Happy reading 💙
•
•
•N: kalo ada typo tolong ingatkan yaw, kalo ada salah tolong koreksi terimakasih 💙.
Please jangan Jadi pembaca gelap😭 vote tinggal pencet bintang di pojok udah kok nggak ribet. Terimakasih 😭💙
Ambulans dan polisi datang menuju TKP. Aksa diminta menyingkir sebentar, para petugas medis terlebih dahulu mengecek Ara dan Si pengendara motor untuk memberikan pertolongan pertama, lalu memberi mereka oksigen.
Helm dari si pengendara motor tersebut perlahan dibuka, Aksa sedikit terkejut karena sosok pengendara tersebut adalah Cleon.
Keduanya akhirnya di larikan ke rumah sakit menggunakan Ambulans, diikuti Aksa yang menggunakan motor sport nya. Sesampainya disana mereka langsung di bawa ke IGD untuk mendapatkan pertolongan medis.
Aksa diminta untuk menunggu di luar, laki-laki itu kalang kabut berjalan mondar-mandir dengan tangan gemetar. Entah kenapa dirinya se khawatir ini? Sepanik ini? Dan setakut ini?
Laki-laki teringat sesuatu, ia langsung mengambil ponsel nya dan mencari kontak Reyhan untuk menelpon nya.
"Halo?"
"Bang Ara kecelakaan!"
"Gausah bercanda Lo!"
"Gue serius! Sekarang gue ada di rumah sakit Lo cepet ke sini ntar gue langsung share look, Ara ada di IGD"
Tutt
Aksa langsung memotong sambungnya sepihak, laki-laki itu langsung mengirim lokasi rumah sakit.
Di sisi lain, Reyhan langsung melepas apron nya beruntung pelanggan agak sepi. Ia langsung melempar apron nya ke meja lalu berlari ke luar Cafe. Rekannya sudah memanggilnya berkali-kali tetapi laki-laki itu tidak menghiraukannya, ia pergi begitu saja menaiki motornya dengan kecepatan tinggi.
Sesampainya di rumah sakit laki-laki itu segera berlari kesana-kemari kemari mencari ruangan adiknya. Netra nya menangkap Aksa yang tengah berdiri di bagian administrasi.
"Aksa! Gimana keadaan adek gue?!" Tanya Reyhan yang langsung menghampiri Aksa.
Laki-laki itu berdiri menepuk pundak Reyhan.
"Ara di pindahin ke ruang operasi, dia lagi di operasi karena matanya kemasukan serpihan kaca. Kita do'ain yang terbaik buat adek Lo" ujar Aksa sambil menepuk-nepuk punggung Reyhan.
Reyhan mengangguk, mengacak rambutnya karena frustasi memikirkan sang adik. Aksa mengajak Reyhan untuk duduk di kursi tunggu depan ruang operasi.
"Gue ke mushola dulu ya" ujar Reyhan tiba-tiba.
"Ngapain bang?"
"Sholat, gue belum sholat ashar" balas Reyhan, laki-laki berjalan menuju musholla rumah sakit.
Sementara Aksa mematung menatap punggung Reyhan. Seketika dirinya menyesal karena jarang menunaikan sholat, lupa dengan Tuhannya yang telah memberikan segalanya untuk Aksa.
Laki-laki itu berlari menyusul Reyhan untuk ikut menunaikan ibadah sholat.
"Bang!" Reyhan menoleh.
" Kenapa Sa?"
"G-gue mau ikut sholat" ujar Aksa sambil menunduk.
Reyhan tersenyum menepuk pundak Aksa.
" Yaudah ayo, wudhu dulu" ujar Reyhan.
Aksa terkagum, betapa kuatnya Reyhan ini. Pasti batinnya terasa sesak dan takut akan kehilangan sang adik. Namun ia malah tersenyum seolah menutupi luka.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSARA
Fiksi Remaja[ON GOING] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Amara Calandra, Seorang gadis Yatim Piatu dengan keterbatasan tidak bisa bicara yang mendapat beasiswa di sebuah sekolah swasta elite. Suatu ketika ia bertemu dengan seorang laki-laki bersifat dingin, berwajah da...