Chapter 59

75 1 0
                                    

Keesokan harinya, beredar meme "The Three Faces of Tsubasa".
"Kita awali berita pagi ini dengan kabar dari dunia olahraga, Tsubasa Senju... bintang muda timnas Inggris menjadi bahan pembicaraan setelah dirinya menjadi bahan meme berjudul "The Three Faces Of Tsubasa" oleh para warganet", kata Host.
"Meme ini dibuat sebagai respon para pemain Swiss karena mereka kewalahan menghadapi Tsubasa yang bak tiga pesepakbola legendaris sekaligus", kata Co-Host.
"Berikut adalah berita selengkapnya, untuk anda".

"Tsubasa jadi tiga. Mungkin inilah ungkapan yang cocok disematkan kepada sang kapten sekaligus bintang muda timnas Inggris, Tsubasa Senju. Namanya kembali mencuat setelah meme tentang dirinya yang berjudul "The Three Faces Of Tsubasa" menjadi viral di kalangan warganet, khususnya pecinta sepak bola. Meme ini sendiri dikreasikan dalam berbagai bentuk, salah satunya Tsubasa yang menjadi salah satu dari tiga kepala makhluk naga berkepala 3 dari mitologi Yunani Kuno, Hydra. Kepala Tsubasa berada di tengah, dengan kepala legenda hidup AC Milan, Paolo Maldini, dan legenda timnas Argentina mendiang Diego Armando Maradona. Sementara itu seorang pemain Swiss yang digambarkan layaknya salah satu tokoh dari game terkenal dibuat hanya bisa ketakutan menghadapi sang Hydra", kata Narator dengan video yang menunjukkan kepala Hydra yang digantikan oleh Tsubasa, Maldini, dan Maradona. Dengan Shaqiri digambarkan sebagai Kratos yang hanya bisa ketakutan menghadapi sang Hydra. "Postingan ini pun sampai saat ini masih menduduki posisi teratas di media sosial Twitter dengan tagar #TheThreeFacesOfTsubasa. BBC Morning News. Mengabarkan".

"Waaah Tsubasa sampai dikira Mr. Maldini dan mendiang Maradona", kata Ishizaki.
"Bisa saja ya yang membuatnya", kata Izawa.
"Kalau kreativitas ga ketulungan ya begini jadinya", kata Kisugi.
'Namun lawan timnas Inggris di partai terakhir dijamin cukup berat", kata Ishizaki.
"Aaah iya, aku baru tahu kalau mereka akan melawan timnas Prancis di partai terakhir grup C. Bisa jadi flashback ke abad Pertengahan nih", ujar Izawa.
"Iya juga. Dulu kan mereka berdua sering perang untuk memperebutkan wilayah dan juga selir - selir raja. Pasti seru kalau sudah begini", kata Kisugi.
'Pastinya. Apalagi Tsubasa yang coba meraih doubles untuk timnas Inggris, akan melawan tim pertama yang pernah melakukannya sebelum disamakan oleh timnas Spanyol di tahun 2010 dan 2012".

"Bicara soal timnas Prancis, apakah mereka pernah juara Euro?", tanya Ishizaki.
"Pernah. Mereka sudah 2 kali menjuarainya yaitu di tahun 1984 dan 2000", kata Misaki.
"Berarti mereka terakhir kali juara di tahun 2000. Namun aku penasaran, seperti apa kekuatannya saat terakhir kali juara?", tanya Ishizaki.
"Kurang lebih seperti ini...". Misaki lalu menunjukkan skuad juara timnas Prancis Euro 2000.

 Misaki lalu menunjukkan skuad juara timnas Prancis Euro 2000

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oke, yang nomor 10 ini sudah jelas Monsieur Zidane... lalu si nomor 12 yang bertampang seperti anak polos ini adalah Monsieur Henry... pria plontos di sebelah nomor 5 adalah Monsieur Vieira... yang berkepala plontos dan baju beda sendiri itu sudah jelas Monsieur Barthez. Selain mereka aku tidak tahu sisanya", kata Ishizaki.
"Yang nomor 5 adalah Monsieur Blanc... yang nomor 8 adalah Monsieur Desailly... nomor 21 Monsieur Dugarry... pria plontos disebelah kanan kalau di foto ini adalah Monsieur Thuram. Dan berurut di bawah ada Monsieur Lizarazu... Monsieur Barthez... Monsieur Deschamp... Monsieur Djorkaeff dan Monsieur Henry", kata Misaki,
"Jadi pemain yang bernomor dada 7 ini adalah Monsieur Deschamp saat masih muda dulu? Dia nampak berkarisma".
"Tentu saja, ditambah lagi saat itu seluruh skuad Prancis memiliki jiwa kepemimpinan yang baik sehingga dapat menggantikan satu sama lain. Bila Monsieur Deschamp cedera maka Monsieur Zidane bisa menggantikan... bila Monsieur Zidane cedera maka bisa dialihkan baik ke Monsieur Vieira maupun Monsieur Barthez".
"Skuad Prancis yang dulu benar - benar mematikan. Pantas saja mereka meraih doubles', batin Ishizaki kagum.
"Dan sekarang akan lebih mematikan lagi, asalkan Monsieur Deschamp tidak mengulangi kesalahannya dalam memilih pemain layaknya yang ia pernah lakukan di Euro 2020".

