Sweet Dreams, Darling. [selesai]

the end.

Kamu pernah mendengarkan lagu dari Endank Soekamti yang judulnya, "Sampai Jumpa"? Isi dari lagu tersebut memang benar adanya. Tuhan itu Maha Adil, menciptakan semua berpasangan tanpa menghadirkan rasa kecemburuan. Awal akan berakhir, terbit akan tenggelam, pasang akan surut, bertemu akan berpisah. Begitu bunyi salah satu baitnya.

Setiap hal yang kita temui di dunia, akan dipisahkan cepat atau lambat. Syukur-syukur jika perpisahan itu mau menunggu cukup lama. Terpaksa ikhlas jika ia tidak sabaran untuk membuatmu menangis.

Perpisahan tidak pernah menunggu kapan kamu siap, dan kapan kamu ingin. Sepertinya, ia sangat menyukai kejutan.

Bukan saya ingin menyakiti kamu, melainkan saya ingin mengingatkan, "Jangan pernah mencintai sesuatu hal di dunia dengan berlebihan." Karena, semua hal yang kita temui di dunia, baik itu ketenaran, jabatan tinggi, harta, hingga kekasih, akan dipisahkan dari kita cepat atau lambat. Tidak tahu, kapan perpisahan itu menghampiri. Yang pasti, itu akan terjadi.

Terima kasih sudah membaca cerita Sweet Dreams, Darling!

Ini quotes favorit saya milik David Jones:

I loved you
Until you became
Words and stories,
Poetry and dreams;
Immortal in every
Book and
Every sunrise.

d.j

Sebelumnya, judul cerita ini adalah The Violinist: Sagara. Karena dirasa namanya terlalu sulit, aku ganti, deh, hehe

Cerita ini aku tulis tahun 2019 gais. Selesai di tahun 2020 entah 2021, ya? Ah, kayaknya 2021. Gatau deh wkwk

Udah pernah dipublish dulu, sebentar. Terus aku unpub dan masukin draft. Setelah setahun ada di draft dan ga diapa-apain, aku mutusin untuk publish kembali di tahun ini, 2024. Karena rasanya sayang aja, nggak ada yang baca hehe.

Maaf, ya, ceritanya masih berantakan banget. ;)

the end.