Keesokan harinya, aku berjalan menuju bangku cafeteria sambil memegang nampan berisi makan siang, tiba-tiba aku mendengar seseorang memanggil namaku.
"Nicole, kemari! Duduklah bersama kami!"
Aku menoleh ke arah kananku dan melihat Erin melambaikan tangannya, kemudian ia menepuk-nepuk bangku di sebelahnya, mengisyaratkanku untuk duduk di sebelahnya. Aku tersenyum lebar dan berjalan menghampiri Erin dan Natalie. Di meja itu, aku melihat beberapa murid teater, juga seseorang yang sangat familiar.
"Melisandre--um, maksudku--Skye?" Aku mengernyit. "Kau anak teater? Kenapa aku tidak melihatmu saat audisi?"
Skye mengangkat bahunya, "Aku mendaftarkan diri di bagian teknis. You know, lighting, sound system, tata panggung? Jadi aku bolos saja saat audisi." Ia kembali mengunyah sandwich-nya.
"Oh, begitu. Bolehkah aku memanggilmu 'techie'?" Tanyaku.
"Don't call me that!" Skye menjawab singkat.
Aku tertawa kecil, kemudian menoleh ke arah Erin dan Natalie. "Bagaimana dengan kalian?"
"Aku terpilih menjadi ratu, sedangkan Natalie--" Erin menoleh ke arah Natalie.
"Aku terpilih sebagai petani." Tiba-tiba wajahnya berubah cerah, "Aku iri sekali padamu, Nicole!"
Aku mengernyit, "Kenapa?"
"Kau berperan sebagai princess! Itu artinya kau akan menjadi lawan main Rory!" Jawabnya.
"Yeah, sebuah keberuntungan yang tak diduga." Aku tersenyum canggung.
Natalie memalingkan pandangan ke sisi lain cafeteria sambil tersenyum dan menopangkan kedua pipinya. Aku mengikuti arah tatapan Natalie dan melihat Rory di salah satu meja cafeteria. Ia sedang mengobrol bersama Danielle dan beberapa murid junior yang tidak kukenal.
Natalie kembali berbicara, "Kudengar kau juga tetangganya Rory?"
Aku kembali menoleh ke arahnya dan mengangguk. "Yeah, why?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Riflettore [COMPLETED]
JugendliteraturDi hari pertamanya bersekolah, Nicole Jenkins mendaftarkan diri untuk bergabung dalam ekstrakurikuler teater atas saran Rory Silva, cinta monyet masa kecilnya. Selain dapat menghabiskan waktu bersama Kesatria Berkuda Putih yang tampan, ia juga harus...