Sepulang sekolah, aku melangkah menuju auditorium dan berusaha untuk mencari Rory. Auditorium siang ini ramai sekali dipenuhi oleh murid-murid yang akan mengikut audisi.
Di dekat panggung, aku melihat anak laki-laki keturunan India berkacamata yang sedang berdiri dan membawa banyak sekali lembaran kertas. Di blazers-nya terdapat sebuah nametag bertuliskan [Ajay Bhandari. Director]
Oh, jadi dia yang namanya Ajay, sang sutradara yang dibilang banyak orang.
Aku berjalan menghampirinya, "Hai, um--Aku Nicole. Aku akan mengikuti audisi untuk--"
Ia menoleh ke arahku selama beberapa detik, "Oh, oke. Duduk dulu saja di situ." Ia menunjuk ke bangku penonton auditorium dan kembali terfokus pada kertas-kertas yang dibawanya.
"Apakah Rory sudah datang?" Aku bertanya padanya.
Ia menoleh ke arahku dan mengernyit. "Kau akan ikut audisi atau kau hanya salah satu dari fans-nya Rory?"
Aku membelalak dan menggelengkan kepala dengan cepat. "No! Aku memang kenal dengan Rory, tapi--"
"Hei, Ajay! Jangan galak-galak dengan siswa baru!" Seorang anak perempuan berambut coklat menghampiri kami. Ia tersenyum padaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Riflettore [COMPLETED]
Ficção AdolescenteDi hari pertamanya bersekolah, Nicole Jenkins mendaftarkan diri untuk bergabung dalam ekstrakurikuler teater atas saran Rory Silva, cinta monyet masa kecilnya. Selain dapat menghabiskan waktu bersama Kesatria Berkuda Putih yang tampan, ia juga harus...