32📨

582 115 3
                                        

Pesawat baru saja lepas landas dari bandara Incheon setengah jam yang lalu, tapi dr. Byun sudah nyaris dibuat jantungan karena terkejut dengan tingkah Lisa. Perempuan yang masih mengenakan atribut menyamarnya itu tiba-tiba saja memekik histeris. Bukan hanya dr. Byun, beberapa penumpang juga pramugari yang berada dikelas bisnis pun sama terkejutnya dengan pria itu.

Salah satu pramugari dengan sigap menghampiri Lisa yang kini tengah membungkukkan badan diposisi duduknya. "Permisi, Nona. Apa terjadi sesuatu?" Tanya si pramugari dengan wajah cemasnya. "Maafkan kami, aku dr. Byun dan dia adalah pasienku." Jelas dr. Byun mengambil alih, pria itu juga berdiri dan membungkuk sopan sebagai permintaan maaf pada pramugari juga penumpang lainnya. "Penyakitnya tiba-tiba saja kambuh, aku minta maaf karena sudah mengejutkan kalian semua." Lanjut pria itu tak enak hati. Setelah berbincang singkat dengan sang pramugari, dr. Byun kembali duduk disamping Lisa.

"dr. Byun..." Lirih perempuan itu dengan nada super memelas. Atribut menyamarnya; topi, kacamata, juga masker kini sudah terlepas dan diletakkan di meja.

"Hm? Sudah siap bercerita?"

Bukannya menjawab, mata Lisa justru berkaca dan siap untuk menumpahkan airnya. Sang dokter yang sadar langsung menutup mulut Lisa dengan telapak tangan, jangan sampai ada teriakan kedua yang lolos dari bibir perempuan itu. Bisa-bisa mereka akan diturunkan secara paksa di bandara berikutnya.

"Astaga. Jangan bertingkah seakan aku sedang menculikmu. Bisa kah kau tenang? Kita bisa ditendang keluar jika kau terus seperti ini." Kesal dr. Byun masih menutup mulut Lisa.

Setelah memastikan Lisa memahami maksudnya, dr. Byun pun menjauhkan tangannya dari mulut perempuan itu. Mata Lisa kembali berkaca saat melihat dr. Byun menatapnya serius.

"Dia menolakku. Ten Lee menolakku, dr. Byun."

✖️✖️✖️✖️✖️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


✖️✖️✖️✖️✖️

Beberapa jam lalu....

"Karena aku menyukaimu."

Kalimat singkat Lisa bagai bom penghenti waktu yang membuat keduanya mematung di tempat. Ten dan Lisa sama-sama shock karena pengakuan mendadak yang dibuat perempuan itu. Lisa memaki, meruntuki dirinya dalam hati. Bibir bawahnya ia gigit kuat sebagai pelampiasan kebodohannya.

"Kau—"

"Aku salah bicara. Anggap saja kau tidak mendengar apapun, Phi." Potong Lisa cepat tanpa tahu malu. Dia harus menjaga sisa harga dirinya saat ini.

"Tapi, aku mendengarnya dengan jelas—"

"—lidahku keseleo! Kau salah dengar!" Teriak Lisa lalu bangkit dari duduknya. Ten mengerjap kaget, pria itu tentu saja terkejut melihat respon sang mantan istri.

"Li—"

"Kau tidak mendengar apapun, Phi!" Teriak perempuan itu sekali lagi. Wajahnya sudah merah padam menahan rasa malu.

Paper HeartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang