~Kerajaan Werewolf~
"Aaarrggghhhh..... Sialan... Dia kira memiliki hak mengatur kehidupan Renjun" Jaehyun memukul cermin dihadapannya, darah segar mengalir dari sela-sela jarinya
"Sekali iblis tetap iblis, tidak ada yang bisa dipercaya" Jaehyun mengeluarkan smirknya
Jaehyun berjalan ke meja miliknya, ia mengambil figura foto dirinya
"Renjunie.... Tanpa persetujuan Yuta sekalipun, aku akan membawamu kemari" foto itu berlumuran darah tepat pada wajah Renjun, Jaehyun kembali mengusap foto itu dengan jarinya yang berlumuran darah... Seolah foto itu adalah Renjun miliknya
"Anjing sialan.... Jangan harap kau bisa menyentuh Renjun kembali... Kau bahkan lebih iblis dari diriku yang seorang iblis bajingan"
"Apa maksudmu iblis... Ah... Maksudku Jung Yoonoh, kau saja tidak bisa melindungi dirinya dariku. Aku butuh keturunan darinya, tak peduli jika bayi itu iblis sepertimu"
"Brengsek.... Berhenti bersandiwara pengecut, kau mengkambing hitamkan diriku"
"Apa peduliku, bahkan jika Renjun mengetahuinya.... Itu sudah terlambat" usapan Jaehyun pada foto itu berhenti
"Kebaikanmu tidak akan ada nilainya iblis... Karna yang mereka tau kaulah penjahat bukan diriku"
"Aku masih tak percaya Yuta dengan gampangnya percaya aku harus menerima eksistensimu?"
"BERHENTI MENYAKITI RENJUN.... JUNG JAEHYUN"
"Kau berisik sekali"
Jaehyun memutuskan kontak mereka, ia berjalan kearah kamar mandi dan membersihkan darah ditangannya
"Sebentar lagi sayang... Kau akan kembali padaku"
-------------------------------------------------------------
~Rumah Nakamoto~
Gebrakan pintu terdengar keras oleh para penghuni rumah, Sungchan bergegas mendekati asal suara itu. Ia bernafas lega setelah melihat pria yang didepannya adalah babanya,
"Suruh Renjun dan Winwin tetap dikamar dan kau ikut baba ke ruangan kerja baba"
Sungchan akhirnya kembali ke kamar Renjun, ia melihat Winwin memeluk Renjun. Guratan kecemasan sudah hilang dari wajah mereka melihat Sungchan baik-baik saja
"Mama... Injun... Baba menitipkan pesan tetap disini. Sepertinya ada hal yang tidak baik yang ingin baba sampaikan, Sungchan ke ruangan baba terlebih dahulu"
Sebelum Winwin membalas ucapannya, Sungchan langsung menutup pintu dan merapalkan mantra pada pintu itu. Ia bergegas keruangan Yuta, ini pertama kali bagi dirinya melihat ruangan itu. Ia mengetuk pintu menandakan kehadiran dirinya
"Masuk Sungchan" ujar Yuta
Ia melihat sekeliling, tidak ada yang aneh dari ruangan itu. Seperti ruang kerja bangsawan pada umumnya, bahkan beberapa foto keluarga itu menghiasi meja kerja milik Yuta bahkan foto Sungchan sudah berada disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Mate
Werewolf~Desember 1850~ Untuk pertama kalinya dinginnya salju menusuk kedalam jantung, mata tajamnya seolah kosong menatap kobaran api yang melahap tubuh kecil diatas altar persembahan. Tidak ada seorangpun yang menyangka tragedi 500 tahun yang lalu akan te...