Sore ini, aku membuka pintu Golden Griddle dan berjalan mengelilingi restoran untuk mencari Ajay. Tidak lama kemudian, aku melihat Ajay sedang duduk seorang diri di salah satu meja sambil mengaduk-aduk milkshake dengan tatapan kosong.
"Ajay?" Lirihku.
Ajay mendongak ke arahku, ia tampak lesu. "Hai Nicole, duduklah."
Aku duduk di sofa tepat di seberangnya. Dari jarak sedekat ini, aku dapat melihat kedua maniknya lebih cekung dari biasanya. Ia sedang menatapku sejak tadi, namun entah kenapa tatapannya terlihat kosong.
"Ada apa kau memanggilku?" Tanyaku dengan hati-hati.
Ajay duduk bersandar di sofa dan menghela napas berat, "Aku tidak tahu harus berbicara dengan siapa lagi. Maafkan aku, Nicole."
Aku mengernyit, "Maaf untuk apa?"
"Klub teater kehilangan sutradara hari ini." Lirihnya.
"It's okay, kau bisa kembali menjadi sutradara kami kalau nilaimu naik, kan?" Aku bertanya.
"Itulah masalahnya." Kemudian Ajay terdiam selama beberapa saat.
"Hey." Aku sedikit mencondongkan tubuhku ke arahnya, "Whatever your problem is, you can talk to me. Okay?"
Ajay memalingkan pandangan dariku selama beberapa saat. Ia menghela napas dan mengusap wajahnya dengan kasar hingga kacamatanya berganti posisi.
"Aku tidak bisa berkonsentrasi untuk belajar, terutama di rumah." Lirihnya.
"Why?" Aku bertaya dengan hati-hati.
"Kau ingat ketika aku menelepon sesesorang di rumah Amber dan kau menguping?"
"Sorry about that." Jawabku dengan cepat.
"Sudah beberapa tahun belakangan ini kedua orang tuaku selalu bertengkar. And the worst part is, mereka selalu melibatkanku."
"Oh." Aku menggigit bibirku, "Jadi saat itu kau sedang berkelahi dengan orang tuamu?"
Ajay mengangguk, "Ayah dan ibuku sering bertengkar di rumah. Rasanya aku ingin kabur saja dari rumah, tetapi aku tidak bisa pergi karena aku tidak bisa meninggalkan Mohit sendirian. Aku tidak tahu harus bagaimana, Nicole. Mohit masih sangat muda, aku tidak mau ia terus melihat kedua orang tuaku bertengkar."
KAMU SEDANG MEMBACA
Riflettore [COMPLETED]
JugendliteraturDi hari pertamanya bersekolah, Nicole Jenkins mendaftarkan diri untuk bergabung dalam ekstrakurikuler teater atas saran Rory Silva, cinta monyet masa kecilnya. Selain dapat menghabiskan waktu bersama Kesatria Berkuda Putih yang tampan, ia juga harus...