Chapter 6

341 11 2
                                    

Jepang

Sanae tengah makan di kedai bento bersama dengan Yukari.
"Hei Sanae, apakah kau tidak mau menemukan pacar baru?", tanya Yukari.
"Aku belum mau, karena sebenarnya masih suka dengan Tsubasa. Namun saat aku menyukainya, dia sudah pindah entah kemana", kata Sanae.
"Sudahlah anego, kau tidak bisa berlarut dalam kesedihan terus menerus akibat Tsubasa meninggalkanmu. Aku yakin dia pasti akan tetap bisa merasakan getaran cintamu, walau berada di tempat yang jauh". Sanae hanya mengangguk saja lalu memakan bentonya.

Mereka berdua lalu larut dalam obrolan hangat hingga TV warung menyiarkan berita Liga Champions.
"Kita awali berita hari ini dari kabar dunia olahraga. Hasil positif berhasil diraih oleh Chelsea kala menjamu FC Porto di matchday pertama UEFA Champions League yang dihelat di Stadion Stamford Bridge", kata Host.
""The Blues" berhasil menang berkat dua gol dari gelandang muda mereka yakni Tsubasa Senju", kata Co-Host.
"Pertandingan ini pun diwarnai dengan dua momen bersejarah yaitu gol nyaris "Tangan Tuhan" dan "Tekel Gulat" ala Sergio Ramos".

"Chelsea berhasil membuka perjalanan mereka di UEFA Champions League dengan hasil positif kala menjamu FC Porto di matchday pertama UEFA Champions League. Dalam laga yang dihelat di Stadion Stamford Bridge, London, Inggris, skuad Thomas Tuchel berhasil memanfaatkan keuntungan kandang yang mereka miliki dan berhasil menggasak Porto dua gol tanpa balas", kata Narator. "Kedua gol "The Blues" dicetak oleh gelandang muda didikan akademi Chelsea yakni Tsubasa Senju. Tsubasa membuka keran golnya saat pertandingan baru berjalan lima menit melalui keberhasilan upaya solo run ke gawang Diogo Costa, meski dibody keras oleh kapten FC Porto yakni Pepe. Tidak habis sampai disitu, memasuki 15 menit jelang babak pertama usai Tsubasa kembali menambah jumlah golnya. Kali ini melalui sundulan yang nyaris menyerupai gol "Tangan Tuhan" ala mendiang Diego Maradona. Skor 2-0 bertahan hingga turun minum".
"Memasuki babak kedua, Porto bermain lebih bersabar meski upaya mereka belum membuahkan hasil berkat save - save gemilang dari Edouard Mendy. Memasuki menit ke-55 kejadian bersejarah di sepakbola kembali terulang, tetapi bukan gol melainkan momen tekel horor dimana Pepe melakukan tekel gulat ala Sergio Ramos terhadap Mohammed Salah di ajang yang sama pada tahun 2018. Insiden ini pun sempat menimbulkan baku hantam antara Pepe dan Havertz, meski akhirnya keduanya dapat dilerai oleh rekannya dan mendapat hukuman kartu dari wasit. Pepe mendapatkan kartu merah langsung sementara Havertz hanya diberi ganjaran kartu kuning", lanjut Narator. "Namun keunggulan jumlah pemain tidak dapat dimanfaatkan dengan baik oleh skuad asuhan Thomas Tuchel, sehingga skor tetap 2-0 hingga babak kedua usai. Namun pertandingan ini pun sekaligus menjadi pertandingan terakhir Tsubasa Senju di fase grup UEFA Champions League, lantaran cedera bahu yang ia terima mengharuskannya menepi selama 1-2 bulan dan mungkin tak dapat berpartisipasi di ajang Piala Dunia Antarklub di Jepang. NHK NEWS SPORT, mengabarkan".

"Ya ampun, kembaran Tsubasa yang satu itu benar - benar malang", kata Yukari dengan nada kasihan.
"Kau benar Yuka, tetapi apa maksud dari tekel gulat yang dikatakan pembawa beritanya tadi?", tanya Sanae. "Aku tak mengerti".
"Sebenarnya istilah itu muncul setelah insiden yang terjadi antara Señor Ramos dan Mr. Salah di final Champions League 2018".

Sanae memandang Yukari dengan tatapan bingung.
"Itu benar. Jadi kejadian itu terjadi pada babak pertama final Champions League 2018, antara Real Madrid vs Liverpool. Saat itu Mr. Salah tengah membawa bola menuju petak pertahanan Madrid sambil ditempeli oleh Señor Ramos. Señor Ramos lalu menarik tangannya, kemudian menjatuhkan diri sambil tetap mengunci tangan kirinya Mr. Salah. Meskipun yang terjadi pada kembaran Tsubasa itu sedikit berbeda karena yang ia kunci merupakan tangan kanannya. Haaah... nampaknya dia sudah mengincarnya dari awal sehingga si kembaran Tsubasa itu jadi begitu. Untung saja wasitnya langsung memberinya kartu merah", kata Yukari menjelaskan.
"Kurasa yang kau katakan kembaran Tsubasa-kun itu sebenarnya benar - benar Tsubasa, Yukari", kata Sanae.
Yukari sontak menoleh ke Sanae dengan pandangan heran. "Apa yang membuatmu berpikir begitu, Sanae-chan?".
"Bagaimana tidak? Rambut hitam tersibak ke belakang, kelopak mata dan alis dengan warna yang senada, dan kulit putih yang sedikit kekuningan. Aku yakin itu dirinya, Yukari".
"Aku yakin tidak Sanae, aku hanya merasa kalau dia kembar identiknya Tsubasa yang berbeda keluarga. Meskipun tidak menutup kemungkinan kalau dia benar - benar Tsubasa Ozora".

Tsubasa of The BluesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang