Vote setelah kamu membaca ini and cmiiw.😉Ada typo? Tandai di kolom komentar ya. Aku akan sangat berterimakasih.
Kritik saran sangat-sangat di perbolehkan dan aku sangat berterimakasih.💙
Happy reading 💙
•
•
•Ara mengayuh sepedanya buru-buru ia memasuki rumah sederhana yang ia tinggali bersama kakak nya.
Ia berlari mengecek kamar kakak nya, namun tidak ada siapapun lalu ia mengecek dapur juga tak ada. Gadis itu menaruh Sushi pemberian Shabrina ke meja makan, lalu menuju kamar mandi untuk membersihkan diri dan mengganti Baju nya.
"Assalamualaikum!"
Kakaknya telah pulang, Ara bergegas keluar kamar dan menarik Reyhan menuju meja makan, gadis itu sangat antusias.
"Ada apa nih? Tumben Ara seneng banget" ujar Reyhan terkekeh melihat tingkah adiknya.
Jari-jemari Ara bergerak.
"Abang cobain ini deh sushi di kasih sama bos Ara, dia baikk banget. Abang harus coba!"
Gadis itu mengambil satu potong sushi salmon lalu menyuapkan nya pada kakaknya.
" Wihh enak banget" Ujar Reyhan.
"Abang cobain ini juga, ini buatan Ara loh. Tadi Ara buat sama Bos Ara"
Dengan sangat antusias Ara menyuapi Sushi lagi padahal Reyhan belum menelan sushi yang ada di mulutnya.
Melihat adiknya tersenyum dirinya juga ikut bahagia. Reyhan adalah tulang punggung, ia bekerja sebagai barista di sebuah cafe mewah. Gaji nya lumayan besar mampu menghidupi keluarga satu-satunya yaitu adiknya.
Kedua orang tuanya sudah meninggal dunia sejak dirinya masih SMP, lalu ia di rawat oleh Paman dan Bibi nya. Namun bibi nya itu hanya mengincar harta kedua orang tuanya, lalu Ia dan adiknya di telantarkan begitu saja.
" Gimana sekolahnya Ara? Lancar?" Tanya Reyhan, Ara balas mengangguk.
Reyhan menilik jam yang melingkar di tangannya. Sekarang masih pukul 7 lebih.
"Ara capek nggak?" Tanya Reyhan lagi, Ara menggeleng sambil mencomot sushi.
" Abang tadi dapet bonus, kita jalan-jalan yok beli baju buat Ara" ujar Reyhan, seketika Ara berhenti mengunyah, kepala nya menggelar keras, wajahnya merengut.
"Gak mau! Uangnya buat kebutuhan Abang aja buat biaya kuliah!"
Selalu saja seperti ini saat Reyhan hendak membelikan sesuatu untuk adiknya, Ara pasti menolak dan alasannya selalu sama. Reyhan sangat beruntung mempunyai adik pengertian seperti Ara.
" Abang dapet bonus kok, ayok gaada penolakan Ara, buruan!" Reyhan menarik lengan Ara, lalu mengambil kunci Motornya. Gadis itu mengenal Baju tidur bermotif Doraemon yang sedikit pudar karena sudah lama, itu adalah pemberian kakak nya ketika dirinya menginjak kelas 8 SMP.
Keduanya berangkat menuju mall terdekat dengan menggunakan motor Scoopy.
Sesampainya di mal, Reyhan segera menarik adiknya ke pusat perbelanjaan Baju, disana banyak sekali model-model baju untuk remaja.
Laki-laki itu mulai memilih dan sesekali mencocokkan bajunya dengan adik nya itu. Ara sedari tadi sangat jengah, ia kemudian berjalan memutari baju-baju sambil menunggu sang kakak memilih baju untuk dirinya.
Sesekali gadis itu melihat satu-satu persatu harga baju di toko tersebut. Mata nya membola kala mengetahui harga dari kaos polos berwarna peach itu, yaitu seharga tiga ratus ribu, hanya kaos polos biasa? Kenapa semahal itu pikir Ara.
Ia segera menyusul Kakak nya, lalu melihat harga di baju terusan yang di pegang Reyhan seharga tujuh ratus ribu.
"Abang!! Kita ke pasar malem aja yok. Disini mahal Ara gak mau!"
"Hust gak apa-apa sekali-kali Abang beliin dress buat Ara. Nih cocok kan " ujar Reyhan sambil mengepas kan Dress berwarna Hitam tersebut, Ara menggeleng wajah nya cemberut. Reyhan gemas ia mengacak-acak rambut adik nya.
Setelah membayar semua, keduanya berjalan menuju stand ice cream. Ara masih dengan wajah cemberut.
" Ara mau rasa apa?" Tanya Reyhan, gadis itu menunjuk ke rasa choco mint. Reyhan terkekeh.
" Mbak choco mint cup besar ya" ujar Reyhan, laki-laki itu menuntun adik nya untuk duduk.
Saat tengah menunggu pesanan, seseorang laki-laki berjalan berdampingan dengan seorang perempuan membawa cup lalu minuman menabrak kursi yang Ara duduki. Alhasil baju Ara terkena tumpahan minuman tersebut.
"Ups sorry gue gak sengaja" ujar Bianca tersenyum sinis.
" Lo apa-apaan si? Punya mata kan Lo?!" Ketus Aksa kepada Bianca, lalu tatapannya beralih ke Ara dengan wajah datar.
" Sorry" singkat Aksa lalu menarik kasar Bianca untuk pergi dari tempat itu sebelum ia berbuat onar.
"Eh woy!" Triak Reyhan tak terima adik nya sengaja di tabrak, dari raut wajah Bianca sangat jelas bahwa ia tidak tulus meminta maaf.
" Ara dingin ya? Ini di lap dulu, itu lengannya basah" ujar Reyhan sambil membantu Adiknya mengelap lengang yang basah serta setengah wajah.
Laki-laki itu melepas Jaketnya, lalu memakainya ke adik tersayang ya itu.
"Kamu kenal sama perempuan tadi?" Tanya Reyhan, ia khawatir dan mulai berpikiran negatif.
Gadis itu mengangguk sambil mengeratkan jaketnya.
"Dia temen sekolah aku kak"
" Kamu gak di apa-apa in sama dia?" Tanya Reyhan lagi. Seketika gadis itu menggeleng, teringat bagaimana Bianca menggunting seragamnya, lalu menamparnya. Namun ia harus merahasiakannya dari sang kakak agar tidak membuatnya khawatir.
***
Tbc
Vote coment 💙
Terimakasih
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSARA
Teen Fiction[ON GOING] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Amara Calandra, Seorang gadis Yatim Piatu dengan keterbatasan tidak bisa bicara yang mendapat beasiswa di sebuah sekolah swasta elite. Suatu ketika ia bertemu dengan seorang laki-laki bersifat dingin, berwajah da...