Dunia Arwah

"Teman - temannya Nii-san nampaknya sedang melihat foto sebuah skuad dan terkejut dengan seseorang bernomor dada 7 di foto itu. Namun sebenarnya apa yang yang mereka lihat?", tanya Daichi.
"Itu sebenarnya foto skuad timnas Prancis saat terakhir kali juara Euro yaitu 2000. Saat itu timnas Prancis diisi oleh generasi emasnya yaitu Monsieur Zidane dan kawan - kawan", kata Moore.
"Namun kenapa mereka semua sangat terkejut dengan si pemain nomor 7 itu, Mr. Moore?". "Itu karena si pemain nomor 7 itu adalah pelatih timnas Prancis sekarang alias Monsieur Didier Deschamp di saat mudanya. Namanya mulai melejit setelah menjadi bagian skuad juara Piala Dunia 1998 dan semakin melejit lagi setelah gelaran Euro 2000".
"Dari yang pernah kubaca, mereka pernah meraih doubles alias juara Piala Dunia dan Piala Euro dalam waktu berdekatan. Namun, apakah sampai saat ini ada tim lain yang berhasil mencapai hal itu?".
"Ada. Mereka adalah timnas Spanyol pada era 2008 hingga 2012. Saat itu mereka berhasil meraih trofi Euro ke-2 mereka setelah 44 tahun dan pada tahun 2010 dan 2012 mereka berhasil mengawinkan gelar Piala Dunia 2010 Afrika Selatan dan Piala Euro 2012 Polandia-Ukraina".

"Dan semua itu dimulai dariku", kata seseorang. "Hola Moore".
Moore menoleh ke belakang dan menemukan seorang berwajah hampir mirip Franz Beckenbauer yang sebenarnya adalah Luis Aragones. "Señor Aragones rupanya".
"Nampaknya pembicaraanmu dengan anak ini menarik nih", ujar Aragones.
"Oh Hola, Señor Aragones. Namaku Daichi Ozora, senang bertemu dengan anda", kata Daichi menjabat tangan Aragones.
"Senang bisa bertemu denganmu juga nak. Oh ya, seperti yang kau sudah tahu dulunya aku ini adalah mantan pelatih timnas Spanyol dan saat aku melatih mereka dulu, skuadnya diisi oleh pemain - pemain hebat macam Señor Cassilas... Señor Fernando Torres... Señor Capdevilla dan masih banyak lagi pemain bagus lainnya".
"Berarti bisa dibilang anda adalah pelatih generasi emas mereka...". "Memang. Hanya saja saat itu timnas Spanyol masih memiliki satu masalah yang cukup besar yaitu chemistry yang sangat kurang, karena kebanyakan pemain saat itu diisi oleh para pemain dari Barcelona dan Real Madrid... dua klub rival abadi. Bisa kau bayangkan sendiri bagaimana egoisme diantara para skuad saat itu".

"Itu artinya masalah anda sama dengan masalah timnas Inggris sebelum kedatangan Tsubasa Nii-san di skuad mereka", kata Daichi menyimpulkan.
Aragones nampak bingung.
"Jadi begini, Señor. Sebelum kedatangan Mr. Tsubasa ke timnas Inggris, timnas asalku itu terkenal tak pernah mampu juara lagi setelah Piala Dunia 1966 yang salah satu penyebabnya adalah egoisme antarpemain. Bahkan saat diisi oleh generasi emas sekalipun, mereka tetap tak mampu juara karena ya itu tadi", jelas Moore. "Namun semua berubah saat Tsubasa datang, ia seperti seorang pemimpin yang mampu melunakkan egoisme setiap pemain. Sehingga dapat dikatakan, ia seperti potongan permata hilang yang berhasil ditemukan".
"Timnas Spanyol pun memiliki masalah yang sama sebelum aku melatih mereka untuk Euro 2008. Semua pemain timnas Spanyol hanya bermain untuk dirinya sendiri, tidak mau mengalah, dan hanya ingin saling pamer kemampuan. Makanya itu, timnas Spanyol sebelum era awal 2000 an dapat dikatakan sebagai tim yang tidak terlalu hebat, cenderung medioker malah".
"Lalu apa yang anda lakukan saat melatih timnas Spanyol, Señor?", tanya Daichi.
"Hanya mencoret beberapa pemain yang kurasa tidak perlu, lalu memasukkan nama-nama baru yang kebanyakan dari Barcelona serta beberapa tim La Liga lainnya, dan yang paling penting menghilangkan egoisme dan membangun chemistry tim agar lebih baik. Yang menjadi patokan utama adalah bagaimana agar para pemain timnas Spanyol menjalin chemistry bersama para rekannya. Karena mau bagaimana pun, skuad penuh pemain hebat kalau tidak dapat bekerja sama sudah pasti takkan bisa menang", kata Aragones.

TBC..,

Vote and Comment, Please!

Tsubasa of The BluesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang