Chapter 45

117 1 0
                                    

Yamaha Stadium

"Akhirnya sekarang aku akan mulai mewujudkan mimpiku untuk menjadi seorang pesepakbola pro. Walau harus dari Liga Jepang terlebih dulu, tetapi tidak apalah", kata Ishizaki.
"Senang juga rasanya melihat anak asli Shizuoka bergabung ke Jubilo Iwata", kata Miki.
"Namun, haaaah... aku ingin sekali bermain di Premier League...". "Memangnya kenapa, Ishizaki-san?".
"Aku ingin menyusul mantan rekan setimku di SD Nankatsu dulu, namanya Tsubasa".
"Apakah dia juga berasal dari Shizuoka?", tanya Miki.
"Tentu saja, bahkan aku adalah teman pertamanya saat ia masih baru disini. Sayangnya, saat usianya 8 tahun ia sudah keburu dibawa pergi ke Inggris oleh seorang pasutri dan berakhirlah ia membela Chelsea dan akhirnya timnas Inggris", kata Ishizaki.
"Itu artinya dia diadopsi oleh mereka karena masalah keluarga. Namun nama depannya tidak asing, apakah maksudmu itu adalah Tsubasa Senju sang pahlawan kemenangan Inggris di Piala Dunia 2022?", tanya Miki.
"Tepat sekali. Dulu namanya adalah Tsubasa Ozora dan sekarang telah berganti menjadi Tsubasa Senju", kata Ishizaki.
"Keluarga Ozora benar - benar membuat kesalahan besar dengan membuat anak itu merasa terusir", kata Kato.

"Memang, karena mereka lebih menyayangi adiknya yakni Daichi Ozora, yang sayangnya meninggal 3 tahun setelah Tsubasa pergi. Namun tak apalah, yang penting sekarang ia sudah memaafkan kedua orang tua kandungnya meski tak dapat tinggal kembali bersama mereka", kata Ishizaki.
"Aku tak menyangka kalau nama depannya sama dengan nama depanku. Namun kalau memang misalnya kau mau main di Premier League yang tentunya kau harus hati - hati dengan Herr Virgil Van Dijk, klub mana yang mau kau bela?", kata Sugimoto.
"Aku belum tahu, mungkin klubnya Okazaki-san saja yaitu Leicester City atau bekas klub Takumi-san yaitu Southampton. Namun yang jelas, aku harus realistis dengan membuat penampilan sebaik mungkin supaya bisa dilirik oleh salah satu atau mungkin kedua klub tersebut".
"Waaah... itu artinya secara tidak langsung kau mau jadi seperti Herr Virgil dong", kata Nakagawa.

Ishizaki nampak bingung.
"Kaunya yang tidak sadar atau memang kau tidak terlalu pintar di pelajaran Penjas saat sekolah? Southampton merupakan mantan klubnya Herr Virgil Van Dijk dan juga Yoshida-san, Ishizaki", kata Nakagawa.
"Aaaah... astaga kenapa aku tidak pernah menyadarinya???", kata Ishizaki dengan nada panik.
"Atau mungkin juga Pepenya Liga Inggris. Lagipula potongan rambutmu dengan Mr. Pepe kan mirip", kata Miki yang lalu akan meledakkan tawanya yang untungnya berhasil ia tahan.
"Haaah... kurasa dari narasi itu sekarang aku bisa menentukan harus ke klub Premier League mana aku sekarang setelah dari Jubilo Iwata". Ishizaki lalu beranjak dari duduknya dan meninggalkan teman - teman bicaranya.
"Oi nak, kau mau ke mana?", tanya Kato.
"Tentu saja berlatih kembali. Memangnya kalian mau dimarahi oleh Pelatih Hattori?".
"Iya juga. Baiklah, semuanya ikuti Ishizaki-san". Kato lalu beranjak dari duduknya bersama dengan Miki, Nakagawa, dan Sugimoto.

"Itu tadi latihan yang cukup melelahkan, tetapi tak apalah. Lagipula kita harus pertahankan performa jika tidak ingin degradasi lagi ke J-League 2", kata Sugimoto.
"Memang. Akan mengerikan jika kita harus sampai degradasi lagi ke sana", kata Kato.
"Namun aku lebih khawatir jika tim kita bertemu Chelsea. Karena jika sampai demikian aku akan paling kelabakan kalau harus menjaga Monsieur Lukaku...", kata Ishizaki.
"Wajar bila kau agak takut, Monsieur Lukaku memang memiliki tubuh yang lumayan raksasa. Belum lagi tendangan kerasnya itu".
"Aku memang pernah menghalau bola dengan wajahku, tetapi itu hanya bola tendangan lawanku saat masih di turnamen sepak bola antarSMP se-Jepang dan dia adalah Kojiro Hyuga. Sedangkan itu saja wajahku sudah sangat merah, apalagi kalau Monsieur Lukaku. Bisa - bisa gigiku patah semua dan pulang dalam kondisi babak belur di wajahku".
"Itulah resiko seorang defender, Ishizaki. Kau harus terbiasa nak, Mr. Maldini bagaimana lagi? Wajahnya saja pernah sampai harus dikenakan topeng serat karbon gara-gara posisinya yang menuntutnya untuk mencegah lawan agar jangan sampai masuk daerah pertahanan AC Milan", kata Miki.
"Baiklah. Aku akan berusaha untuk kuat, apalagi aku akan debut di Derby Shizuoka kontra Shimizu S-Pulse dimana temanku dari SMA Nankatsu yaitu Morisaki bermain di sana...".

Tsubasa of The BluesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang