Moore mengajak Daichi ke sebuah stadion di Jerman. Di sana sedang diselenggarakan pertandingan Prancis vs Inggris.
"Sekarang pertandingan apa yang kita saksikan ini, Mr. Moore?", tanya Daichi.
"Yang dapat kukatakan adalah "El Classico Abad Pertengahan" dalam bentuk sepak bola, karena dulunya di abad Pertengahan Inggris dan Prancis saling perang untuk menguasai suatu wilayah yang dianggap penting dan jadi rebutan", kata Moore.
"Aku yakin pasti keadaan masyarakat kala itu penuh dengan kekhawatiran". "Memang. Namun untungnya, kedua negara sudah sepakat berdamai dan bahkan menjadi sekutu pada perang-perang abad ke-20".Kembali ke lapangan, pertandingan sudah 30 menit berjalan. Skor menunjukkan 2-1 untuk keunggulan timnas Inggris karena gol dari Kane dan Sancho di menit ke-12 dan 24, serta gol Mbappe di menit ke-29. Kemudian di menit ke-34, Tsubasa mengeksekusi tendangan sudut. Tendangan sudut itu menimbulkan kemelut di depan gawang Prancis. Tanpa disadari, bola mengenai kaki Maguire dan langsung berbelok masuk ke dalam gawang.
"Yeeey... 3-1 untuk skuad Tsubasa Nii-san", kata Daichi riang.
"Pemanfaatan momen yang bagus, Maguire. Ayo, konsistenlah tampil bagus seperti itu. Kalau tidak bisa dilakukan di klub maka lakukanlah di timnas", kata Moore memuji.Skor 3-1 bertahan hingga turun minum.
"Tadi itu babak pertama yang lumayan", kata Kane.
"Iya nih. Timnas Prancis benar - benar memberi perlawanan yang cukup bagus, apalagi Monsieur Mbappe", kata Pickford.
"Perlu kuakui kalau aku benar - benar cukup kelelahan menjaga pergerakan gesitnya. Namun tak apalah, aku akan coba lagi di babak kedua", kata Tsubasa.
"Kau itu gelandang. Jadi, fokuslah pada memulai dan mengatur irama serangan, lini belakang serahkan saja padaku... Mr. Maguire... dan Mr. Shaw", kata Trent. "Meskipun kalau kau mau membantu lini belakang tak apa juga. Namun saranku, cukup sesekali saja".
"Baiklah, aku akan mengingatnya". Pelatih Southgate kemudian memasuki ruang ganti timnas Inggris. Para pemainnya pun langsung memasang posisi serius, untuk mendengarkan taktik yang harus mereka lakukan di babak kedua dari sang pelatih.Ruang Ganti Timnas Prancis
"Benar - benar babak pertama yang cukup sengit. Sayang kita ketinggalan selisih dua gol", kata Lloris.
"Memang. Fiuuuh... pertandingan tadi benar - benar berasa seperti di Abad Pertengahan saja, untung ada Mbappe sebagai si Ksatria Berkuda Prancis yang membantai para ksatria Inggris", kata Griezmann.
"Aku hanya beruntung saja. Kita belum tahu kejutan apa yang akan disiapkan timnas Inggris buat kita di babak kedua. Jadi, tetap waspada", kata Mbappe. Pelatih Deschamp kemudian memasuki ruang ganti timnas Prancis. Para pemainnya pun langsung memasang posisi serius, untuk mendengarkan taktik yang harus mereka lakukan di babak kedua dari sang pelatih."Mr. Maguire hebat juga ya di timnas. Bisa cetak gol gitu", kata Daichi.
"Sebenarnya bek yang bisa cetak gol itu hanyalah bonus saja. Kurasa dia akan susah untuk melewati rekor gol terbanyak untuk seorang pemain bertahan sepanjang sejarah", kata Moore.
"Memangnya berapa, Mr. Moore?". "253 gol". Moore lalu menunjukkan foto pria berwajah Belanda berkostum Barcelona."Ini dia pemain yang berhasil mencetak gol yang sebanyak itu. Namanya Herr Ronald Koeman, legenda hidup FC Barcelona yang sukses sebagai pemain yang sayangnya tidak terlalu sukses sebagai pelatih klub itu", kata Moore.
"Herr Koeman benar-benar hebat. Sayang dia tidak terlalu dihargai di Barcelona", kata Daichi.
"Bagaimana tidak? Membawa Barcelona ke rentetan kekalahan, tidak terima bahwa timnya kalah, pembelian pemain yang sembarangan, dan masih banyak lagi. Sebenarnya, belum tentu pesepakbola yang sukses sebagai pemain juga bisa sukses sebagai pelatih. Itu semua relatif, jadikan saja itu pembelajaran untuk kakakmu agar dia mempertimbangkan matang - matang bila dia ingin menjadi seorang pelatih saat ia sudah pensiun nanti".
"Lalu apakah ada pesepakbola yang sukses jadi pelatih setelah pensiun?", tanya Daichi.
"Ada. Contohnya saja Monsieur Zidane, Pep Guardiola...", kata Moore.
"Aaah iya mereka hebat sekali saat jadi pemain maupun pelatih. Tapi Monsieur Zidane bisa hattrick UCL bersama Real Madrid".
"Meskipun begitu, tetap saja Real Madrid berakhir memecatnya hanya karena sekali gagal membawa gelar apa pun bagi "El Real"".
"Kasihan sekali. Padahal dia cukup sukses bersama Real Madrid, baik sebagai pemain maupun pelatih mereka".
"Klub itu memang punya kebiasaan buruk dimana mereka tidak menghargai legendanya. Jadi wajar saja".Singkat cerita, Inggris menang 3-1 atad Prancis. Mereka berhak lolos ke babak selanjutnya.
"Tadi itu laga yang berat", kata Tsubasa.
"Memang. Namun untungnya, kita berhasil kembali mencetak 3 poin dan lolos sebagai juara grup", kata Sancho.
"Aku jadi penasaran tentang siapa lawan kita di babak 16 besar", ujar Trent. "Selama laga pertama kita di fase gugur Euro 2024 bukanlah final kepagian itu tidak masalah".
"Maksud anda melawan timnas Italia? Yaah... aku pun agak sedikit ketakutan jika harus melawan mereka, habisnya Pelatih Mancini pandai sekali merangkai taktik, buktinya saja timnas Italia bermain lebih dinamis dan tidak terlalu terpaku pada "Cattenacio" seperti dulu", ujar Tsubasa.TBC...
Vote and Comment, Please!
KAMU SEDANG MEMBACA
Tsubasa of The Blues
FanfictionTsubasa Ozora adalah anak yang diabaikan oleh keluarganya. Kedua orang tuanya lebih memperhatikan adiknya, Daichi Ozora. Ketika ia berusia 8 tahun, Tsubasa kabur dari rumah dan ditemukan oleh pasangan Jiraiya dan Tsunade Senju. Oleh pasangan tersebu...