23. Rebutan Bekal

236 49 3
                                    

Happy reading 💙


N: kalo ada typo tolong ingatkan yaw, Trimakasih 💙.

Setelah kejadian hari itu, Bianca tidak lagi membully Ara. Tetapi Ara meragukannya, mana mungkin hanya karena gertakan Bianca berhenti membully.

Sementara Caca masih menjauhinya, padahal Ara sudah berkali-kali menjelaskan di selembar kertas.

Siang ini tepatnya pada jam istirahat, Ara berdiam diri di kelas sambil membaca buku. Sebenarnya ia membawa bekal namun dirinya tidak merasa lapar.  Saat ini suasana kelas sangat sepi, hanya ada Ara seorang diri.

Namun tiba-tiba pintu kelas terbuka membuat Ara mengalihkan pandangannya dari buku. Gadis itu melihat Aksa, laki-laki yang kemarin mengatainya dengan sebutan lemah. Dengan santainya Aksa memasukan kedua tangannya ke saku celana dan berjalan menghampiri meja Ara.

Laki-laki itu duduk di sebelah Ara tepatnya kursi Caca. Ia langsung meletakkan kepala nya diatas meja dengan tangan sebagai bantal lalu menutup mata.

Ara hanya diam kebingungan menatap Aksa, laki-laki itu memang sedikit aneh. Ara melanjutkan sesi baca buku nya.

"Woy Bisu!"cletuk seseorang yang tiba-tiba muncul dari arah pintu.

Aksa membuka mata, lalu mengangkat kepalanya. Laki-laki itu menatap Cleon dengan tatapan malas.

"Pengganggu" gumamnya.

Cleon duduk di bangku depan Ara dengan posisi menghadap belakang.

"Bisu Lo bawa bekal gak? Laper nih, bayi cacing gue minta makan" ujar Cleon dengan antusias, lalu mengusap perutnya.

Ara menahan tawa nya, ia sontak mengambil kotak makan di tas nya dan menaruhnya di meja.

Aksa memutar bola matanya malas, tidak tahu malu sekali manusia di hadapannya ini.

Ara membuka kotak makan miliknya, lalu menyodorkan ke tengah meja. Kotak makan tersebut berisi Muffin coklat buatannya. Mata Cleon berbinar,  ia mengambil satu muffin coklat tersebut dan langsung melahapnya.

Ara juga menyodorkan ke Aksa, laki-laki itu mengambil satu dan mencicipinya. Rasa muffin nya benar-benar seperti muffin di toko bakery terkenal, bahkan ini lebih enak.

Mereka berdua makan dengan lahap, Ara hanya menonton mereka dengan senyum mengembang. Rasanya sangat menyenangkan ketika masakannya di sukai.

"Lo gak makan?" Tanya Aksa.

Gadis itu menggeleng lalu jari jemarinya bergerak dengan lihai. "Aku gak laper, kalian habisin aja" isyarat nya, lalu tersenyum.

Aksa mengangguk, laki-laki itu berpikir mungkin ia harus mengajak Ara sepulang sekolah ke suatu tempat.

Di sisi lain Cleon tengah asik memakan muffin sambil bersenandung seperti anak kecil. Laki-laki itu sangat menikmatinya.

Hingga akhirnya muffin tersebut tersisa satu buah, ketika Cleon hendak mengambilnya. Aksa lebih dulu mencomot muffin tersebut.

"Wah itu punya gue Aksa!" Ketus Cleon tak terima.

"Siapa cepat dia dapat" balas Aksa, laki-laki itu hendak memasukkan muffin nya ke dalam mulut, namun Cleon menahan lengan Aksa.

" Balikin gak!!"

"Gak!"

Ara panik sendiri, kenapa malah bertengkar.

"Sssttt!" Ara mendesis, merapatkan jari telunjuknya ke bibir. Cleon dan Aksa menatap Ara secara bersamaan dengan tangan yang masih saling mencengkram.

AKSARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang