Bab 12

2.8K 414 22
                                    

~Kerajaan Penyihir~

"Pangeran Jeno.... Pangeran....." Renjun coba memanggil Jeno

"Maafkan aku, ayo kita ke perpustakaan... Tidak apa aku menggunakan bahasa informal Renjun?"

"Panggil injun aja"

"Kalau gitu panggil aku Jeno... Senang berkenalan denganmu"

Merekapun sampai di ruang perpustakaan, Ruangan itu terasa sepi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Merekapun sampai di ruang perpustakaan, Ruangan itu terasa sepi. Tidak banyak yang beraktifitas disana. Jeno langsung menuntun Renjun kepojok ruangan tempat favoritnya untuk menghabiskan waktunya. Sesampainya mereka disana, Jeno langsung menatap mata Renjun tajam.

"Apa lelaki disampingmu tadi benar ayahmu?"

"Eh....." Renjun gelalapan ditanya oleh Jeno ia tidak menyangka pertanyaan pertama yang terlontar adalah
Tentang ayahnya.

"Dia benar Nakamoto Yuta.....!!!!!"

"Iyaaa..... Tunggu kenapa kau mengenal ayahku" Renjun langsung membalas tatapan mata Jeno

Jeno tidak menjawab pertanyaan itu, ia malah pergi ke rak buku dan mengambil bukua yang terlihat kuno. Ia membuka halaman demi halaman secara perlahan, sampai ia  melihat nama keluarga Nakamoto dihalaman itu. Ia langsung menyodorkan pada Renjun. Renjun langsung membaca halaman itu, Renjun cukuo binggung. Tidak ada namanya dalam halaman itu, melainkan Nakamoto In Joon. Tidak mungkin orang tuanya salah mencantumkan namanya, ia mencoba mencari alasan dibalik ini semua.

"Kenapa namaku tidak ada, apa baba salah menulis nama" Renjun menatap sendu halaman itu

"Aku tidak tau tapi informasi keluarga Nakamoto memang tidak pernah diperbaharui lagi"

"Selama ini kalian tinggal dimana?"

"Osaka dan Seoul, tapi hanya sebentar"

"Daerah mana? Aku tidaj pernah emendengar daerah itu"

"Baba menyebutnya daerah manusia, apa bangsa penyihir bukan manusia?" Renjun mengedipkan kedua matanya berkali kali

"Itu berbeda..... Manusia tidak bisa menyihir, aku hanya tau itu sih" Jeno mengaruk kepalanya yang tidak gatal

"Apa kau bisa mengajariku? Sebenarnya baba mencoba mengajariku tapi tidaj membuahkan hasil" Renjun kembali murung, ia tidak ingin mengecewakan babanya tapi ini terasa diluar kemampuannya.

"Selama latihan yang kau lakukan apa  hal aneh yang kau rasakan"

Renjun berpikir sejak, ia mengingat hal-hal yang terjadi selama latihan. Semua terasa normal, ia hanya melakukan meditasi, memfokuskan pada satu titik, mengumpulkan energi disekitar.... Sampai ia teringat salah satu kejadian telepati yang ia lakukan dengan Jaehyun.

"Aku masuk ke hutan yang gelap terus aku mendengar suara seorang laki-laki didalam kepalaku"

"Boleh aku memegng tanganmu, aku ingin memastikan sesuatu"

Beautiful MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang