8📨

691 121 9
                                        

"Sial!" Maki seorang pria paruh baya yang baru saja mendapat laporan dari anak buahnya. "Bagaimana bisa dia tertangkap?! Dasar manusia tak berguna!" Pria itu membanting korannya dengan kasar.

"Hanya perlu waktu sedetik lagi untuk berhasil, tapi entah dari mana tiba-tiba saja seseorang muncul dan berhasil menghentikannya." Jelas si bawahan yang baru saja kembali dari rumah sakit setelah mendapat telepon dari pembunuh bayaran yang mereka sewa.

"Siapa orang itu? Apa dia mengenalinya?"

Si bawahan menggeleng. "Tidak, Tuan. Pria itu langsung melukai leher dan membuatnya pingsan. Begitu sadar, ternyata dia sudah berada di rumah sakit."

"Brengsek!" Geram pria paruh baya itu. Nafasnya memburu karena emosi.

"Pembunuh bayaran itu bersumpah kalau dia tidak memberikan informasi apapun tentang kita."

"Dan kau percaya itu?" Sang bos berbalik menatap tajam si bawahan. Pemuda itu hanya menunduk menatap kakinya yang terbalut pantofel.

"Bunuh pria itu. Jangan biarkan dia hidup tenang setelah gagal menjalankan tugasnya." Suruh si pria paruh baya yang tak lain adalah Tuan Nam.

Si anak buah dengan pakaian serba hitam itu mengangguk. "Baik, Tuan. Akan segera saya selesaikan." Kemudian ia membungkuk hormat sebelum keluar dari ruangan sang atasan.

Tuan Nam menjatuhkan bokongnya ke kursi, mengusap wajah dengan kedua tangan sebelum akhirnya mendengus kasar. Bagaimana bisa anak ingusan seperti itu bisa dengan mudah menggagalkan rencananya? Apa selama ini ia terlalu menganggap remeh seorang Ten Lee?

✖️✖️✖️✖️✖️

"Five, six, seven, eight!"

"One, one, two, two, three, four...."

"Baam, baam, turutu, baam!"

Gumaman serta hentakan terus menggema diruangan luas itu. SX05, salah satu grup idola naungan SX entertaiment sedang berlatih koreografi untuk comeback mereka mendatang. Grup yang beranggotakan Taeil, Taeyong, Doyoung, Jaehyun dan Mark itu kini sedang berada dipuncak kesuksesan. Tidak hanya di Korea, nama SX05 sendiri sudah sangat populer dibelahan dunia lain.

"Ya! Jung Jaehyun! perhatikan langkahmu!" Teriak sang pelatih yang geram dengan anak didiknya. "Kau ingin menghancurkan grupmu?!" Marah pria itu dengan kedua tangan yang berada dipinggangnya.

Jaehyun membungkuk berkali-kali. "Maafkan aku, Hyung." Kata pemuda berparas tampan itu dengan nada bersalah.

Pria itu mendengus kasar, "Ada apa denganmu? Kau terus kehilangan fokus dipertengahan lagu!" Bentakan dari pelatih membuatnya menunduk dalam.

"Hyung, bisa kita istirahat dulu?" Sela Taeyong sang leader berusaha mencairkan ketegangan di ruangan itu.

"Hyung, bisa kita istirahat dulu?" Sela Taeyong sang leader berusaha mencairkan ketegangan di ruangan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Paper HeartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang