" Baru kusadari jika dia lebih berarti bagimu "-,
🍁🍁🍁
Ketiga gadis itu berjalan melewati koridor - koridor sekolah dengan langkah pasti, mereka berniat akan kekantin kali ini.
" Tunggu, kemarin lo pulang dengan selamat kan? "- tnya jihan pada vera.
" Hooh "- jawab vera.
Vera menepuk keningnya pelan
" aduh, gue lupa, ponsel gue ketinggalan di tas, gue balik dulu ya, kalian duluan aja, ntar gue nyusul "- gadis itu segera berlari kecil menuju ke kelasnya untuk mengambil ponsel yang tertinggal disana.
Setelah mendapat apa yang dimau, ia langsung keluar dari kelas," Zaga di kelas apa gak ya "- pikirnya, mulai berjalan menuju ke kelas yang ada disamping kelas nya, 11 IPA 1, itu kelas rasya.
Gadis itu mengintip dari jendela, mendapati Rasya yang tengah saling bercengkrama dengan winda, bisa dia lihat jika winda tengah memberikan sebuah kotak bekal pada rasya, bahkan lelaki itu nampak senang menerima nya, Mereka duduk di bangku yang sama.
Nafasnya memburu, terasa begitu sakit, seperti ada sebuah paku yang menusuk - nusuk hatinya.
Benar - benar keterlaluan, rasya sudah menjadi milik nya, lalu kenapa gadis itu masih saja mendekati rasya.
" Sayanggg! "- pekik vera kuat seraya berjalan mendekat kearah keduanya.
" Eh ada winda juga ternyata "- vera melirik winda sekilas lalu duduk tepat disamping rasya.
" Em, ini cuma karna mama aku nitip buat dikasih ke rasya aja kok, kamu jangan salah paham ya "- kata winda.
" Gue gak salah paham kok, eh ga padahal aku berniat mo mesenin kamu makan loh dikantin, eh kamu nya udah ada bekal dari winda "- ungkap vera melirik kearah bekal winda.
" Kalo bekal nya gak dimakan sama rasya gapapa kok, gak harus dimakan juga "- tutur winda sedikit tak enak akan keberadaan vera.
" Hmm, ga kekantin aja yok "- ajak vera.
Rasya hanya diam, merasa begitu kesal akan tingkah vera yang terlalu jahat hingga tak memikirkan perasaan winda sama sekali.
" Kalau gitu aku permisi "- winda menunduk lalu pergi begitu saja meninggalkan keduanya.
" puas?"- tnya rasya.
" Puas apa sih? Aku kan cuma bicara jujur "- kata vera tak terima.
" Ga, lagipula kamu itu pacar aku loh, harusnya kamu juga mikirin gimana perasaan aku "- tutur vera serius.
" Ya tapi gak dengan nyakitin perasaan orang lain "- rasya menghela nafas panjang.
" Hmm, iya iya aku minta maaf "- sesal vera.
Gadis itu diam, bukannya ia berniat jahat, tapi yang jelas ia tak suka jika miliknya diusik oleh gadis lain.
" Ke kantin yok "- ajak vera.
KAMU SEDANG MEMBACA
Z A L E R A
Teen Fiction" Masalahnya playboy itu jabatan yang udah melekat sama gue "- alzi menarik dagu Vera mendekat padanya hingga jarak keduanya terkikis. Vera mundur selangkah agar jarak keduanya tak begitu dekat, namun sebelum melakukan itu alzi sudah lebih dulu me...