"Renjunnnnnn.....!!!!" Sungchan panik melihat Renjun berlari menuju danau. Tepat setelah Renjun menyelam, Sungchan hendak mengikuti namun ditahan oleh Taeyong
"PA....."
"Renjun akan selamat, diamlah"
Sungchan hanya bisa mengikuti perintah ayahnya, ia menatap danau yang mulai tenang. Ia ingin mengumpat ayahnya, Renjun sedang meregang nyawa dan ia tak bisa melakukan apapun
Danau itu berubah warnanya menjadi merah kehitam-hitaman, Taeyong tersenyum kecil. Sungchan yang melihat ayahnya tersenyum semakin merinding, ia tau ayahnya tampan terlebih jika tersenyum tapi senyum ini lebih dari kata menyeramkan.
"Mundur" perintah Taeyong
Ledakan air terjadi membuat hujan kecil disana. Yoonoh dengan sayap hitamnya meletakkan Renjun disana, memberi pertolongan pertama yang bisa ia lakukan
Taeyong dengan tenang melangkah mendekat dan meletakkan ujung pedangnya pada Yoonoh
"Singkirkan pedangmu" ujar Yoonoh
"Untuk apa kau menolongnya jika pada akhirnya kau bunuh?"
"Apa itu menjadi urusanmu?"
"Ia menjadi tanggungjawabku"
Yoonoh yang geram, menggenggam pedang Taeyong. Membuat telapak tangannya terluka dan meneteskan darah mengenai Renjun
"Dia milikku" ujar Yoonoh mendorong pedang Taeyong
"Biarkan dia memilih, jika ia ingin kembali padamu. Aku tidak akan menganggu kalian lagi, tapi jika tidak aku tak akan mengizinkanmu untuk bertemu dengannya bahkan dari jauh"
Pedang milik Taeyong menghilang, mereka masih bertatap-tatapan hingga akhirnya mereka memfokuskan pada Renjun.
Sungchan yang melihat celah itu mencoba mengobati Renjun, Renjun hanya pingsan. Ia terlalu banyak meminum air hingga tak sadarkan diri
"Renjunie..... Hyung disini" ujar Sungchan mengusap pipi Renjun
"Uhuhkkk.... Uhuhkkk..." Renjun terbatuk-batuk, ia mengeluarkan air yang semula masuk kedalam tubuhnya
"Hyung...." Panggilnya oada Sungchan. Sungchan membantu memijat tengkuk renjun agar memudahkannair keluar
Yoonoh mendekat pada Renjun, ia menyamakan tingginya dan mengusap kepala Renjun dengan pelan
"Syukurlah...."
Renjun menatap Yoonoh, matanya seolah terkunci. Mata itu kembali pikir Renjun, ia tau Yoonohnya telah kembali padanya
"Hyungieeee...." Renjun memeluk Yoonoh langsung
"Hyung disini sayang.... Semua sudah berakhir" Yoonoh mengusap lembut punggung Renjun
"Renjun" ucap Taeyong
Renjun yang merasa ada yang memanggil namanya mengarah pada sumber suara, ia menatap sosok yang berada di belakang Sungchan
"Lee Taeyong, Papanya Sungchan dan sahabat ayahmu Nakamoto Yuta"
Renjun menganggukan kepalanya, Yoonoh yang melihat itu merasa gemas dan mencuri ciuman di pipi Renjun.
"Apa pilihanmu?"
"Eh..." Renjun menatap Taeyong binggung
"Apa kau akan kembali pada Yoonoh atau kau ingin pergi?"
"Apa aku bisa memilih"
"Jika injunie ingin pergi, pergilah. Hyung tak akan menahan lagi sekarang, tapi jika injunie kembali. Kita coba memulai hidup baru" Yoonoh pada akhirnya merelakan, ia rasa sudah cukup baginya dan Jaehyun untuk menahan Renjun
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Mate
Werewolf~Desember 1850~ Untuk pertama kalinya dinginnya salju menusuk kedalam jantung, mata tajamnya seolah kosong menatap kobaran api yang melahap tubuh kecil diatas altar persembahan. Tidak ada seorangpun yang menyangka tragedi 500 tahun yang lalu akan te...