"Nicole! Where have you been?" tanya Ajay dengan kedua netra yang berbinar-binar. Ia terlihat sangat senang ketika bertemu denganku di koridor sekolah.
"Fuck off!" bentak Nick.
Ajay tidak menghiraukan Nick, ia melangkah secara perlahan menuju ke arahku, kemudian berkata, "we need to talk."
Nick menatap Ajay dengan tajam, ia menunjuk Ajay tepat di depan wajahnya sambil menekan setiap perkataannya. "Kalau kau berani menyakiti kakakku lagi, kau akan mampus!"
"Whoa, easy! Aku hanya ingin berbicara baik-baik dengan kakakmu!" jawab Ajay.
"Oh yeah?" Nick maju satu langkah dan menghalangiku dari Ajay. "Apa yang akan kau lakukan sekarang? Membuatnya menangis lagi? What kind of boyfriend are you?! Kau seharusnya malu pada dirimu sendiri!"
Ajay terlihat geram, aku dapat melihat rahangnya yang mengeras dan tangannya yang terkepal, namun ia mencoba untuk menahan emosinya. Sedangkan Nick, ia sudah di ambang batas kesabarannya. Sekali lagi Ajay berbicara, bisa-bisa ia meninju Ajay tepat di wajahnya.
Dengan cepat aku melerai mereka berdua, kemudian berbicara pada Nick, "Nick, It's okay. Aku akan baik-baik saja."
Nick menekuk wajahnya, "are you sure?"
Aku tersenyum tipis dan mengangguk, "it's okay, I promise." Kemudian menoleh ke arah Ajay dan menatapnya dengan tajam, "five. Fucking. Minutes."
"Five minutes, got it!" Ajay mengangguk.
Dengan berat hati, Nick melepas kepergianku, begitu pula dengan Erin dan Skye. Aku berjalan mengikuti Ajay untuk berbicara empat mata dengannya.
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
Riflettore [COMPLETED]
Teen FictionDi hari pertamanya bersekolah, Nicole Jenkins mendaftarkan diri untuk bergabung dalam ekstrakurikuler teater atas saran Rory Silva, cinta monyet masa kecilnya. Selain dapat menghabiskan waktu bersama Kesatria Berkuda Putih yang tampan, ia juga harus...