Haiii Seii back again, maaf ya telat update 😭, Sibuk banget.
Masih inget alurnya kan?
20 Vote & coment!!😾 Besok double up.
NB: kalo ada typo tolong ingatkan yaw thank you 💙
Happy reading 💙
•
•
•Reyhan terdiam menunduk, menunggu air matanya reda. Laki-laki itu menangis dalam diam, sementara Aksa dan Cleon sesekali menepuk pundak Reyhan membiarkan laki-laki itu menangis.
"Gua janji akan jaga Ara terus, itu sebagai bentuk tanggung jawab gue." Ujar Cleon.
"Gue juga, kita berdua bakal jaga Ara atas amanat dari Lo, sebelum itu Lo juga harus berusaha buat sembuh bang" sambung Aksa.
Reyhan menarik nafasnya dalam-dalam kemudian menghapus air matanya.
"Kanker otak stadium akhir, apa Lo yakin gue bisa sembuh?" Tanyanya.
"Selama ada do'a dan usaha Lo pasti bisa" balas Aksa.
Drrtttttt
Bunyi getar handphone Aksa membuat nya harus mengambil handphone di saku celananya. Laki-laki itu menggeser tombol hijau kemudian mengangkat telepon dari temannya.
"Hallo?, Cepet kesini! Gue udah Nemu pelakunya di pos satpam depan rumah sakit" ujarnya.
"Oke gue kesana!" Balas Aksa kemudian langsung menutup teleponnya.
"Bang, orang yang nyelakain Ara udah ketemu sekariada di pos satpam depan RS, gue kesana dulu" ujar Aksa.
"Gue ikut!" Balas Reyhan
"Gue juga" di susul Cleon.
Aksa mengangguk kemudian berjalan cepat menuju pos satpam rumah sakit.
Sampai di depan pos satpam terlihat beberapa orang tengah mengerubung. Sontak Aksa, Rayhan, dan Cleon langsung memasuki kerumunan tersebut.
Terlihat seorang gadis yang tampak asing tengah duduk memeluk lutut sambil memegang topi hitam.
Gadis itu tiba-tiba memeluk kaki Reyhan, dengan wajah berlinang air mata. Terlihat ia sangat ketakutan, ada lebam juga di sudut bibirnya yang sepertinya bekas pukulan.
"G-gue minta maaf! Gue cuma di suruh!" Ujarnya histeris sambil memeluk kaki Reyhan.
Aksa langsung mencengkram pundak gadis berkuncir kuda tersebut. "Siapa yang nyuruh Lo?!"
"G-gue gak tau namanya, yang jelas dia nawarin uang banyak kek gue, dia cewek rambutnya se pinggang, p-pake mobil warna putih Dateng ke tongkrongan gue. Nawarin pekerjaan" jelasnya sedikit terbata-bata.
"Sialan gausah bohong!" Sentak Aksa.
"G-gue gak bohong, kalo gak percaya Lo bisa cek ini!" Gadis itu merogoh saku celana jeans nya, mengambil handphone kemudian menunjukan room chat nomor tidak dikenal.
"Ini buktinya, gue gak bohong!"
Aksa, Reyhan, dan Cleon membaca isi pesan tersebut, yang berisi percakapan tentang alamat rumah sakit dan ruang rawat Ara. Serta bukti transfer sejumlah uang yang cukup besar.
Sontak Aksa langsung membuka handphone miliknya, mengecek nomor tersebut atas nama Bianca. Orang yang ia curigai sejak awal. Namun nihil, nomor tersebut bukanlah nomor Bianca.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSARA
Teen Fiction[ON GOING] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Amara Calandra, Seorang gadis Yatim Piatu dengan keterbatasan tidak bisa bicara yang mendapat beasiswa di sebuah sekolah swasta elite. Suatu ketika ia bertemu dengan seorang laki-laki bersifat dingin, berwajah da...