16. Blood

283 61 10
                                    

Happy reading 💙


18 VOTE ya? Besok langsung update malemnya.

Once again, Jangan jadi pembaca gelap. Setidaknya kasih apresiasi aku dengan cara VOTE atau share cerita AKSARA ke temen-temen kalian😭👍.

Itung-itung kasih semangat ngetik heuheu.

N: kalo ada typo tolong ingatkan. Gomawoo 💙





Setelah kejadian semalam dimana Cleon tidak mau turun dari sepedanya. Dan Ara terpaksa harus memboncengkan Cleon dengan susah payah.

Flashback on

"Aku gak kuat, kamu berat" tulis Ara pada note nya.

"Ya masa bodo, cepet buruan!"

Mau tidak mau Ara mengalah, ia berusaha mengayuh sepedanya dengan posisi berdiri agar sepedanya cepat terkayuh karena faktor jalanan yang sedikit menanjak.

"Stop!"

Ara akhirnya berhenti dengan nafas tersengal, laki-laki yang berada di boncengannya itu turun dan langsung menunggangi motor sport nya yang terparkir di depan sebuah ruko.

Tanpa mengucapkan sepatah kata pun laki-laki itu melajukan motornya meninggalkan Ara.

Gadis itu melongo, apa-apaan itu? Dasar cowok aneh, pikir Ara.

Flashback off

Pagi ini gadis itu bersiap-siap memakai sepatu fantopel nya untuk berangkat sekolah, tak lupa ia juga memasukan kotak bekal ke tasnya. Ara membuatkan bekal juga untuk kakaknya yang akan berangkat bekerja.

" Abang berangkat dulu ya, yang rajin belajar nya. Inget kalo ada yang ganggu langsung lapor Abang" ujar Reyhan.

"Siap Abang! Ara berangkat dulu ya, Abang hati-hati!" Ujar Ara dengan gerakan isyarat nya.

Keduanya berpisah di depan rumah, Ara mulai mengayuh sepedanya. Dalam perjalanan gadis itu menghirup udara pagi dalam-dalam. Sangat segar, ia sangat suka berangkat sangat pagi seperti ini. Dimana jarang ada kendaraan melintas, udara dingin yang menyegarkan.

Sesampainya di sekolah gadis itu buru-buru memarkirkan sepedanya, lalu berjalan menyusuri koridor menuju kelas nya.

Terhitung sudah satu Minggu lebih ia menjadi murid di Sekolah ini, walaupun sering kali mendapat gangguin dari Si Queen of Bully. Ara tetap sabar, tak menghiraukan hal tersebut.

Saat gadis itu melangkahkan kakinya ke dalam kelas, betapa terkejutnya ia mendapati sebuah pisau berlumuran darah yang tergeletak di dekat pintu kelas. Darah berceceran dimana-mana, gadis itu mengambil pisau tersebut dengan hati-hati.

Lalu mengikuti jejak darah yang berceceran, alangkah terkejutnya Ara ketika mendapati seseorang yang tergeletak tak berdaya dengan tubuh berlumuran darah serta luka tusuk di bagian perutnya, gadis itu menutupi mulutnya yang menganga. Tubuhnya bergetar melihat seseorang tersebut.

Ia menjatuhkan pisau yang tadi ia pegang, lalu menghampiri tubuh yang tergeletak tersebut untuk mengecek denyut nadinya. bersamaan dengan seorang siswa yang memasuki kelasnya.

Mulut laki-laki itu menganga menatap Ara, dan terkejut dengan adanya darah berceceran, pisau berlumuran darah dan seseorang yang tergeletak dengan luka tusuk di perutnya. Dan jangan lupakan tangan Ara yang juga sedikit berlumuran darah akibat memegang pisau yang tergeletak tadi

"L-lo ngapain?!" Triak siswa tersebut dengan histeris.

Ara menggeleng, ia menulis sesuatu pada note nya.

AKSARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang