Happy reading 💙
•
•
•
N: kalo ada typo tolong ingatkan yaw, kalo saya salah tolong koreksi. Thank you 💙Jangan jadi pembaca gelap, budayakan vote coment 🐱
Jam sekolah selesai lebih cepat, para siswa berhamburan keluar kelas. Sebagaian menuju parkiran untuk mengambil kendaraan mereka dan sebagian menunggu jemputan.
Ara berjalan menyusuri koridor menuju parkiran, tiba-tiba Aksa yang entah datang dari mana berjalan di sebelah Ara dan mensejajarkan langkahnya.
"Lo kerja?" Tanya Aksa, tumben sekali laki-laki yang berada di sebelahnya itu.
Ara membalasnya dengan anggukan, sampai di parkiran, gadis itu mengambil sepeda nya. Begitu juga Aksa, laki-laki itu mengambil motor sport berwarna hitam miliknya.
Saat Ara hendak mengayuh sepedanya, suara Aksa menghentikan Ara. Gadis itu menoleh ke arah Aksa, yang tengah duduk diatas motor.
" G-gue pinjem catatan fisika punya Lo!" ujar Aksa, laki-laki itu merutuki dirinya sendiri yang salah bicara. Niatnya hendak mengajak Ara ke suatu tempat. Namun gengsinya terlalu tinggi sampai-sampai ia salah bicara.
Ara langsung membuka tas nya dan mengambil catatan buku fisika, lalu ia berikan kepada Aksa.
"T-thanks" Ara mengangguk sambil tersenyum.
" Ni buat Lo" Aksa menyodorkan sebuah paper bag. Ara menerima nya dengan kebingungan, lantas ia membuka paper bag tersebut. Mata Ara membola, sepatu? Ah tidak-tidak ini pasti sangat mahal dari merk nya saja sudah terlihat.
"Aku gak berhak menerima ini" gadis itu menyodorkan kembali paper bag tersebut.
" Lo berhak Nerima ini, liat sepatu Lo! Dekil kotor, usang, warnanya pudar harus di ganti" ujar Aksa jarang sekali dia berbicara panjang. Dahi Ara mengernyit, apa maksud Aksa?
Melihat perubahan ekspresi Ara, Aksa merutuki dirinya yang berbicara sarkas.
"S-sory maksud gue, Lo harus ganti sepatu Lo. Dan kebetulan gue beliin buat adek gue kegedean, jadi dari pada mubazir mending Lo pake" laki-laki itu berbicara panjang lebar, namun raut wajahnya tetap datar.
"Tapi Aksa ini terlalu-"
"Ck tinggal terima apa susah nya sih menghargai gue?!" Ketus Aksa memotong gerakan tangan Ara, laki-laki itu langsung memakai helm nya dan menyalakan motornya, lalu pergi meninggalkan Ara yang masih mematung dengan tangan kanan yang memegang paper bag.
Satu hal yang ada di pikiran Ara adalah 'Aksa itu cowok aneh'. Kemarin ia mengatainya lemah, tiba-tiba membentaknya, tiba-tiba menolongnya. Sebenarnya Aksa baik atau jahat sih?
Gadis itu memasukan paper bag tersebut ke dalam keranjang sepeda, ia kemudian menaiki sepeda lalu mengayuh nya keluar dari sekolah. Ia berniat mengembalikanya besok.
Tanpa mereka sadari, Bianca tengah memperhatikan keduanya dari dalam mobil. Ia mencengkram kuat setir mobilnya.
Sepanjang perjalanan Ara mengayuh sepedanya dengan santai sambil menikmati angin sore yang lumayan sejuk. Tanpa gadis itu sadari Aksa tengah mengikutinya dari belakang, laki-laki itu tersenyum kecil di balik helm full face nya.
Alasan laki-laki itu tersenyum adalah, karena ikat rambut Ara yang putus membuat rambut gadis itu berterbangan di terpa angin. Sungguh pemandangan yang indah.
Sampai tiba-tiba sebuah mobil hitam menyalip motor Aksa, mobil tersebut melaju dengan kencang sementara di depan sana terdapat sebuah motor sport berwarna merah yang berlawanan arah karena tiba-tiba berpindah lajur ke kiri.
"ARA AWASS!!!!!" triak Aksa, hingga gadis itu menghentikan sepedanya. Namun terlambat mobil dan motor tersebut melaju kencang ke arah Ara.
DUARR
Tabrakan beruntun terjadi, bak slow motion tubuh Ara terpental mengenai gerobak Bakso yang berada di pinggir jalan. Kaca gerobak tersebut pecah begitu juga dengan kaca mobil yang juga pecah karena benturan dengan motor, sementara si pengendara motor juga terpental ke jalan Raya hingga pingsan di tempat.
Serpihan kaca berhamburan mengenai mata Ara. Gadis itu ingin menangis, namun percuma. Mata nya mengeluarkan darah akibat serpihan kaca yang masuk ke matanya. Tubuhnya seakan remuk karena menubruk gerobak bakso. Kepalanya terbentur aspal hingga mengucur banyak darah.
Aksa menyaksikan hal tersebut tanpa sadar air matanya menetes, laki-laki itu segera turun dari motornya dan berlari menghampiri Ara. Rasa sesak menjalar di dadanya, entah perasaan apa yang jelas Aksa merasa seperti hancur.
"Ara!!!" Triak Aksa dengan panik.
Ara terlihat masih sadar tetapi matanya tertutup, bibirnya bergerak seperti menggumamkan kalimat namun tak bersuara.
Aksa berlutut sambil mengusap kepala Ara perlahan.
" Tahan Ra! Gue tau Lo masih sadar!"
Beberapa orang berkumpul menyaksikan, beberapa menelpon ambulance dan polisi.
Sementara si pengendara mobil tiba-tiba melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi meninggalkan tempat kejadian dengan keadaan mobil bagian depan remuk. Para warga sekitar berusaha mengejar mobil tersebut, namun terlambat mobil tersebut sudah melesat jauh.
Aksa menangis, tangannya gemetar ia berlutut melihat keadaan Ara. Gadis itu tidak sadarkan diri dengan wajah penuh darah yang berasal dari matanya.
"A-ara Lo harus kuat!" Ujar Aksa dengan tegas di sela tangisnya.
****
Tbc
Jangan lupa VOTE Coment buat lanjut.
AksaAra
See you next chapter 💙
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSARA
Genç Kurgu[ON GOING] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Amara Calandra, Seorang gadis Yatim Piatu dengan keterbatasan tidak bisa bicara yang mendapat beasiswa di sebuah sekolah swasta elite. Suatu ketika ia bertemu dengan seorang laki-laki bersifat dingin, berwajah da...