Happy reading 💙
•
•
•
Jangan jadi pembaca gelap ya, vote coment kiw.N: kalo ada typo ingatkan yaw.
Suasana sekolah sudah sepi hanya tinggal Ara dan beberapa anak lainnya yang masih tinggal. Gadis itu tengah menyapu kelas seorang diri karena hari ini adalah jadwal piketnya. Harusnya ada 3 orang lagi yang ikut membersihkan kelas, namun mereka menimpalkannya kepada Ara.
Ceklek
Pintu kelas terbuka, menampilkan sosok Aksa. Laki-laki itu menghampiri Ara yang tengah menyapu.
" Cafe tutup, gausah kerja" ujarnya Aksa, membuat Ara mengernyitkan keningnya.
" Disuruh Shabrina" lanjutnya singkat, Ara mengangguk.
"Oiya jaket kamu aku cuci dulu ya? Soalnya tadi kena es jeruk"
"Hm"
"Tunggu sebentar" isyarat Ara membuat laki-laki itu terhenti ketika hendak pergi.
Ara mengambil sesuatu di tas nya, sebuah amplop yang sepertinya berisi uang. Gadis itu menyodorkan amplop putih tersebut kepada Aksa. Laki-laki itu mengernyit, lalu membuka isi amplop tersebut.
Isinya adalah beberapa lembar uang pecahan seratus ribu dan lima puluh ribu.
"Buat?" Tanyanya.
"Itu buat ganti seragam"
Aksa berdecak lalu melemparkan amplop tersebut ke meja.
" Gue udah bilang gausah, apa selain Bisu Lo juga tuli?" Sarkas nya, laki-laki itu langsung beranjak pergi meninggalkan Ara yang mematung.
Ara menatap nanar amplop tersebut, ia sungguh merasa tidak enak karena harga seragamnya sangat mahal satu setel nya saja bisa sampai satu juta lebih.
Gadis itu memasukkan kembali amplop nya ke dalam tas. Lalu melanjutkan sesi bersih-bersih kelasnya.
Usai membersihkan kelas, Ara beranjak pergi dari kelas nya menuju parkiran untuk mengambil sepedanya.
Sebelum itu, Ara mengecek handphonenya dan ternyata benar. Shabrina mengirimi pesan, bahwa Cafe Daisy hari ini tutup. Ara memikirkan tempat mana yang harus ia kunjungi, gadis itu mengambil ikat rambut berwarna hitam di saku celana olahraga nya lalu mengikat rambutnya kembali yang terurai karena ulah Cleon.
Sore ini Ara berencana berjalan-jalan sebentar, gadis itu mengambil sepedanya lalu keluar dari area sekolah. Ia ia mengayuh sepedanya sambil menatap sekitar, pandangan terhenti pada sebuah kedai es krim di pinggir jalan. Ara menghentikan sepedanya lalu mamarkirkan di depan kedai tersebut.
Gadis itu mulai memasuki kedai tersebut, dan langsung di sodorkan menu eskrim dengan berbagai rasa dan toping.
" Silahkan di pilih Dek" ujar Si penjual es krim dengan ramah.
Ara mulai memilih rasa es krim yang ia inginkan, ia menunjuk rasa Matcha, dengan toping saus coklat dan taburan sprinkle diatasnya.
Si penjual es krim langsung mengangguk, menaruh es krim rasa Matcha ke dalam sebuah cup berukuran sedang, tak lupa ia memberi toping yang diinginkan Ara, terakhir ia menancapkan sendok pada eskrim tersebut.
"Silahkan dinikmati" ujarnya sambil menyodorkan es krim pesanan Ara, mata gadis itu berbinar dengan segera mengeluarkan dua lembar uang bernominal sepuluh ribu dan dua ribuan sesuai dengan harga es krim yang ia pesan.
Setelah menerima es krim tersebut, Ara duduk di kursi yang disediakan kedai eskrim. Ia mulai menikmati eskrim tersebut dengan khidmat.
Ara menyadari sesuatu, pandangannya tertuju pada seorang gadis berseragam putih biru yang tengah di lempari tepung dan air oleh teman-temannya. Mereka tertawa terbahak-bahak seolah itu adalah hal yang lucu, dan parah nya tidak ada satu pun orang yang berniat menolong gadis kecil yang tengah tertunduk di sebrang sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSARA
Teen Fiction[ON GOING] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Amara Calandra, Seorang gadis Yatim Piatu dengan keterbatasan tidak bisa bicara yang mendapat beasiswa di sebuah sekolah swasta elite. Suatu ketika ia bertemu dengan seorang laki-laki bersifat dingin, berwajah da...