04. sweet seventeen Binar.

186 35 16
                                    

Yang retak, hanya akan pecah.

-

-Binar Wanodya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Binar Wanodya.

....

Sagara berangkat menuju pesta ulang tahun Binar dengan motornya. Tidak lupa, ia juga mambawa sebuah biola berwarna putih untuk pemampilannya nanti. Penampilan Sagara sangat sederhana, hanya menggunakan baju kaus putih polos, dengan celana hitam panjang yang bolong di bagian lutut.

Lelaki itu memacu kecepatan motornya dengan kencang. Ia dengan lihai membelah jalanan kota. Tidak butuh waktu yang lama, akhirnya lelaki itu kini sudah sampai di depan sebuah rumah dengan ukuran sedang bercat putih. Pagar hitam setinggi dada itu sudah terbuka. Dan beberapa kendaraan berupa motor dan juga mobil sudah terparkir di depan rumah.

Sagara memberhentikan motornya di samping motor-motor yang sudah berjejer rapi. Ia melepas helm yang ia kenakan, lalu langsung berjalan ke halaman belakang di dekat taman. Di sana adalah tempat perayaan ulang tahun Binar.

Musik terdengar sedikit keras dan beberapa balon warna-warni juga menghiasi pinggiran taman. Tidak lupa, semua tamu undangan yang datang menggunakan kostum terbaik masing-masing. Sagara memilih untuk duduk di sebuah kursi di sudut taman. Ia membuka handphone-nya dan memilih untuk menghubungi Agam. Sudah pasti Agam juga datang ke pesta Binar.

"Lo di mana?" tanya Sagara setelah Agam mengangkat teleponnya.

" .... "

"Gue di bawah pohon mangga," ujar Sagara.

" .... "

Sagara langsung memutuskan sambungan teleponnya dan kembali menyimpan handphone-nya. Sagara melihat sekeliling, banyak dari mereka yang menggunakan berbagai macam bentuk kostum. Sedangkan Sagara, ia hanya menggunakan baju kaus putih lengan pendek, celana jeans hitam dengan bagian lutut yang robek dan sepatu tali yang juga berwarna hitam.

Tidak lama, Agam menepuk bahu lelaki itu. "Udah lama?" tanya Agam.

"Baru," balas Sagara singkat.

"Udah kayak kuntilanak aja lo, Gar." Agam tertawa.

"Kuntilanak cewek, kalau cowok, tuh, pocong," balas Sagara dengan candaan.

"Trus, lo mau jadi kuntilanak atau pocong?" tanya Agam.

"Tuyul aja," balas Sagara.

Agam terbahak. "Sana, botakin dulu kepala lo, trus pake bedak di badan, sama pake pampers," sahut Agam.

"Najis, Gam." Sagara terkekeh.

"Kenapa lo nggak pakai kostum?" tanya Agam yang kini menggunakan kostum badut doraemon.

"Ribet, males," balas Sagara cuek.

"Tapi 'kan emang gitu ketentuannya," ujar Agam lalu memain-mainkan perut buncit dari kostum yang ia kenakan.

Sweet Dreams, Darling. [selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang