10. Dangerous

354 60 11
                                    

Happy reading 💙


Setelah sebelumnya Aksa menunggu dua jam hanya untuk melihat interaksi antar adiknya, Arsy dan Ara yang sangat antusias membahas sesuatu. Laki-laki itu membukakan pintu mobil untuk adiknya, Arsy masih terus melambai ke arah Ara dan Shabrina yang berdiri di depan Cafe.

"Arsy cepet masuk" perintah Aksa yang sepertinya sudah lelah.

Arsy hanya membalas dengan cengiran manisnya Lalu memasuki mobil. Begitu juga Aksa, ia memasuki mobil bagian kemudi.

Laki-laki itu melajukan mobilnya, di tengah perjalanan Arsy asik memakan cup cake yang di beri Shabrina tadi.

" Arsy besok nginep di rumah Nenek ya?" Tanya Aksa di sela-sela perjalanan.

Arsy menghentikan kegiatan makannya, lalu menatap Aksa yang tengah menyetir dengan tatapan serius. Kemudian gadis itu menggeleng kuat.

"Arsy gak mau pisah sama kakak!"

Raut wajah Arsy cemberut, tujuan Aksa ingin memindahkan Arsy ke rumah neneknya adalah untuk menghindari kekerasan yang terus-menerus dilakukan oleh ibu tirinya itu, sering kali di lakukan ketika Aksa sedang tidak di rumah.

Kania itu berwajah dua bahkan mungkin lebih, ia pandai berakting, serta mengelabui Ayahnya, wanita itu sangat licik.

"Kakak ikut ke rumah nenek kok" balas Aksa.

"Gak mau! Nanti kak Gilang gimana? Ntar dia sendiri"

Lihatlah adik kecilnya itu, dia bahkan masih peduli dengan orang lain tanpa mencemaskan dirinya sendiri.

Aksa menghela, lalu mengusak pelan ujung kepala Arsy.

****

Di tengah banyaknya pelanggan di cafe Daisy, Ara sangat sibuk melayani pelanggan begitu juga Shabrina. Hanya ada dua orang pegawai di cafe tersebut sehingga membuat keduanya sedikit kewalahan.

Karena letak cafe yang strategis dekat dengan sebuah kampus dan sekolah menengah atas, banyak anak muda yang menggunakan cafe tersebut sebagai tempat tongkrongan.

Menu nya pun bervariasi, dan juga design interior cafe yang cukup Instagramable membuat para pengunjung betah di cafe Daisy.

Karena hari ini adalah hari kerja jadi menjelang sore cafe tersebut mulai berkurang jumlah pengunjungnya. Hanya ada beberapa mahasiswa yang sedang mengerjakan tugas.

Akhirnya Shabrina dan Ara bisa beristirahat sejenak, sejak siang keduanya tak Sempat makan. Kini akhirnya bisa bernafas lega, Shabrina mengambil kotak makan berisi nasi goreng masakannya. Ia membawa dua kotak, satunya akan ia berikan kepada Ara karena ia yakin Ara tidak akan membawa bekal.

"Ara ayo makan dulu, nih kakak tadi masak nasi goreng udang cumi" ujar Shabrina menyodorkan kotak makan berwarna ungu kepada Ara.

Gadis itu merasa tak enak karena hampir setiap hari Bos nya itu membawakan makan siang untuknya.

Namun suara lonceng di dekat pintu membuat nya menoleh, ia harus kembali melayani pelanggan.

Ternyata yang datang adalah Gilang, laki-laki itu tampak sedikit terkejut melihat Ara yang ternyata bekerja di cafe ini.

Laki-laki itu menghampiri meja kasir yang terletak di sebelah etalase kue.

" Lo kerja disini?" Tanya Gilang, gadis itu mengangguk dan tersenyum kikuk.

"Mau ngapain Lo kesini? Gausah ganggu kerjaan orang!" Cletuk Shabrina yang sudah berkacak pinggang.

"Yaelah galak banget Lo! Gue mau nongki Ama temen!"

AKSARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang