20📨

628 119 7
                                    

"Apa dia sibuk?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Apa dia sibuk?"

Hendery yang baru saja menutup pintu ruang inap Lisa langsung berbalik—menemukan Changmin yang tengah menyender pada salah satu tiang rumah sakit. Wajah pria itu nampak lelah, sepertinya dia juga belum tidur sejak semalam.

"Lumayan. Aku baru saja mengantarkan sarapan dan pakaian ganti untuknya. Ada apa? Apa terjadi sesuatu?" Tanya si pemuda berjas lengkap yang kini sudah berdiri berhadapan dengan Changmin.

Helaan nafas panjang terdengar, Changmin menunduk menatap sepasang sneaker yang belum lepas dari kakinya sejak semalam.

"Menurutmu, apa yang akan hyung lakukan pada perempuan itu?"

Hendery mengangkat sebelah alisnya, "Perempuan itu?" Namun tak lama kemudian dia paham siapa yang di maksud Changmin.

"Entahlah. Tuan terlalu susah ditebak. Terkadang dia bisa dengan gampang melepaskan musuh tanpa melakukan apapun, tapi dilain waktu juga dia bisa menembak musuhnya tanpa ragu di depan mata."

Changmin mengangguk menyetujui, pemuda itu sangat paham. Ten itu random, benar-benar sulit ditebak. Tapi, saat melihat bagaimana kacaunya Ten semalam—Changmin yakin, untuk kali ini pria itu akan melakukan sesuatu yang tak pernah terpikirkan olehnya.

"Bagaimana kondisinya?" Kali ini gantian Hendery yang bertanya.

"Tangannya terluka karena terus berusaha mencoba melepaskan diri. Padahal dia tahu itu hanya akan berakhir sia-sia. Dasar bodoh."

Mendengar itu membuat Hendery meringis. Ia bisa membayangkan bagaimana sakit dan perihnya luka itu. Kepalanya kemudian menoleh kesana kemari, seperti sedang mencari sesuatu.

"Dimana Juyeon?"

"Sedang di jalan. Dia akan menggantikanku sebentar disini. Aku harus pulang untuk membersihkan diri."

"Jaden? Apa dia memiliki jadwal?"

"Entahlah. Ku rasa dia masih bersama Ruby."

Kemudian suara deringan ponsel Hendery terdengar, ia dengan cepat merogoh sakunya untuk mengeluarkan si benda pipih.

Sana is Calling...

Hendery menunjukkan tampilan layarnya pada Changmin, "Panggilan kerja. Aku pergi dulu." Pamitnya langsung bergegas pergi dari sana.

✖️✖️✖️✖️✖️

Sepeninggalan Tern yang kembali ke hotel, Ten mencoba memeriksa beberapa proposal yang di kirim Sana ke emailnya. Matanya terus terfokus pada layar iPad, sampai akhirnya Hendery datang membawa baju ganti juga sarapan.

Sementara Hendery menyajikan makanan untuknya di meja, Ten membersihkan diri dan mengganti pakaian dengan baju bersih yang dibawa pemuda itu.

Paper HeartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang