[ Bab 51 ] Kepedulian Alzi.

82 4 4
                                    



"  Apa aku tak pantas mendapat
kebahagiaan? "-


▪️💠▪️


Alzi menatap putung rokok yang berceceran dihadapan nya, merasa sangat tenang saat melihat pemandangan dibawah dari atas rooftop ini.

Ia lebih memilih menyendiri disini, karna jika melihat nilai ujian bisa semakin pusing karna nilai nya yang semakin hari semakin menurun.

Matanya terpejam erat sambil menikmati semilir angin yang menerpa wajahnya, terasa begitu menenangkan.

Membayangkan wajah seseorang yang terus mengganggu pikiran. Entah sebelumnya ia tak pernah seperti ini.

" Lah lo disini"- seru revo yang datang diikuti jeremi dan riky, mereka bertiga berjalan menghampiri alzi yang tampak menikmati rokok nya.

" dibawah lagi pada ribut "- kata jeremi yang dengan seenak jidatnya mengambil rokok milik alzi.

" Tau sendiri alzi gak suka keributan "- timpal revo.

" Hmmm "- alzi hanya acuh, menatap kearah atas, membuat kepulan asap sebanyak mungkin.

" Gilak sih, Rani badas banget, apalagi si angel "- ungkap revo.

" Ya gue juga gak nyangka kalo mereka bisa seserem itu waktu mengintimidasi cewek "- ucp jeremi geleng - geleng.

" Siapa cewek yang lo maksud? "- tnya alzi.

" Siapa? Maksud lo angel sama Rani"- pikir revo.

" Yang dibully "-

" Setau gue sih, itu anak 11 Ips 2 "- sahut jeremi.

" Hah"- alzi menatap jeremi tajam.

" gue lupa namanya, padahal gue sering ngelihat dia "- kata revo serius.

" Ck, sial! "- umpat alzi, membuang putung rokoknya asal - asal an, berlari turun dari rooftop dengan kaki jenjangnya.

Ketiga temannya yang melihat aksi alzi pun merasa sangat bingung.

Alzi merasa begitu khawatir, filingnya kuat, jika ada angel dan Rani maka ia harus bersiap menjaga vera, alzi harap bukan vera gadis yang tengah dibully oleh dua gadis gila itu.

" Kak alzi!!"- pekik anya yang sudah berada tepat didepan alzi, tentu itu membuat lelaki tersebut menatap anya serius.

" Dimana vera?? "- tnya alzi sebelum anya membuka suara.

" Itu yang mau gue omongin "- ujar anya.

" Mana? "-

" Dia lagi digiring sama kak angel ke kamar mandi cewek, tadi vera habis di bully sama mereka "- jelas anya. Tanpa pikir panjang alzi langsung berlari menuju ketempat yang sudah di jelaskan oleh anya.

Sudah ia duga jika ini yang terjadi, tak akan alzi biarkan siapapun menyakiti gadisnya, tidak boleh ada yang melakukan itu, jika ada, maka hanya alzi yang bisa.

Disisi lain anya menghela nafas sesaat, berharap jika vera tak akan kenapa - napa, saat ia akan pergi, ada yang sudah lebih dulu menahan pergelangan tangan nya.

" Vera kenapa? "- tnya rasya, orang yang menahan pergelangan tangan anya.

" Dia lagi di bully sama kak angel "- kata anya.

" Dimana? "-

" Toilet "-

Setelahnya rasya langsung bergegas mengikuti instruksi anya, tentu ia juga merasa sangat khawatir, walau bagaimanapun rasa sayangnya pada vera tak bisa ditutupi lagi sekarang.



Z A L E R A Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang