Bab 22

2.1K 329 18
                                    

~Kerajaan werewolf~

Terik matahari masih  menyengat, cahaya menyilaukan tidak menjadi alasan bagi sebagian makhluk untuk beraktivitas di luar. Prajurit yang tidak mengikuti perang masih berjaga di gerbang, penjagaan semakin ketat.

"Izinkan aku masuk, aku memiliki urusan didalam"

"Berikan identitasmu, kami tidak bisa membiarkan sembarang orang untuk masuk"

Pria itu meninggalkan gerbang, jika cara legal tidak bisa ia tembus maka cara ilegal akan iya tempuh. Sihir pelindung ini bukan hal yng sulit, ia hanya perlu merubah matra yang menyelimutinya.

Pria itu mencari tempat matra itu ditanamkan, ia menempelkan tangannya dan susunan mantra itu mulai berubah. Ia bisa dengan mudah untuk masuk, tempat itu berubah meski tidak dratis, masih banyak bangunan yang sama seperti saat ia dulu datang.

Seorang laki-laki menabraknya, laki-laki itu terjatuh dan telapak tangannya terluka. Pria itu meraih tangan lelaki tadi dan meniup tangannya, perlahan luka itu menutup sampai hilang tak berbekas

"Sudah sembuh" ujar pria itu

"Terima kasih paman, sesungguhnya kau tak perlu menyembuhkan itu hanya luka kecil"

"Aku merasa bertanggungjawab jika membuatmu terluka bukan begitu..."

"Haechan....." Teriak seorang pria manis di belakangnya, pria tadi semakin menurunkan tudung di kepalanya

"Mama.... Tadi echan terjatuh tapi ditolong paman ini"

"Terima kasih.... Hyung...." Pria manis itu terkejut melihat sosok di hadapannya

"Haechan.... Kembali ke rumah dan tutup pintu, mama ada perlu dengan paman ini" Haechan hanya menganggukkan kepalanya dan meninggalkan mamanya dan paman tadi

Mereka berjalan mendekati hutan untuk menghindari adanya makhluk lain yang melihat mereka bersama, terlebih semua mengetahu bahwa Ten adalah mate dari Johnny tangan kanan dari raja merrka Jaehyun

"Sudah lama hyung.... Bagaimana sungchan?" Ten membuka percakapan mereka

"Apa kau bahagia?"

"Sungchan... Bagaimana dia?"

"Jawab pertanyaanku dulu Ten... Bukan Lee Yong Qin atau Seo Yong Qin?"

"Ini sulit bagiku hyung kau harus memahamiku"

"Kau hanya perlu menjawab pertanyaanku sebelum percakapan kita semakin luas"

"Aku yang pertama bertanya hyung, kau yang seharusnya memberiku jawaban terlebih dahulu"

"Dia berada di tangan yang tepat"

"Apa maksudmu dengan Sungchan berada ditangan yang tepat"

"Jawab pertanyaanku dulu Ten, apa kau bahagia?"

"Ya.... Aku bahagia"

"Syukurlah, aku dan Sungchan ikut bahagia. Sungchan berada bersama Yuta"

"Kemana kau akan pergi, kembalikan sungchan padaku jika kau ingin pergi. Aku ibunya"

"Ibu Sungchan telah lama mati Ten, setelah kau menetapkan hatimu untuk pergi saat itulah Sungchan sudah tidak memiliki ibu lagi"

"Apa bedanya dengan dirimu brengsek, kau meninggalkan dirinya juga"

"Aku akui aku bersalah menyeretmu masuk dalan permainan takdir, satu hal yabg tidak aku sesali hanya memiliki Sungchan"

"Kau gila.... Kembalikan anakku"

"Suamimu hampir membunuh Sungchan dan dengan gampangnya kau meminta Sungchan untuk tinggal denganmu" suara Taeyong memberat, ingatan itu terasa masih baru meski telah bertahun-tahun yang lalu.

Beautiful MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang