Chapter 51

110 1 0
                                    

Ruang ICU

"Kaa-saaaaan", panggil Tsubasa dengan nada lemah.
"Kaa-san sudah di sini nak", kata Tsumade.
"Bagaimana respon penjengukku, apa mereka senang?". "Tentu saja Tsubasa. They're happy seeing you survive".
"Kaa-san tahuuuu? Aku kira aku tadi akan meninggal dan bertemu adikku".
"Namun setidaknya para dokter sudah berusaha semaksimalnya menyelamatkanmu dan buktinya kau berhasil selamat".
"Haaah... aku ini benar - benar beban ya. Bisanya hanya membuat Kaa-san terus menangis karena aku bolak - balik kesini dalam keadaan sakit maupun terluka. Aku tidak tahu sudah berapa tetes air mata Kaa-san yang harus kubuat tumpah gara - gara aku sering masuk Rumah Sakit London. Aku minta maaf, Kaa-san. Aku minta maaf karena sudah terlalu banyak membuat Kaa-san menangis".
"Kau memang membuat Kaa-san banyak menangis, Tsubasa. Namun di sisi yang lain apakah kau tahu kalau Kaa-san sering menangis bahagia karena prestasimu bersama Chelsea dan timnas Inggris... hm?".
"Benarkah itu?".
"Kau tidak salah dengar, sayang. Kau benar-benar membuat Kaa-san menangis bahagia saat tahu bahwa kau memenangkan UCL bersama Chelsea dan Piala Dunia 2022 bersama timnas Inggris. Belum lagi saat kau mendapatkan gelar MBE dan medali itu", kata Tsunade sambil mengelus surai hitam Tsubasa. "Memang begitulah seharusnya jika kau mau membuat orang tua menangis, Tsubasa. Buat orang tuamu menangis karena kebahagiaan... bukan karena kenistaan. Kau bukan beban nak, bahkan Hashirama Jii-san dan Mito Baa-san pun begitu senang saat mereka pertama kali bertemu denganmu. Khususnya Mito Obaa-san. Kaa-san saja masih ingat bagaimana nempelnya ia padamu dan kau yang suka sekali duduk dipangku Mito Obaa-san. Meskipun pada awalnya kau ketakutan".
"Benarkah itu, Kaa-san?".
Tsunade mengangguk dengan senyum. "Biar Kaa-san ceritakan lagi bagaimana kau bisa nempel sekali dengan Mito Obaa-san".

Tsubasa's Flashback - Senju Family Residence, 11 Years Ago...

Tsubasa kecil diajak orang tua barunya ke rumah Hashirama.
"Tou-san Kaa-san kita mau kemana?", tanya Tsubasa.
"Kita akan ke rumah kakek dan nenek barumu sayang", kata Tsunade.
"Apakah mereka orang - orang yang baik dan mau menerimaku apa adanya?", tanya Tsubasa. "Aku takut kejadian itu akan terulang lagi".
"Kau tenang saja, Tsubasa. Kakek-nenekmu orang yang baik, mereka pasti menyambutmu dengan tangan terbuka".
Tsunade  dan Jiraiya tiba - tiba menghentikan langkahnya bersama Tsubasa di depan sebuah rumah tradisional Jepang dengan lambang klan Senju di kedua sisi pintu gesernya.

"Kaa-san, apakah ini rumahnya kakek dan nenek?", tanya Tsubasa.
"Kau benar Tsubasa", kata Tsunade.

SREK!

"Oaaaahm... Haaaah... tadi itu tidur siang yang cukup memuaskan. Oooh... Tsuna, kaukah itu?", tanya Hashirama. "Maaf kalau kau harus melihat kakekmu berpenampilan begini".
"Sudah berapa kali kukatakan pada Nii-san, kalau menyambut tamu itu yang sopan dan pakai pakaian yang rapi", kata Tobirama dengan nada jengkel.
"Haaaah... kalian berdua ini, apakah kalian tidak bisa sehari saja tidak bertengkar?", tanya Mito. "Kalian ini kan kakak-adik". Mito lalu menatap Tsunade dan Jiraiya. "Ouh, ternyata kalian Tsunade... Jiraiya".

Mito lalu tanpa sengaja melirik ke Tsubasa dengan penuh tanda tanya.
"Huwaaaa!!!". Taubasa terkejut ketakutan lalu bersembunyi di belakang ibunya dengan gemetaran.
"It's okay Tsubasa. She is your grandma, Mito. Would you like to say hello to Mito Obaa-san?", tanya Tsunade.
"Mungkin dia ketakutan karena melihat pakaianku yang begini, Tsunade. Namun seperti yang kau tahu, aku memang selalu mengenakan pakaian ini setiap saatnya. Mungkin dia mengira aku ini seperti Geisha bermake up pertunjukan Kabuki makanya itu menakutkannya". Mito lalu berjalan perlahan mendekati Tsubasa yang masih sembunyi dan berlutut menyamakan tingginya dengannya. "Tidak apa - apa sayang... kau tidak perlu takut, nama Obaa-san adalah Mito Senju... aku adalah nenekmu. Ayo kita berteman ya... siapa nama cucu pintar Obaa-san ini hm?".
"Ts-Tsubasa... Tsubasa Senju", kata Tsubasa dengan nada gemetaran karena masih ketakutan.
"Tsubasa rupanya...", ucap Mito dengan nada mengerti. "Tidak apa - apa Tsubasa, Obaa-san tidak akan menyakitimu. Malah Obaa-san senang sekali loh bisa ketemu denganmu". Mito lalu tertawa simpul sambil menunjukkan senyum cantiknya yang seketika membuat Tsubasa kehilangan rasa takutnya dan malah berbinar - binar melihat wajah cantiknya.
"Obaa-san cantik sekali", gumam Tsubasa.
"Hm? Kau bilang apa tadi, Tsubasa?". "Obaa-san cantik sekali...".
"Terima kasih Tsubasa. Dan kau pun adalah cucuku yang tampan. Tsunade... Jiraiya, kita duduk bareng sambil bicara ringan di teras".
"Lalu aku bagaimana?", tanya Tsubasa dengan polosnya.
"Hhhm... kalau kau akan Obaa-san pangku, Tsubasa". "Gendong aku ke pangkuanmu, Obaa-san", kata Tsubasa dengan polosnya sambil membuat kode tangan minta digendong.
"Tentu saja sayang.... ayo, kita duduk bareng". Mito lalu menggendong depan Tsubasa.

Tsubasa of The BluesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang