•Hilang•

1.4K 166 87
                                    











Devian tersenyum senang melihat Rey membawa semangka potong untuknya.

Ya untuk Devian sendiri karna Rizal tengah tertidur setelah tadi meminta dokter untuk mengganti perban di kakinya, karna kamar rawat Devian termasuk VVIP dan mahal jadi Rizal memanfaatkan kemahalan itu untuk sekalian merawat kakinya yang masih nyut-nyutan kalau di gerakan terlalu sering, ya biarpun nantinya uang administrasinya akan bertambah tapi tidak apa-apa, karna bang Galuh Kaya.

dan juga para abang yang sudah berangkat ke kantor juga kampus, menyisakan ia juga Rey yang tidak ada kelas dan Joni yang sedang berada di kantin rumah sakit untuk membeli beberapa cemilan.

Rey membuka tutup Tupperwarenya yang berisi semangka yang sudah di potong dadu, menyuapkannya pada Devian.

"Sekarang udah gak marah kan?" Tanya Rey kembali menyuapi Devian, dengan potongan semangka yang besar.

"Eung!" Devian mengangguk lucu, mulutnya penuh dengan semangka, membuat kedua pipinya mengembung lucu.

Rey tersenyum gemas, mencubit pipi itu pelan.

"Jangan gemes-gemes dek nanti di culik!"

Devian hanya membalas dengan cengiran lucunya, hingga menampilkan jejeran giginya yang rapi.

Dengan gemas Rey mengusap kepala Devian pelan, lalu kembali menyuapi Devian semangka.







"Ian mau kan ikut kemo?" Tanya Rey tiba-tiba

Devian mendongak menatap Rey saat Rey bertanya.

"Kemoterapi?" Ulang Devian

"Iya, mau ya? Biar cepet sembuh."

Devian terdiam sesaat sebelum akhirnya mengangguk mengiyakan,
"Iya, Ian mau asal ada Abang sama yang lain, Ian mau kemoterapi."

Rey tersenyum senang mendengarnya, di raihnya tubuh adiknya itu untuk di peluk.

"Makasih ya dek, Abang janji bakal selalu ada untuk Ian, sayang banget sama adek." Devian tersenyum di pelukan Rey, tangannya ikut membalas pelukan Rey.









































.






































Rizal terbangun dari tidurnya, menoleh sebentar pada Devian yang ternyata juga tengah tertidur, duduk perlahan untuk melihat keadaan ruangan yang ternyata sepi, hanya ada ia dan Devian.

"Pada kemana nih? Kok sepi?" Gumam Rizal, matanya melirik ponsel yang berkedip-kedip menandakan adanya notifikasi, di raihnya ponsel itu dan menyalakannya.

"Jam setengah tiga? Anjir kebo bener gue, baru bangun sekarang, pantes aja sepi." Rutuk Rizal pada dirinya sendiri.





Ting!

Satu pesan masuk pada ponsel Rizal





.

Setan2
Nyet, gue sm yg lain mmpr k rs
Ntr plng sklh.

.





"Anjing si Kevin, singkat bener ketikannya." Ucap Rizal, sembari membalas pesan dari Kevin.





.

Setan2
Nyet, gue sm yg lain mmpr k rs
Ntr plng sklh.

ADITAMA • SuperM ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang