Days Without You - Davichi🎶💐
-
Binar berjalan ria memasuki SMA Harmoni. Ia menyapa beberapa orang yang berpapasan dengannya, termasuk satpam yang sedang menjaga gerbang.
"Selamat pagi, Pak Bowo!" seru Binar sambil berlalu begitu saja.
Pak Bowo yang sedang meminum kopi, hampir saja menyemburkannya. Ia mencari sumber suara, namun tidak ditemukan.
"Nggak aman ini, mah," gumam Pak Bowo.
Mood gadis itu sangat baik, seperti biasanya. Sehingga, mereka yang bertemu Binar ikut merasakan energi positif.
Binar hampir sampai di kelasnya. Saat tiba di depan pintu, langkahnya terhambat oleh tubuh seorang lelaki yang tinggi semampai. Binar segera menengadah, senyumannya yang daritadi merekah, hilang seketika.
"Lo bisa nggak, jangan muncul di depan gue?" tanya Binar bernada jutek.
"Emang kenapa? Ini 'kan juga kelas gue." Arion melipat kedua tangannya. Ia menatap tajam ke arah Binar, membuat gadis itu keheranan.
"Apa?" tanya Binar menantang.
"Gue nggak suka lo dekat sama dia," kata Arion to the point membuat Binar mengernyitkan keningnya.
"Loh? Dia pacar gue." Binar mengalihkan pandangan ke sekitar.
"Jangan bohong, Nar. Gue udah tahu kalau lo cuma pura-pura pacaran sama dia, untuk ngehindarin gue," ucap Arion.
Mata Binar terbelalak, sontak ia langsung menatap Arion. Ekspresi wajahnya sangat jelas menunjukkan bahwa ia sangat terkejut.
Arion terkekeh. "Ternyata benar, lo cuma pura-pura."
"Ka-kata siapa? Emang, kok, Sagara pacar gue. Lo jangan sok tahu," balas Binar berusaha meyakinkan lelaki itu.
"Lo nggak bakat untuk bohong, Nar." Lagi, Arion terkekeh. Ia merasa sangat bodoh karena percaya begitu saja kepada Binar.
"Minggir," ujar Binar yang hendak menerobos masuk namun segera dicegah oleh Arion.
"Jauhi dia," ucap Arion yang menatap lurus ke depan. Binar menengadah menatap wajah Arion. Setelahnya, lelaki itu memberi jalan untuk Binar.
Di tempat yang berbeda, sepasang manusia justru tertawa mengartikan kepuasan.
"Hebat juga lo," ujar Galena kepada lelaki di sampingnya.
"Gue bilang juga apa, kita nggak perlu turun tangan." Lelaki yang berdiri di samping Galena tertawa, diikuti kekehan Galena.
🎻
Jam istirahat, Binar segera mendatangi kelas Sagara. Ia tidak mempedulikan perkataan Arion tadi pagi. Memangnya dia siapa?
Binar mengintip dari balik jendela. Kelas Sagara masih berlangsung, guru mata pelajaran Biologi memang terkenal sering mengambil jatah istirahat siswa.
"Haduh ... sama Bu Hila, pantesan lama," gumam Binar lalu memilih duduk di kursi panjang yang berada di samping tembok kelas Sagara. Ia membuka handphone-nya, mengecek beberapa pesan yang masuk.
Ia membuka pesan yang berada di urutan ketiga. Pesan yang sudah ia terima sejak satu minggu yang lalu. Isinya selalu sama, jam yang sama dan pesan itu dikirimkan setiap hari.
+628454477****
"Selamat pagi, kamu selalu cantik."
05.00 WIB
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Dreams, Darling. [selesai]
Teen FictionJudul sebelumnya, the violinist: sagara Gadis kecil dengan jepitan rambut bunga matahari yang ditemuinya di atap rumah sakit, selalu membayangi Sagara. Pengaruhnya sangat besar bagi hidup Sagara. Dan biola, hanya alunannya yang membuat Sagara tetap...