Keesokan harinya, aku duduk bersama murid-murid teater di cafeteria indoor. Sejak mengetahui bahwa kedua orang tuanya akan bercerai, Ajay terlihat murung seharian ini.
"Tidak bisa dipercaya kalau pementasan The Enchanted Kingdom tinggal satu bulan lagi!" Seru Myra dengan antusias.
"Oh, no, aku tidak siap! Kita hanya punya waktu kurang lebih satu bulan untuk berlatih! Astaga, tidak kusangka kita akan sampai juga pada titik ini!" Natalie panik.
"Itulah akhir dari semua ini, Natalie, pementasan. Kau pikir kita akan latihan selamanya?" Tanya Danielle ketus.
Natalie menggigit bibirnya, "I know, but--"
"Bagaimana dengan penjualan tiket pementasan?" Tanyaku pada Erin.
Erin menghela napas berat, "masih sedikit. Kukira dengan diadakannya pre-sale dengan harga yang lebih murah, murid-murid akan berbondong-bondong membeli tiket kita, ternyata tidak."
"Padahal Rory sudah menjadi ksatria, masa tidak banyak yang mau menonton pertunjukan kita?" Natalie menekuk wajahnya.
"Hei!" Rory protes, "memangnya aku ini maskot ekskul teater atau semacamnya?"
"Honestly, yes, you are." Ucap Skye santai.
Ajay yang duduk di sebelahku menghela napas berat, ia menunduk dan mengaduk-aduk risotto yang ia pesan di cafeteria sambil menekuk wajahnya.
"It's okay, Ajay, kita masih punya waktu sebulan lagi." Lirihku.
Ajay menoleh ke arahku, ia tersenyum lemah dan mengangguk.
"Bagaimana kalau kita mengadakan promosi besar-besaran?" Danielle memberi kami sebuah ide.
"Tapi bagaimana caranya?" Tanyaku.
Erin menjentikkan jarinya, "bagaimana kalau Nicole dan Rory mengenakan kostum dan menjual tiketnya di lingkungan sekolah?"
"Bagaimana denganku? Aku ini penyihir, tokoh utama juga!" Danielle protes.
KAMU SEDANG MEMBACA
Riflettore [COMPLETED]
Roman pour AdolescentsDi hari pertamanya bersekolah, Nicole Jenkins mendaftarkan diri untuk bergabung dalam ekstrakurikuler teater atas saran Rory Silva, cinta monyet masa kecilnya. Selain dapat menghabiskan waktu bersama Kesatria Berkuda Putih yang tampan, ia juga harus...