Halo! Setelah dua tahun lebih akhirnya cerita ini bisa selesai juga. Buat readers yang masih bertahan sampai saat ini, absen dulu donggg!
Waktu pertama kali memutuskan untuk ngelanjutin, aku nggak punya ekspektasi apa-apa, aku cuma pengen ngelunasin hutang yang harusnya bisa selesai satu tahun yang lalu. Supaya bisa ngelanjutin Avenir dan Dream Walker tanpa kebayang-bayang Riflettore yang belum selesai.
Ternyata, masih ada di antara kalian yang ngevote pas cerita ini update lagi, ada juga yang sampai comment. Kalian tahu nggak, aku bener-bener seneng waktu itu. Aku bener-bener semangat buat nyelesain 9 bab ini dalam waktu 31 hari.
I just want to say thank you, and also sorry to keep you waiting this long😞🙏
Walaupun mungkin sebagian dari kalian kapalnya nggak berlabuh, aku pengen kasih Ajay happy ending yang sama adilnya kayak Rory. Buat kapanya Rory, selamat! Semoga kalian puas dengan endingnya ❤
Buat kalian yang pengen baca ulang dari awal, aku juga mohon maaf belum bisa revisi part-part sebelumnya, karena masih ada Dream Walker yang harus aku tamatin maksimal akhir September ini. So far buat alurnya nggak ada yang aku ubah, semua sama, hanya ada beberapa (banyak sih sebenarnya) kesalahan di PUEBI atau tata bahasa aja😅
Buat kalian yang gabut butuh bacaan baru, aku mau rekomendasiin dua ceritaku yang lain. Tokohnya tetap anak-anak remaja, latarnya Amerika juga. (Pst, Avenir mau terbit, mending buruan baca sebelum dihapus🤭)
Atau buat kalian yang barangkali pengen tau awal mula kisah Aiden dan Nat kayak gimana?
Sampai jumpa lagi! Aku tunggu kehadiran kalian di sana🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Riflettore [COMPLETED]
Teen FictionDi hari pertamanya bersekolah, Nicole Jenkins mendaftarkan diri untuk bergabung dalam ekstrakurikuler teater atas saran Rory Silva, cinta monyet masa kecilnya. Selain dapat menghabiskan waktu bersama Kesatria Berkuda Putih yang tampan, ia juga harus...