27📨

593 120 4
                                    

Lisa lemas. Jaehyun pingsan. Doyoung panik. Ennik mendengus kesal.

"Ya! Bagaimana bisa kau membuatnya pingsan?!" Omel Doyoung mendekati Jaehyun kemudian meletakkan jarinya di bawah hidung, memastikan kalau pemuda itu masih hidup.

Ennik mendelik kesal. "Menurutmu aku akan diam saja dengan tingkah dan ucapan sampahnya?" Balas Ennik tak terima. Dia lalu berbalik melangkah menuju dapur berniat mengambil air minum untuk Lisa.

Doyoung bisa sedikit bernafas lega saat masih merasakan nafas Jaehyun di jarinya lalu kemudian dia meraih tisu diatas meja dan menyeka jejak-jejak darah dari hidung juga sudut bibir si rekan kerja.

Ennik kembali tidak hanya membawa sebotol air minum, namun juga membawa ember berisi air yang entah dia temukan dimana. Melihat itu Doyoung menyatukan kedua alis bingung, belum sempat otak cerdasnya menebak—air yang berada di dalam ember sudah tumpah tepat di wajah Jaehyun, membuat lantai kamar basah seketika.

"YA!!!" Pekik Doyoung marah.

"APA?!" Balas Ennik galak dengan mata yang membola. Sungguh, Doyoung seketika menciut bagai anak anjing.

Setelah menyiram Jaehyun, perempuan itu melempar embernya entah kemana hingga menimbulkan suara yang lumayan keras. Jaehyun terbatuk, pemuda itu tersadar.

Ennik kemudian menghampiri Lisa yang masih terduduk dilantai. "Eonni, minum dulu." Suruh perempuan itu setelah berhasil membuka penutup botol dan menyodorkannya pada Lisa.

Tanpa perlu disuruh dua kali, Lisa langsung menegak habis air itu. Tenggorokannya terasa kering karena terus terbatuk sejak tadi. "Kau ingin ke rumah sakit?" Tawar Ennik lagi yang langsung ditolak Lisa mentah-mentah. "Tidak. Aku baik-baik saja." Jawabnya. Perempuan itu lalu bangkit menghampiri Jaehyun yang kini sudah duduk bersandar sedang mendapatkan pengobatan.

Jaehyun tertunduk Lesu, Doyoung beringsut mundur memilih menyelamatkan diri. Lisa sempat memberi senyum tipisnya pada Doyoung sebelum berjongkok di hadapan pemuda yang pernah memenuhi ruang hatinya itu.

 Lisa sempat memberi senyum tipisnya pada Doyoung sebelum berjongkok di hadapan pemuda yang pernah memenuhi ruang hatinya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Penakut." Ejek Somi saat melihat Doyoung kini berdiri bersisian dengannya.

" Ejek Somi saat melihat Doyoung kini berdiri bersisian dengannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Paper HeartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang