Chapter 4

357 12 0
                                    

"Haaaah, setelah putaran kedua FA Cup kita akan menjalani fase grup UEFA Champions League. Mana kita tergabung di grup E bersama Porto, PSG, dan Bayern lagi. Kalau begini siap - siap saja bahuku jadi korban lagi", ucap Tsubasa dengan nada mengeluh dan kepala tertunduk.
"Sudahlah hadapi saja, Tsubasa. Cedera merupakan makanan sehari - hari para pesepakbola pro, meskipun kalau bisa jangan sampai kau kena", kata Werner.
"Dan lagi, bukankah itu artinya kita sudah semakin dekat dengan Piala Dunia Antarklub juga kesempatanmu bertemu adikmu?", tanya Havertz.
"Iya juga, kalian berdua benar. Tidak seharusnya aku terlalu mengeluh begini".
"Kau hanya belum terbiasa dengan semua beban itu. Jadi wajar saja, tetapi nanti lama kelamaan kau akan terbiasa juga kok".
"Baiklah", kata Tsubasa dengan semangat yang sudah kembali lalu tiba-tiba beranjak dari duduknya dan pergi meninggalkan kedua rekannya.
"Tsubasa, kau mau ke mana?".
"Aku hanya ingin latihan sendiri dulu saja, kalian tidak perlu mengkhawatirkanku".
"Baiklah bro", kata Havertz sembari melihat Tsubasa melangkah semakin jauh dari mereka.

"Hei Tsubasa, kau harus berhati - hati dengan kedua pemain ini di Liga Champions", kata Azpilicueta.
"Siapa?", tanya Tsubasa.
"Sergio Ramos Garcia dan Pepe".
"Siapa lagi mereka itu?". "Mereka berdua merupakan pemain senior berposisi defender, dulunya mereka rekan setim di Real Madrid dan sekarang sudah pisah klub. Señor Ramos pindah ke PSG sementara Mr. Pepe pulang kampung ke Portugal, tepatnya ke klub FC Porto".

"Asal kau tahu saja Tsubasa, mereka berdua berbahaya dan wajib kau waspadai di UCL nanti karena mereka berdua merupakan bek yang sangat keras dan cenderung bar - bar", kata Azpilicueta. "Mereka berdua akan menggunakan segala cara untuk menghentikan pemain lawan dari mengancam area pertahanan tim mereka masing - masing, meskipun dapat dibilang Mr. Pepe lebih bar - bar".
"Makanya itu terdapat istilah "hati - hati ditekel Pepe"", kata James.
"Namun ngomong - ngomong soal UCL nanti, kau juga harus siap untuk berhadapan dengan striker ini juga. Señor Lionel... Andres... Messi...", kata Rudiger.
Tsubasa sontak menatap Rudiger. "M-Maksud anda La Pulga?".
"Itu benar. Karena meskipun ia sudah lumayan berumur, tetapi skill bagai alien nya itu masih belum hilang. Bola seakan mau menurut pada kakinya bila ia sudah menggiringnya, sebelum kemudian melewati lawan dengan lincahnya dan mencetak gol".
"Aku rasa dia benar - benar bahaya. Namun tidak apa - apa bagiku, lagipula aku merasa terhormat bisa melawannya. Aku akan menunjukkan skill yang kupelajari bersama Roberto saat aku masih kecil dulu".
"Roberto?". "Nama lengkapnya Roberto Hongo, mantan pesepakbola Brazil yang pensiun dini akibat cedera retina dan sudah tinggal di Jepang. Ia merupakan mentor sepak bolaku dan kami berdua sangat erat, layaknya Señor Messi dengan mendiang Señor Maradona".
"Begitu rupanya. Nampaknya akan ada adu skill Brazil vs Argentina nih di laga melawan PSG nanti". Azpilicueta lalu tertawa jahil.
"Yaah, aku hanya bisa berharap kalau hal itu dapat benar - benar menjadi kenyataan kapten".
"Aku yakin itu pasti terjadi". Tsubasa hanya tertawa simpul saja mendengar penuturan Azpilicueta di akhir sebelum mereka bertiga kemudian berlatih kembali bersama rekan - rekan mereka yang lain.

Kantor FA

"Haaah benar - benar memalukan kalah di rumah sendiri di Euro 2020. Mana kalah di final lagi...", gumam Southgate. Southgate lalu membuka komputernya. "Piala Dunia 2022 akan tiba. Saatnya pemain muda untuk bersinar. Hmmm... siapa ya yang layak untuk dipanggil?".
Southgate lalu menonton beberapa video pertandingan 5 liga top Eropa, hingga akhirnya ia tertarik dengan seorang gelandang binaan Akademi Chelsea.
"Skill yang baik anak muda, kau benar - benar seperti mendiang Maradona saja", batin Southgate kagum melihat seorang remaja berjersey home Chelsea bersurai hitam sebenarnya Tsubasa yang berhasil melewati kawalan lima pemain Arsenal sekaligus. Southgate kembali dibuat takjub akibat Tsubasa yang mampu mengecoh seorang kiper. "Herr Leno terlalu nekat dan ingin seperti Herr Neuer, sayangnya malah gagal dan dengan mudah anak itu berhasil melewatinya".

Tsubasa of The BluesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang