Bab 23

2.1K 342 39
                                    

~Rumah Nakamoto~

"Baba.... Ada pesan untuk baba dari alpha"

"Kapan dia siap sayang?"

"Kapanpun baba ingin menemuinya"

"Kenapa baba perlu bertemu dengan alpha Jaehyun?" Ujar Sungchan

"Jika kau tau penelitian ayahmu, maka kau tau arah pembicaraan ini kemana"

"Aku mengerti baba" ujar Sungchan

"Kenapa hyung mengerti dan aku tidak baba"

"Berhenti memaksakan kehendakmu sayang, injun ikut mama ke kebun. Biar baba dan Sungchan membereskan meja" Winwin memotong pembicaraan dan mengajak Renjun kengikuti dirinya

Winwin dan Renjun telah menghilang dari pandangan mereka, Yuta langsung merapalkan mantra untuk membuat ruangan kedap suara.

"Tidak mungkin ini berkaitan dengan iblis"

"Kau benar, kebangkitan iblisnya semakin dekat. Jaga Renjun dia belum memahami situasi yang semakin kompleks"

"Kapan baba akan menemui alpha Jaehyun?"

"Besok, aku perlu menyiapkan tenagaku lebih dulu"

"Baba.... Apa ayah baik-baik saja?"

"Ayahmu baik-baik saja, ia masih mengembara. Ada hal yang menganjal?"

"Tidak baba, aku izin berlatih sihir"

"Bagaimana jika kita bertanding sekarang?"

"Baba bilang ingin beristirahat?"

"Bertanding denganmu tidak akan menguras terlalu banyak"

"Baba terlalu meremehkanku"

Mereka bergegas menuju lapangan belakang untuk bertanding. Winwin dan Renjun menjadi penonton sekaligus juri dalam pertandingan ini.

"Peraturannya mudah, dalam 1 jam jika kau membuatku bergeser dari tempatku berdiri.... Kau menang"

"Bahkan dalam 10 menit aku bisa mengalahkan baba"

"Aku puji keberanianmu"

Merekaoun mulai bertarung, Sungchan mulai melemparkan bola-bola api kearah Yuta yabg dengan gampangnya ditangis dengan tangan kosong. Yuta mulai merapalkan mantra hingga tampak petir berbentuk shuriken di telapak tangannya, ia melemparkan kearah Sungchan dan berhasil di hindarkan.

Sungchan mencoba menyerang jarak dekat dengan membuat pedang dari api di tangannya, tapi kembali api itu mendadak menghilang setelah hampir mengenai Yuta.

Sungchan kembali mundur beberapa langkah dan kembali merapalkan mantra untuk membuat topan, ia mengarahkan topan itu ke arah Yuta dan seketika menghilang tepat di depan telapak tangan Yuta. Telapak tangan yuta mulai terlihat rangkaian mantra menjalar sampai ke arah lengannya. Ia menembakkan angin dengan cepat kearah Sungchan, sungchan berhasil menghindar dan ia melihat hutan dibelakangnya rata dengan tanah.

"Kau hebat.... Waktumu tinggal sedikit Sungchan"

"Sungchan kembali menyerang jarak dekat, kali ini ia tidak menggunakan sihir melainkan belati yang ia simpan di celananya"

Serangan itu membuat posisi tangan Yuta memegang bagian tajam belati itu dan kakinya mundur sedikit. Padangan mereka slaing bertatapan, mata coklat Sungchan menatap tepat pada bola mata Yuta yang merah kegelapan.

"Kau menang....."

"Baba... Matamu"

"Ssstttt..." Yuta hanya mengedipkan sebelah matanya dan menempelkan telunjuk pada bibirnya serta smirk andalannya yang membuat sosoknya terasa menyeramkan

Beautiful MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang