Kabar tentang Lisa dan Rose yang tengah mendapat perawatan intensif di rumah sakit sudah menyebar bagai sebuah wabah yang mengacaukan dunia. Menjadi headline utama dihampir semua artikel berita. Tidak hanya itu, tentang penyebab mereka dirawat pun tak kalah menghebohkan dunia hiburan.
Racun.
Satu kata yang mampu membuat siapa saja yang mendengar akan bergidik ngeri seketika. Laju berita yang tak terkendali mau tak mau harus ditanggapi dengan cepat. Agensi tak ingin kecolongan dengan tingkah wartawan yang suka seenaknya menggoreng berita yang tidak didasari fakta. Tanpa memberitahukan kejadian sebenarnya, agensi besar itu memberikan pernyataan bahwa Lisa dan Rose keracunan oleh minuman yang mereka terima dari seorang fans. Oleh karenanya, mulai kini agensi tidak akan lagi menerima hadiah dalam bentuk apapun demi menjaga keselamatan anggota BlackMoon. Selain itu, agensi juga meminta maaf kepada semua penggemar karena sudah lalai menjaga artis mereka dan akan lebih berhati-hati dikemudian hari.
Orang tua Ten juga Lisa semalam langsung terbang ke Korea menggunakan pesawat pribadi saat mendapat kabar tentang Lisa. Tanpa mau menunggu, sesampainya di Korea mereka segera menuju rumah sakit tempat Lisa dirawat. Ten yang memang sudah bersiap di depan pintu ruang ICU menyambut keluarganya dengan senyuman tipis, seolah tak ingin membuat mereka khawatir tentang keadaan Lisa.
Dengan tenang, Ten menjelaskan kejadian yang dialami istrinya. Tidak ada Rose dalam obrolan itu, sama seperti agensi—Ten juga menjelaskan kalau Lisa keracunan minuman yang diberikan salah satu fans gadis itu. Air mata juga amarah nampak jelas diwajah para Ibu. Mereka sangat kecewa juga khawatir dengan kondisi sang putri.
Kurang lebih satu jam kemudian para orang tua akhirnya pulang ke hotel untuk beristirahat. Selain karena waktu yang memang sudah sangat larut, kondisi Lisa yang masih belum sadarkan diri membuat mereka tak bisa melakukan banyak hal. Ten juga mengatakan akan langsung menghubungi mereka jika Lisa sadar, sehingga mereka tidak perlu khawatir.
Tadinya Tern ingin tetap tinggal disana, ia tahu ada sesuatu yang ditutupi saudaranya itu dan Tern terlalu penasaran sampai ia yakin akan sulit untuk tidur. Tapi, karena bujukan Ten pula akhirnya gadis itu ikut kembali ke Hotel dan berniat kembali keesokan paginya.
✖️✖️✖️✖️✖️
Ten melepas kacamata bacanya, pria itu memijit pangkal hidung berusaha menghilangkan pusing yang mendadak menghampirinya. Bahkan setelah matahari menampakkan sinarnya, Ten belum juga memejamkan mata walau sedetik. Otaknya terlalu sibuk bekerja sampai tidur pun seakan bukan sesuatu hal yang penting lagi.
Pria itu melirik ke arah ranjang, tak lama kepergian lara orang tua—Lisa akhirnya dipindahkan ke ruang inap biasa. Meski berbagai jenis selang juga cairan masih terpasang ditubuhnya, Ten lega karena ia bisa leluasa menjaga Lisa tanpa takut mengganggu pasien lainnya.
Setelah memberi kabar pada Hendery untuk membawa beberapa keperluan kerja juga baju ganti, Ten kembali membuka lembaran koran yang tadi sempat ia baca. Dengan secangkir kopi panas yang sudah terhidang dimeja, Ten berharap paginya akan dimulai dengan ketenangan. Setidaknya itu yang terjadi sampai seseorang muncul begitu saja tanpa merasa perlu mengetuk pintu.
"Itu bukan ulah penggemar, kan?" Ten mendongak, mengalihkan pandangannya dari koran begitu mendengar suara sang adik. Tern dengan wajah angkuh berdiri diambang pintu sembari bersandar. "Ini masih terlalu pagi untuk berkunjung, kenapa kau ke sini?" Katanya sembari melipat koran yang ia baca kemudian meletakkan lipatan kertas itu diatas meja.
Tern mendecih, ia melangkah memasuki ruangan kemudian mendaratkan bokongnya tepat disebelah Ten. "Tentu saja untuk menginterogasimu! Jangan harap aku percaya dengan semua omong kosongmu tadi malam. Kau tak bisa menipuku, Phi. Asal tahu saja, aku ini tak mudah ditipu..." Kata perempuan itu lagi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Paper Hearts
FanfictionTen Lee dan Lalisa... Teman kecil yang akhirnya berubah menjadi teman hidup. Satu keputusan terpaksa yang harus diambil keduanya demi kebebasan masing-masing. Dua manusia berbeda mulai dari keseharian, karir juga kesibukan. Dua manusia berstatus men...