mendengar geraman Jaehyun membuatnya langsung masuk mengabaikan sopan santunya selama ini.

"Kau tidak apa-apa? Apa ada yang salah?" Johnny mencoba meneliti apa yang salah dari Jaehyun. Sampai akhirnya ia menyerah dan bertanya, jaehyun hanya terdiam. Hingga ia mencoba membuka suaranya.

"Aku sepertinya berhalusinasi tetapi itu terlalu nyata, aku mendengar suara Renjun..."

Hening mulai terasa diruangan itu, baik Jaehyun maupun Johnny tidak ada lagi yang mrmbuka suara. Semua mencoba memahami situasi, semua terasa sulit dicerna. Mereka sadar itu seperti sebuah harapan, semua mengetahui betapa kerasnya Jaehyun mencari Renjun. Tidak ada satu haripun ia tidak memikirkan Renjun.

"Ternyata benar.... Bahkna kau sendiri tau itu merupakan sebuah ketidak mungkinan"

"Alpha.... Bukan itu maksudku, tapi jika kau bilang itu terasa nyata... Apa mungkin ada energi yang cukup kuat untuk memblokir baik feromon maupun mind link hingga kau tidak dapat merasakannya?"

Ucapan Johnny menyadarkannya, ia terlalu bodoh terfokus mencari Renjun tanpa tau siapa sosok yang melindungi lunanya itu. Jaehyun hanya tau sosok yang melindungi Renjun hanya keluarga bangsawan penyihir tanpa menyelidiki lebih lanjut tentangnya

"Panggilkan Kun, aku ingin kau menyelidiki lebih lanjut tentang keluarga Nakamoto"

Johnny segera meninggalkan ruangan itu dan memerintahkan mark memanggil Kun, sedangkan ia menuju perpustakaan untuk mencari informasi yang mungkin bisa ia peroleh

-------------------------------------------------------------
~Renjun's Bedroom~

"Mate...."

Ia tidak sadar telah mengucapkan kata itu, kemudian ia menyadari bahwa kalung yang ia gunakan selama ini terlepas. Segera ia memasang kembali kalung itu dan kembali membaca informasi lainnya

"Hmmm.... Jadi aku separuh penyihir karna baba penyihir dan mama manusia,  tapi kok aku ga bisa sihir" Renjun mendekap tangannya di dada. Ia mencoba meraih tongkat di sekitarnya dan mencoba merapalkan berbagai mantra yang tentu saja tidak bereaksi apapun.

"Tadi aku merasa hal yang aneh saat mengucapkan kata mate.... Tapi sekarang semua seperti biasa saja" Renjun masih mencoba memahami keanehan yang terjadi. Ia mencoba mempelajari werewolf, ia merasa familiar dengan makhluk itu

Renjun kembali penasaran dengan kalung yang ia miliki, kalung itu terasa aneh. Ia baru memperhatikan detail, ia pikir kalung itu hanya kalung biasa yang babanya berikan.

 Ia baru memperhatikan detail, ia pikir kalung itu hanya kalung biasa yang babanya berikan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Beautiful MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang