Chapter 47

102 2 0
                                    

"Haduuuu lagi - lagi aku jadi korban tabrak lari", kata Sanae bosan. "Ini sudah yang kedua kalinya dan lagi - lagi lokasinya masih di sekitar kepalaku", katanya sambil memegangi perban yang membalut area kepalanya.
"Auuu!!!", katanya dengan nada meringis saat memegangi perban yang membalut kepalanya.

CKLEK!

Sanae sontak menoleh ke sumber suara dan menemukan tunangannya yang tengah bersama seorang wanita bersurai merah, sebenarnya Mito.
"Tsubasa-kun", sapa Sanae lembut.
Tsubasa langsung berlari ke Sanae dan memeluknya sambil menangis. Syukurlah kau tidak apa - apa sayaaaang... hiks... I'm so worried... hiks... kenapa kau bisa sampai jadi korban kecelakaan begini hm? Hiks...".
"Aku tidak apa - apa, Tsubasa-kun. Hanya saja saat itu ada orang yang ugal-ugalan dalam berkendara dan kebetulan dia menabrak diriku saat aku mau menyebrang. Sudahlah sayang... kepolisian London sudah mengurus kasusnya", kata Sanae. Sanae lalu melihat ke arah sang wanita bersurai merah. "Tsubasa-kun, siapa dia? Kenapa bersamamu?".
"Salam kenal nak... aku neneknya Tsubasa, Mito Senju. Panggil aku Mito Baa-san ya...", kata orang itu alias Mito.
"Salam kenal, Mito Baa-san...", sapa Sanae ramah.
"Salam kenal juga, Sanae-san".

Sanae lalu melepaskan pelukannya dari Tsubasa.
"Bagaimana kabarmu, Tsubasa-kun?", tanya Sanae.
"Aku baik - baik saja walau aku kemarin sempat panik dan menangis di kamar saat aku mendengar kau jadi korban tabrak lari. Namun syukurlah sekarang aku dapat melihat kalau kau tidak apa - apa. Haaaah... jujur aku jadi merindukan teman - teman di Nankatsu juga saat melihatmu. Dimana mereka dan bagaimana kabar mereka sekarang?", tanya Tsubasa.
"Kemarin aku sempat chat an dengan beberapa dari mereka. Rata - rata mereka semua berkarier di Liga Jepang kecuali Wakabayashi dan Misaki. Wakabayashi meneruskan kariernya di Bundesliga bersama Hamburg SV, sementara Misaki berhasil menyusulmu ke EPL dengan bermain bersama Arsenal. Bukan hanya itu, dia juga mencetak dua gol untuk kemenangan Arsenal kontra Slavia Praha di UEFA Conference League", kata Sanae. "Itu adalah kompetisi sepakbola kasta ketiga Eropa di bawah UCL dan UEL. Yang menang akan menuju ke UEFA Europa League",
"Jadi dia berhasil menyusulku, kerja bagus Misaki. Dan apa tadi Sanae-chan bilang Arsenal? Haaah... itu artinya aku akan segera bertemu dengannya di satu laga di EPL, mungkin di rangkaian laga ke-7 Sabtu depan", batin Tsubasa paham. "Baiklah terima kasih. Itu artinya aku akan segera bertemu dengan Misaki".
"Menangkan laga itu untukku ya...". "Tentu saja, Sanae-chan". Tsubasa lalu mengecup kening Sanae dan mengelus singkat surai pink keunguannya.

Alam Arwah

"Haaah teman - temannya Tsubasa-Nii sekarang sudah memulai karir pro mereka. Tapi kok mereka ogah berhadapan dengan timya Tsubasa-Nii ya?'', tanya Daichi.
"Itu tentunya karena mereka ketakutan dengan komposisi skuad Chelsea yang sekarang, Daichi. Skuad Chelsea yang sekarang sudah benar - benar seperti Bayern Munchen dari Inggris karena mengusung gaya main Bundesliga yang mengutamakan umpan satu sentuhan", kata Moore.
"Aku kira Tsubasa Nii-san akan menggunakan taktik Kick and Rush ala timnas Inggris bersama dengan Chelsea".
"Beda pelatih maka beda sistem dan gaya main pula, Daichi. Tidak perlu heran".

"Namun ngomong - ngomong soal Chelsea, siapa saja para pemain Chelsea yang harus diwaspadai oleh teman - temannya Tsubasa-Nii?", tanya Daichi.
"Cukup banyak dan semuanya tergantung posisi. Bila ada yang striker dan gelandang maka mereka perlu memberanikan diri dalam menghadapi Herr Rudiger, Monsieur Zouma, dan Señor Azpilicueta. Bila mereka berposisi sebagai bek maka harus berhati - hati dengan kakakmu, Herr Havertz, Monsieur Kante, Monsieur Lukaku, dan Herr Werner", kata Moore. "Oh iya, hampir lupa. Bila mereka adalah striker maka juga harus pintar - pintar mencari akal untuk menjebol gawang Monsieur Edouard Mendy yang juga terkenal sulit ditembus".
"Cukup banyak juga. Aku jadi tidak tega melihat nasib teman - temannya Tsubasa Nii-san jika harus bertemu dengan Chelsea. Untung hanya bertemu di Piala Dunia Antarklub dan bukan ajang lain".
"Memang. Makanya itu mau tidak mau teman - temannya kakakmu harus berlatih lebih keras agar mampu untuk setidaknya mengimbangi gaya permainan Chelsea".

Tsubasa of The BluesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang