22📨

654 129 5
                                        

Ponselnya terjatuh begitu saja di lantai. Jaehyun membatu, jantungnya seakan baru saja berhenti berdetak. Apa telinganya salah dengar? Tidak, ia yakin itu suara Lisa.

Jantung pemuda itu kembali berdegup cepat, membuat dadanya kini terasa sesak seakan baru saja dihantam sebongkah batu besar. Jaehyun panik, Lisa tahu tentang perbuatannya. Dalam diam pemuda itu masih menatap nanar pada ponselnya yang masih tergeletak di lantai kamar.

Panggilan itu sudah terputus. Tapi suara Lisa masih terus terdengar memenuhi isi kepalanya. Gusar kembali melanda, kakinya kembali melangkah kesana kemari, harus bagaimana dia sekarang?

✖️✖️✖️✖️✖️

Jisoo langsung menerobos masuk begitu saja ke dalam unit apartemen Jennie begitu pintunya terbuka.

"Eonni..." Kaget Jennie saat melihat Jisoo melangkah angkuh memasuki unit apartemennya.

"Apa?!" Balas Jisoo galak, ia memandangi Jennie dengan tajam seakan ingin menguliti perempuan yang masih mengenakan piyama itu.

Jennie menghela nafasnya, ia tahu Jisoo sedang dalam mode kesal. Tanpa banyak bicara perempuan itu kemudian menyusul sang member tertua yang sudah duduk dengan nyaman di kursi makannya.

"Apa kau bersama seseorang semalam?" Curiga Jisoo begitu melihat dua cangkir teh yang telah habis di atas meja makan.

"Hanya seorang teman."

"Benarkah?" Jisoo menyipitkan matanya, ia menatap penuh curiga pada Jennie yang kini membawa dua cangkir itu ke washtub dan mencucinya.

"Apa dia seorang pria?" Tebak Jisoo, kini rasa kesal yang ia tunjukkan diawal berubah menjadi rasa penasaran.

Si perempuan Kim mengangkat bahunya acuh, tentu saja dia tidak akan mengatakan secara gamblang kalau ia bersama Yoshi semalaman. Bisa habis perempuan itu diinterogasi seharian.

Jisoo mencebik sebal, "Apa kau punya kekasih sekarang? Kau sengaja merahasiakannya dariku?" Selidiknya lagi.

"Astaga. Tidak ada, Eonni. Aku tidak sedang berkencan dengan siapa pun. Semalam temanku datang berkunjung dan kami hanya mengobrol sepanjang malam." Kini Jennie sudah bergabung di kursi makan dengan Jisoo.

"Jadi, ada apa Eonni datang kesini tanpa mengabari terlebih dahulu?" Tanya perempuan itu mengalihkan pembicaraan.

Jisoo mendengus, dia bukan tidak tahu kalau Jennie sedang mengalihkan pembicaraan. Tapi, mengingat kembali tujuan dia datang ke sini membuat perempuan itu akhirnya mengalah.

"Ada yang ingin ku tanyakan."

"Apa?"

"Lisa dan Rose. Apa yang sebenarnya terjadi? Saat itu kau bersama mereka, kan?"

Pertanyaan yang dilontarkan Jisoo sempat membuat pergerakan Jennie terhenti, jujur saja perempuan itu terkejut. Dia tidak menyangka kalau Jisoo akan datang ke unit apartemennya untuk menanyakan hal tersebut.

"Racun." Jawab perempuan itu singkat. Dia tidak ingin Jisoo semakin menaruh curiga jika ia menjawab panjang lebar. Karena tanpa banyak orang tahu, Jisoo memiliki bakat dalam mengorek informasi.

Plak!

"Ya! Eonni!" Pekik Jennie kesakitan karena Jisoo menampar lengannya kuat.

Paper HeartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang